97. Retak

1.9K 258 102
                                    

Bagaimana kelanjutan kisah ini sampe di chapter 97? Pantaskah untuk next season? Yuk komentar ceritanya 😉

***


Anin terpaksa duduk di antara orang-orang yang saat ini sebenarnya tidak mau ia lihat terlebih dahulu. Tetapi di sisi lain, ia juga tidak bisa menolak ajakan Sherly yang melihat ia dan Clara berjalan berduaan tanpa dirinya yang tengah duduk di kantin bersama para guardiannya.

"Kenapa lo bolos?" tanya Jordi merasa sangat penasaran.

Sherly tak sungkan untuk menginjak kaki pria yang memang duduk di sebelahnya atas kelancangan Jordi dalam berbicara. Padahal, Clara sudah memberikan peringatan kepada yang lain melalui sorot matanya beberapa saat sebelum mereka memutuskan untuk duduk dan bergabung dalam meja yang sama.

"Aduh! Sakit, Sher!" ringis Jordi dengan nada yang cukup tinggi memancing sorot tajam Revan yang juga dengan siaga melindungi kekasihnya.

"Cewek lo nginjek kaki gue," keluh Jordi saat bertatapan dengan Revan.

"Mulut lo sih gak punya rem."

"Emangnya gue kendaraan?"

Anin hanya terdiam mendengarkan perdebatan yang sebenarnya sudah terbiasa terjadi di antara mereka. Hanya saja kurang Aciel disini, Jordi menjadi sasaran kemarahan dari teman-temannya.

Clara menatap Anin dengan penuh kekhawatiran. Ia takut jika gadis itu merasa tersinggung dengan pertanyaan Jordi sedangkan Jaden ikut memperhatikan dalam diam. Ia masih tidak mengetahui alasan mengapa gadis hiperaktif itu mendadak menjadi pendiam dalam waktu singkat.

"Kan gue cuma nanya. Iyakan, Nin?" tanya Jordi kembali menyeret nama Anin di dalam pertikaian yang belum usai.

Semua mata melirik Anin dengan perasaan yang berbeda-beda. Gadis itu terlihat tenang tetapi sangat aneh. Ketenangan tersebut tidak terbiasa Anin tunjukkan kepada orang lain.

"Cuma lagi pengen aja," jawab Anin membuat Jordi tersenyum lebar.

"Tuhkan! Dia aja jawab, Sher. Malah lo yang nyolot!"

"Jor!"

"Jordi!"

Baik Sherly maupun Revan kembali memberikan peringatan terhadap temannya yang satu ini. Sungguh tidak tahu tempat untuk bercanda.

Jordi hanya mendengus kesal lalu menyeruput minuman miliknya yang telah ia pesan sejak sepuluh menit yang lalu.

"By the way, gimana keadaan Aciel?" tanya Sherly yang belum sempat menanyakan kondisi pria paling cerewet di antara para pria yang dekat dengannya ini.

"Masih belum ada perkembangan. Semalem gue yang jaga. Dia masih betah tidur di kasurnya," jawab Jordi kembali tenang.

Anin yang mendengar kabar tersebut seketika hatinya ikut mencelos karena sedikit memiliki kerinduan terhadap lawan yang sebenarnya adalah teman terbaik Anin.

"Apa dia masih punya harapan buat balik?" tanya Anin membuat semua orang yang mendengarnya menjadi diam.

Mata Anin bergerak, menatap ke arah satu-persatu temannya kemudian menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang