Vous Me Voyez?
Do you see me?****
Anin terlihat begitu diam hari ini membuat Darel sedikit tergelitik ingin bertanya.
"Lo kenapa?"
Gadis itu hanya memberikan tatapan dingin lalu melanjutkan keterdiamnya sejak sepuluh menit yang lalu di beranda lantai dua rumah Basupati.
Darel mencibir sikap adiknya yang tidak biasa itu lalu mengendikan bahu seakan ia tidak akan mempedulikan keadaan Anin.
"Risa," panggil Darel saat tanpa sengaja ia bertemu dengan pengasuh adiknya itu.
"Kenapa?"
"Bocah itu kesurupan lagi kayaknya," lanjut Darel seraya meminum jus yang sudah disediakan untuknya.
Risa yang merasa sedikit terkejut langsung menoleh ke atas. "Kenapa lagi?"
Keduanya sama-sama tidak mengetahui kejadian yang telah menimpa bungsu Basupati. Risa yang baru saja kembali dari luar kota, serta Darel yang memang sedang berada di luar rumah kemarin malam.
"Gue pergi ke rumah Bryan," teriaknya menenteng sepatu futsal berwarna biru gelap di pundaknya.
Anin terlihat menuruni tangga dengan tatapan datarnya. Risa yang mendengar suara langkah kaki tersebut segera menolehkan pandangannya ke arah Anin.
"Anin, mau kemana?"
"Danau."
*
Gadis itu tidak bergerak. Ia hanya duduk di pinggir danau yang terbiasa ia datangi. Tentu saja dengan Risa sebagai pendampingnya. Ia takkan membiarkan nona mudanya menenggelamkan diri di danau yang tak berpenghuni ini.
Risa berdiri sekitar satu meter di belakang Anin. Ia tidak ingin mengganggu gadis yang sepertinya tengah dilanda kegelisahan dan ketakutan.
"Risa."
"Ya?"
"Menurut Risa, seberapa dalam danau ini?"
"Risa enggak tahu. Tetapi, sepertinya sangat dalam dan cukup berbahaya."
Gadis itu terlihat menganggukkan kepalanya pelan. "Di sana, teman Anin bersemayam. Dia pemalu."
Sontak raut wajah Risa mengerut pelan. "Siapa teman Anin?"
"Orang yang selalu memeluk Anin di saat sedih dan tersenyum untuk Anin di saat Anin bahagia."
"Dia selalu panggil Anin ke sini."
Risa makin tercengang dengan cerita dari gadis di depannya. Risa memutuskan mendekat takut terjadi apa-apa padanya.
"Anin, ayo kita pulang. Bentar lagi malem loh," bujuknya.
"Kenapa dia tidak datang, Risa?"
Ia terlihat bingung saat Anin mulai merengek padanya. Menuntut jawaban yang sama sekali mustahil untuk ia jawab. Risa tidak bisa melihat teman yang gadis itu maksud.
"Mungkin, dia lagi ada keperluan lain. Anin bisa main sama Risa, ya."
"Tapi Anin lagi butuh dia sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...