Konflik apa ya yang belum selesai? 😅
Yuk ramaikan sama kesan kalian pas baca vmv 🥰***
Dor! Dor!
Bunyi letupan senjata yang begitu nyaring di telinganya.
Ia takut, ia hampir tidak dapat berbicara.
Jika saja orang tua itu tidak menarik dirinya untuk pergi menjauh dari tempat kejadian perkara. Kepalanya menggeleng, tidak ingin meninggalkan tempat.
Sampai tangis itu terdengar dan membuat ia terisak.
"Aku gak mau ninggalin suster."
"Suster."
"Sust!"
"SUSTER!"
Semua orang yang berada di ruangan berbau obat-obatan itu ikut terperanjat karena terkejut akan teriakan nyaring dari gadis yang semula terjatuh pingsan di lorong menuju kelas sepuluh.
Semua orang terkaget saat Anin menjatuhkan diri tetapi masih sempat Galen tangkap. Galen memang melihat keanehan yang cukup terpatri di raut wajah Anin yang berbeda. Oleh karena itu, saat melihat pergerakan Anin yang tidak seimbang, dengan cekatan pria itu maju ke arahnya diiringi dengan suara yang meneriakan nama Anin.
"Anin?"
Clara yang terlebih dahulu menghampiri sahabatnya karena ia adalah satu-satunya perempuan di ruang UKS.
Pandangannya masih terlihat samar. Anin belum sepenuhnya bisa melihat keadaan sekitar. Jantungnya berdegup sangat cepat dari biasanya. Ia berusaha untuk menenangkan diri.
"Kamu di UKS," jelas Clara berusaha menenangkan Anin. "Jangan takut, semua temen-temen kamu ada disini."
Kepalanya melongok ke belakang punggung Clara. Ia melihat Jordi, Revan, Fahmi dan Jaden tengah memandang ke arahnya. Satu pertanyaan langsung terlintas di dalam kepala Anin.
Dimana Gal—
Kepalanya kembali berputar ke kanan saat ia merasakan kehangatan di dahinya. Sebuah tangan yang terasa dingin tetapi menghangatkan diri Anin tengah bertengger di sana. Galen ada di sisi kanan Anin.
Pria itu berdiri seraya mengusap dahinya yang penuh dengan keringat dingin.
"It's okey," bisik Galen menenangkan. Suara yang hanya bisa terdengar olehnya. Dalam sekejap hatinya kembali rileks. Sekuat itu kehadiran Galen untuk kesehatan Anin.
"Gak usah ada yang nanya," kata Galen memperingati teman-temannya yang lain. "Anin butuh istirahat," lanjutnya membantu gadis itu untuk duduk.
Ia juga membantu Anin untuk minum.
"Gue kenapa?"
Tidak ada yang menjawab. Padahal, Anin benar-benar tidak mengingatnya. Galen memberikan interuksi secara samar kepada yang lain agar meninggalkan ruangan. Kecuali, gadis lain yang ikut bersama dengan Galen dan teman-temannya sewaktu penyelamatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...