***
Beberapa hari sebelum keberangkatan Galen ke US-
Suasana menjadi sangat tegang saat keluarga Basupati memasuki area rumah sakit tempat Anin dirawat.
Langkah tegap sepasang kaki seakan tak ingin membuang waktu sedikitpun untuk menemui putri bungsu dari pasangan Ryan Basupati dan juga Miselia Basupati.
"Ma, pelan-pelan jalannya," kata Darel berusaha membuat mamanya sedikit tenang.
"Mama gak bisa tenang, Darel."
Ia telah bertemu dengan Anin dan juga Galen. Kondisi adiknya sudah membaik. Meski tak ingin membocorkan situasi Anin kepada orang tuanya, mereka tetap tahu dari berbagai sumberi informasi dari staf yang dikerahkan untuk mengawasi kedua anak Basupati.
Darel merasa setelah ini akan terkena omelan panjang karena ia secara tidak langsung menyembunyikan keadaan Anin setelah mengalami penculikan dari laki-laki bernama Gilden Alberio.
Kabar Gilden sebagai seorang buron telah sampai ke telinga Ryan melalui orang-orang kepercayaan dan juga salah satu staf rumah sakit dimana Anin menjadi salah satu pasien sekaligus korban dari Gilden.
Orang tua mana yang tidak khawatir saat anak perempuannya diculik oleh orang jahat yang juga menyelundupkan senjata tajam?
Langkah Ryan terlihat sangat cepat, meninggalkan sang istri dan anak pertamanya jauh di belakang. Saat ini, kondisi lantai tempat Anin di rawat memang telah diamankan dan dikosongkan dalam rangka pengawasan keselamatan Anin sendiri.
Darel sempat marah dan hampir meninju Galen jika saja Anin tidak berlari memeluk dirinya. Gadis itu menangis, meminta agar Darel tidak melakukan kekerasan seperti orang jahat yang telah menimbulkan trauma besar baginya.
Ia luluh pada adiknya yang kalut. Darel tidak ingin menambah luka yang telah menggores fisik dan mental adik kesayangannya.
Klek!
Semua mata di dalam ruang rawat Anin tertuju pada pintu yang terbuka. Ada beberapa orang pengunjung yang tengah mengobrol dengan putrinya.
"Siapa?" tanya Jordi merasa bingung. Aciel mengendikkan bahunya pelan, merasa tidak mengenal pria di depan mereka.
Galen dan Anin yang sama-sama tahu, sontak menghentikan kegiatan mereka secara bersamaan. Bahkan kini Galen sudah berdiri dari duduknya.
Jaden menyenggol lengan Jordi lalu berbisik pelan.
"Itu papanya Anin," kata Jaden memberitahu. Ia juga tidak mengenalnya. Tetapi setelah melihat ekspresi Galen, Jaden membuat sebuah tebakan yang kemungkinan benarnya mencapai seratus persen.
Aciel masih dengan infus di tangannya juga ikut ditarik mundur oleh Jordi setelah melihat ekspresi Galen yang membisu.
Mereka membiarkan Ryan masuk dalam hening.
"Papa," cicit Anin dengan sangat pelan. Ia merasa aura yang dipancarkan papanya saat ini sangat tidak bersahabat. Anin mengkhawatirkan yang lain terutama Galen.
Galen melangkah mundur setelah menundukkan kepala memberi salam. Ia memberikan space agar Ryan Basupati dapat meraih putrinya dalam satu dekapan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...