"Rel, kamu lagi apa ??" tanya Aisyah pada Farel yang sedang sibuk melihat layar laptopnya
"Ini syah, gue lagi liat rekaman CCTV yang dulu lu pasang di beberapa titik di pesantren ini. Dan lo liat ini, rekaman ini diambil dua hari yang lalu tempat nya di depan gerbang pesantren. Lo liat ini, disini ada naina yang sedang mengobrol dengan seseorang yang memakai tudung kepala, dan liat nana seperti memberi amplop pada orang itu dan langsung pergi. Menurut lo apa yang sedang dia rencanakan ?.."
"Heumm, aku gak tau soal itu. Tadi pagi juga dia menitipkan sebuah kotak pada nayla untuk Azzam dan aku gk tau isi kotak itu apa. Dan yaa, sebelumnya aku juga pernah melihat dia menelfon seseorang dan dia mengatakan ingin mengambil sertifikat tanah pesantren ini"
"Syah, seperti nya dia mulai curiga pada kita. Oleh karna itu dia bertindak lebih cepat dari yang kita perkirakan"
"Apa kamu yakin rel?"
"Gak ada yang gak mungkin syah, semua bisa saja terjadi jika kita tidak bertindak cepat. Sekarang kita harus kasih tau semuanya,. Ayoo.."
Mereka berdua mulai beranjak menemui Fikri, Naufal, Arkan dan isabel. Dan setelah semuanya berkumpul mereka pergi menaiki mobil masing-masing Aisyah dengan isabel dan Fikri dengan trio wek wek agar tidak ada yang mencurigai mereka.
Setelah itu mereka semua pergi menuju sebuah villa milik keluarga Aisyah yang berada tak jauh dari pesantren.
Kini mereka sedang berkumpul di ruangan tertutup dengan banyak peralatan mata-mata koleksi milik Aisyah dulu.
Farel mulai menceritakan apa yang tadi di bicarakannya pada Aisyah ke semua orang yang ada disana. Lalu mulai menyusun rencana untuk memecahkan semua persoalan ini, jujur saja mereka penasaran dengan siapa sebenarnya naina itu dan apa motif dibalik ini semua.
Ditengah-tengah konsentrasi mereka tiba-tiba ponsel Aisyah berdering dan ternyata itu adalah telfon dari angga pengawal pribadinya
"Ya, ada apa ?" tanya Aisyah to the poin
"....."
"Lewat Email saja"
"...."
"Yaya baiklah, kau tidak perlu khawatir. Aku bisa mengatasinya tanpa perlu bantuanmu"
"......"
"Kau cerewet sekali yaa, kirimkan saja berkasnya dan selesai."
Tuuuut... Aisyah mematikan telfon nya secara sepihak dan melanjutkan diskusinya tak menghiraukan tatapan aneh para sahabatnya itu
"Tiing " suara pesan masuk di laptopnya Aisyah dan itu ternyata Email dari angga.
Aisyah membuka pesan itu dan mulai membacanya secara teliti dan perlahan, hingga beberapa saat kemudian Aisyah terkesiap tak percaya dengan apa yang dia baca itu, sebuah fakta baru mulai terungkap dan itu sama sekali tak pernah terpikirkan oleh Aisyah bahkan di dalam benaknya sekalipun.
Melihat gelagat Aisyah yang aneh semua orang yang ada disana ikut penasaran.
"Syah kenapa?" tanya Fikri"Bang ini,, naina dia" Aisyah tak tau apa yang harus dia ucapkan lagi, dia tak bisa berkata apapun saat ini
"Naina dia apa??" tanya Farel yang ikut penasaran
"Ternyata naina adalah...."
Malamnya Azzam sedang berada di dalam kamarnya dan membuka kotak pemberian dari naina tadi.
"Surat" gumam Azzam karna melihat selembar surat didalam kotak itu, Azzam mulai membuka dan membaca isi dalam surat itu
Assalammualaikum Wr Wb.
Ustad Azzam, disini saya tidak akan banyak bertele-tele karna itu akan membuang waktu.Saya tau kamu sedang mencari keberadaan Aisyah kan. Yaa kamu benar bahwa Aisyah selama ini masih hidup dan dia tinggal bersamaku selama ini. Itu sebabnya aku selalu pulang tiap bulan hanya untuk menemani dia di rumah, dan aku ada di pesantren itu untuk memantau keadaan disana.
Dan hari ini Aisyah ingin bertemu dengan Ustad, jadi bisakah Ustad datang ke hotel santika di kamar 388 karna Aisyah berada disana. Dan tolong jangan memberitahukannya pada siapapun karna itu adalah permintaan Aisyah sendiri, dia hanya ingin bertemu dengan Ustad saat ini dan barulah dia akan pulang bersama Ustad dan menemui semuanya..
Sekian dan terima kasih. Ustad boleh tidak percaya pada saya tapi Aisyah juga berpesan, bawalah kalung berbandul merpati putih itu...
.Waalaikumsallam Wr Wb.
Naina.."Aisyah masih hidup, tapi apa iya.." gumam Azzam tak yakin
"Tapi, kalung merpati putih itu hanya aku dan Aisyah yang tau. Ahh lebih baik aku buktikan saja sendiri. Lagi pula tempat nya tidak jauh dari sini.." gumam Azzam dan bergegas mengambil kunci motor nya untuk menuju tempat itu.
Melihat kepergian azzam yang buru-buru itu nayla merasa curiga dan masuk kedalam kamar Azzam lalu menemukan surat tadi dan membacanya, dia tak percaya dengan apa yang diabacanya itu dan langsung mengambil ponselnya lalu menelfon Fikri.
"Ishhh, bang Fikri angkat dong" gumam nayla yang mulai khawatir karna telfon Fikri yang tidak di angkat-angkat.
Dan di telfon yang ke 5 barulah telfon itu di angkat oleh Fikri.
Tanpa basa basi nayla langsung memberitahukan apa yang terjadi dan memberitahukan alamat tempat itu dengan ditail.Telfon itupun terputus dengan nayla yang cemas dengan Azzam.
"Ya Allah selamatkanlah bang Azzam, jangan biarkan sesuatu hal buruk menimpanya. Aamiin" gumam nayla berdoa untuk keselamatan Azzam"Syah, kita harus segera pergi sebelum terlambat" ujar Fikri panik
"Ada apa bang, kenapa ?" tanya Aisyah
"Abang jelaskan nanti di mobil ya syah. Sekarang kita harus cepat menyusul Azzam. Ayoo" titah Fikri
"I.. Iya bang, ayoo.." dan mereka semua beranjak masuk kedalam mobil Fikri semua untuk mempercepat perjalanan, karna jarak tempatnya sekarang dengan hotel itu lumayan jauh..
________________________________
Jangan lupa sholat maghribnya say😘...3 chapter yaa, apa 2 saya lupa😰..
24-04-2019💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Não Ficção"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...