Pagi adalah waktu yang indah untuk kembali merangkai mimpi. Waktu yang indah untuk memulai sesuatu.
"Awali pagimu dengan senyman. Insya Allah harimu akan penuh dengan senyuman." kalimat itulah yang selalu memotivasi aisyah dalam mengawali hari.
Sinar matahari pagi ini bersinar begitu cerah, padahal semalam langit begitu mendung dan menurunkan hujannya. Sekarang memang sudah memasuki musim penghujan yang membuat segelintir warga enggan untuk keluar rumah dan melakukan aktifitas rutinnya.
Aisyah mematut penampilan dirinya di depan cermin. Baju gamis berwarna biru langit berpadu dengan warna hitam juga krudung lebarnya dan tak lupa cadar yang memperindah penampilan nya dengan warna yang senada.
Hari ini adalah hari penting bagi aisyah karna dia akan menggantikan posisi alex yang memegang prusahaan besar di kota itu. Ini memang bukan pertama kalinya aisyah menghadapi momen seperti ini namun tetap saja rasa gugup juga cemas tetap dia rasakan.
Saat aisyah sibuk dengan pikiran nya sendiri tiba-tiba miya datang menghampiri aisyah.
"Maaf nona, ini sudah saatnya anda keluar""Baiklah, kau duluan saja. Nanti aku menyusul." ujar aisyah dan diangguki oleh miya.
Setelah miya keluar aisyah berdiri dan mengambil tasnya yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur.
"Bismillahirahmanirrahim" ujar aisyah dan melangkahkan kakinya mantap.Aisyah sudah berada di dalam mobil dengan angga sebagai supir pribadinya, tak lupa satu mobil di belakang yang slalu setia menjaga aisyah. Ini memang masih pagi, namun jalanan hari ini sudah padat mungkin karna sekarang adalah jam sibuk bagi mereka yang mencari nafkah bagi keluarga nya.
"Kita sudah sampai nona" ujar angga seraya membukakan pintu mobil untuk aisyah
Aisyah menatap bangunan megah didepannya, aisyah sedikit terkejut dengan bangunan didepannya ini namun buru-buru ia mengenyahkan keterkejutannya itu dengan fokus menatap sekelilingnya.
"Apanya yang perusahaan kecil dan tak terurus. Orang tua itu memang sangan semena-mena. Lain kali aku akan memberikannya pelajaran, lihat saja nanti." batin aisyah yang terus-terusan memaki alexSebelum nya alex mengatakan bahwa perusahaannya ini adalah prusahaan kecil diantara prusahaan besar yang lainnya yang dimiliki alex. Namun lihat sekarang justru prusahaan ini lebih besar jika dibandingkan dengan prusahaan milik aisyah.
Aisyah mendengus kesal pada alex, dan melangkahkan kakinya mengikuti angga untuk masuk ke gedung itu.
Pintu kaca itu terbuka dengan otomatis dan langsung memperlihatkan suasana yang sedang berlangsung didalam gedung itu..Banyak para pegawai yang berjajar rapih menyambut kedatangan aisyah mereka semua membungkuk memberi hormat pada aisyah. Di depannya sudah ada tali pita berhias dengan pita berbentuk bunga di tengahnya, aisyah berdiri di depan pita itu dan tak lama datang seseorang membawa nampan yang diatasnya terdapat sebuah gunting berhias pita juga.
Orang itu menyerahkan gunting tadi pada aisyah, aisyah mengambil gunting itu dan bersap untuk mengguntingnya. "Bismillah" ujar aisyah pelan dan terpotonglah tali pita itu
Ruangan itu seketika riuh dengan tepuk tangan para pegawai dan tiba-tiba banyak balon yang berterbangan dari lantai atas gedung itu menandakan bahwa kini aisyah telah resmi menjadi pemimpin sekaligus pemilik dari candrop crop .
Hari ini sangat melelahkan bagi aisyah, bagaimana tidak. Sedari pagi tadi dia terus saja berdiri untuk menerima ucapan selamat dari para karyawannya yang jumlahnya tidak sedikit itu. Dan baru sore harilah aisyah bisa terbebas dari kepadatan hari ini
Kini aisyah telah berada di dalam mobil untuk kembali kekediamannya. Namun sebelum itu aisyah menyempatkan dirinya untuk mampir ke sebuah mesjid yang dia lewati. Aisyah ingin menunaikan shalat ashar di mesjid itu.
Saat aisyah sedang berjalan menuju mesjid itu tiba-tiba buruk aisyah tak sengaja menabrak seseorang hingga membuat beberapa buku terjatuh ketanah. Aisyah langsung mengambil buku-buku itu namun siapa sangka seseorang itu juga mengambil nya secara bersamaan. Tanpa di sengaja tangan seseorang itu menyentuh tangan aisyah yang sedang berada di atas buku yang ingin dia ambil. Refleks aisyah langsung mendongakan kepalanya menatap sang pemilik tangan, sepersekian detik mereka saling berpandangan hingga aisyah langsung buru-buru bangkit dan menundukan pandangannya.
"Maaf" ujar mereka berbarenganCanggung satu kata itulah yang kini mereka rasakan, baik aisyah maupun seseorang itu yang ternyata seorang pemuda tampan mereka sama-sama menormalkan detak jantung mereka yang berdetak diluar batas normal.
"Astaghfirullah" batin mereka berdua
"Skali lagi saya minta maaf, dan saya permisi duluan. Assalammualaikum" ujar aisyah kikuk
"Iya tidak apa. Waalaikumsallam" jawab pemuda tadi
Setelah kepergian aisyah pemuda itu masih memperhatikan aisyah hingga diapun sadar bahwa yang dia lakukan itu termasuk zina.
"Astaghfirullah, ampunilah hamba ya Allah" lirih pemuda tadi dan mengusap wajahnya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat ituAisyah terdiam disudut ruangan mesjid seraya memegang jantung nya yang masih saja berdetak tak karuan. Aisyah berusaha mengontrol detak jantungnya itu agar tidak berlebihan, karna dia sadar yang dirasakannya itu dapat menimbulkan zina didalam hatinya
Aisyah terus menerus beristighfar guna menenangkan hatinya. lelaki itu lelaki yang baru saja dia temui adalah lelaki yang sama yang pernah mengisi hatinya 5bulan lalu. Dia Azzam, ustadz Azzam yang selalu mampir didalam mimpi nya setelah dia melaksanakan solat malam.
Dan kini tanpa sengaja dia dipertemukan langsung dengan azzam didepan mesjid. Di depan rumah allah, entahlah apa yang Allah rencanakan. Namun kini aisyah bersyukur karna bisa bertemu dengan azzam dan melihatnya baik-baik saja..
________________________
Malam jum'at jangan lupa surah al kahfinya yaa😊
Entahlah, hari ini lagi mood banget untuk nulis. Jadi gak tanggung-tanggung 3 part untuk hari ini 😂
Jangan lupa vote and comennya yaa. Saran dan kritikan dari kalian aku terima ko.
Love you more 💕
07-03-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...