"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah."
~Aisyah putri salsabila.
"Terima kasih untuk kesemp...
"Jujur dan katakan kalo kamu itu Aisyah" ujar Fikri menatap aisyah lekat
Aisyah terkesiap dan melihat kearah Fikri namun sedetik kemudian dia kembali memalingkan wajahnya dan menunduk
"Jawab.. Kalo kamu itu Aisyah" ujar Fikri meminta penjelasan
"A.. Aku.." jawab aisyah gugup
Fikri yang geram langsung memegang pundak Aisyah dan membawanya hingga berhadapan
"Syah, sepintar apapun kamu menyimpan rahasia tetap saja suatu saat nanti rahasia itu akan terbongkar. Kamu bisa membohongi banyak orang diluar sana tapi kamu gk bisa bohongin abang syah, abang ini kaka kamu diantara kita ada ikatan batin yang kuat syah, kamu gak bisa bohongin abang" ujar Fikri menumpahkan segala emosinya pada Aisyah yang membuat pertahanan Aisyah runtuh seketika.
Aisyah langsung memeluk Fikri erat, menumpahkan segala kerinduan yang slama ini disimpannya. Menumpahkan rasa sesesak di hatinya yang selama ini membelenggu relung hatinya, menumpahkan segala emosi yang berkecamuk menggrogoti fikirannya kini tumpah semua, tumpah didalam dekapan Fikri sang abang tercinta
Fikri memeluk Aisyah erat, dia bersyukur bahwa Aisyah masih hidup. Adiknya itu baik-baik saja sungguh Fikri sangat bahagia akan hal itu.
Beberapa saat Fikri membiarkan Aisyah menangis dalam pelukannya sementara dia mengusap punggung Aisyah guna menenangkannya, barulah setelah Aisyah merasa tenang Fikri melepaskan pelukannya dan menatap Aisyah yang masih berurai air mata.
"Abang ko bisa tau kalo ini aku?" tanya Aisyah tiba-tiba membuat Fikri tersenyum dan mengusap puncuk kepala adik nya itu.
"Kamu gk bisa bohongin abang syah" jawab Fikri santai
"Tapikan sebelumnya abang biasa aja, bahkan gk curiga sama sekali" ujar aisyah yang masih meminta penjelasan Fikri
"Abang kenal suara kamu, mata kamu, abang juga sering ngeliat kamu ada di taman belakang pesantren hanya untuk duduk dan memandangi ukiran nama kamu itu, dan yang lebih bikin abang yakin lagi adalah ini" ujar Fikri menyentuh pergelangan tangan Aisyah yang terdapat gelang kesayangannya itu "Gelang ini yang menjadi bukti kuat bahwa kamu Aisyah. Bahkan saat kemarin pun abang melihat kamu memperhatikan abang yang sedang berkumpul di gazebo"
"Abang liat?" tanya Aisyah
"Tentu saja, bahkan abang juga liat kamu nangis, heheh"
"Ishhh abang"
"Udah ahh. Ayo jalan, dady pasti seneng saat tau putri kesayangannya ini baik-baik saja" ujar Fikri dan diangguki Aisyah, dan mereka bergegas melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(AnggapajaituAisyah dan Fikrisaatberadadimobilyaa😘)