Warning!
Vous Me Voyez?
You can see me.
***
Keduanya kembali terdiam saat pria itu memilih bungkam dan tidak menjawab pertanyaan Anin secara lugas.
Mana berani Galen menyatakan perasaannya kepada Anin disaat pria itu memiliki setumpuk gengsi di dalam urat nadinya. Tebal sekali, melebihi tembok pembatas sekolah mereka.
Risa yang melihat situasi menjadi lebih dingin, berjalan mundur bermaksud kembali untuk melanjutkan aktifitas tetapi suara nyaring klakson di depan rumah membuat ketiganya menoleh ke arah yang sama.
Bahkan Anin telah bersungut-sungut merasa orang yang membunyikan klakson sangatlah tidak memiliki sopan santun.
"SIAPA SIH?! teriak Anin dengan raut kesal.
Padahal ia sendiri tengah memendam kekesalan lain di dalam hatinya. Jadi, sekalian saja Anin lampiaskan kepada tamu tidak tahu diri itu.
Galen juga masih bersedekap di bawah tangga, memperhatikan Risa yang berlari kecil menuju ke arah pintu depan.
Selang beberapa menit kemudian, Risa kembali dengan raut bingung.
"Nin," panggilnya.
"Apa?" jawab Anin dengan posisi terduduk di salah satu anak tangga karena kakinya mulai terasa pegal.
"Yang tadi klakson ternyata temen Anin."
Sontak alis Anin mengerut merasa bingung. Begitu juga dengan Galen yang masih diam memperhatikan percakapan antara dua wanita dengan jarak yang begitu lebar.
"Temen gue?"
Risa mengangguk dengan cepat.
"Iya, Nin."
"Siapa?" tanya Anin masih belum mendapat clue. Ia tidak mengingat ada janji temu dengan Clara atau Sherly.
"Itu—"
Baru saja Risa akan menjawab, Galen terlebih dahulu menyela ucapannya.
"Cewek atau cowok?" tanya Galen dengan raut datar.
"Cowok. Risa gak kenal dia siapa."
Setelah mendengar jawaban Risa, Galen segera berjalan menuju ke arah pintu depan.
Anin masih belum memahami situasi sampai kepalanya ikut bergerak mengikuti langkah Galen yang semakin jauh darinya.
Matanya membola lucu lalu berlari kecil menuruni tangga sambil meneriaki nama Galen.
"GALEN! TUNGGU DULU!"
"GALEN!"
Anin mempercepat langkahnya saat ini telah berada di anak tangga terakhir. Bahkan, gadis itu sampai menyenggol bahu Risa dan membuat wanita itu terhuyung dan hampir tersungkur.
"Hati-hati, Nin!" peringat Risa melihat kecerobohan yang dilakukan oleh Anin.
Galen yang terlebih dulu sampai, melihat ada seorang pemuda dengan pakaian resmi tengah berdiri memandangi dirinya di depan pintu mobil.
Pria itu bersedekap, menatap Galen dengan tatapan sinis. Seolah menunjukkan bahwa ia tidak menyukai keberadaan Galen di rumah ini.
"Lo siapa?" tanya Galen dengan nada begitu datar.
Pria itu tidak langsung menjawab. Perhatiannya segera teralihkan oleh kehadiran seorang gadis yang berlari dan menabrak punggung Galen sampai pria itu menangkapnya karena ia hampir tidak bisa mengendalikan keseimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...