***
Kemenangan Galen telah dikantongi sejak ia melalui high speed corner putaran terakhir, menyalip pesaingnya Steven yang telah memimpin sejak awal pertandingan.
Tidak. Galen hanya sengaja membiarkan orang itu mendahuluinya untuk menganalisa seberapa jauh perbedaan kemampuan mereka dalam dunia balap.
Setelah merasa yakin jika Galen mampu menang, dengan percaya diri ia menyalip seluruh peserta dan mengejutkan semua pemain dan penonton yang sejak awal telah menaruh harapan tinggi terhadap Galen.
Bendera kemenangan telah dikibarkan oleh pemandu garis akhir pertandingan.
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan merasa lega bahwa Galen kembali keluar sebagai pemenang. Ini kali kedua ia memenangkan pertandingan di antara member VVIP Racing Malio setelah sebelumnya mengalahkan rivalnya bernama Roy karena Steven sedang dalam kondisi cedera pada saat itu.
Steven menyusul di belakang Galen diiringi oleh Revan dan Jordi yang datang hampir bersamaan meninggalkan Aciel di ranking sepuluh besar.
"Pacar lo menang," kata Jaden masih menonton pertandingan dari jarak jauh dan tidak terlibat dengan para penonton yang ramainya seperti pemandu sorak.
"Lo udah ngasih tahu gue dari awal," jawab Anin yang juga masih setia berdiri menunggu pertandingan berakhir.
Seperti yang Jaden katakan, Galen pasti akan menang. Pria itu telah melihat perbedaan kemampuan peserta sejak peluit dibunyikan.
Jaden mengatakan bahwa posisi yang Galen pilih sangat menguntungkan untuknya di putaran terakhir. Galen tidak berdiri di kotak tersebut tanpa alasan.
Jaden sendiri tidak ingin melakukan pertandingan yang jelas-jelas ia akan kalah pada akhirnya. Pria dengan segudang analisis yang kini menjabat sebagai ketua OSIS dan juga otak dari kelompok balap Galen, menolak untuk kalah secara terang-terangan. Anin kagum dengan cara berpikirnya. Wajar saja jika sahabat Anin, Clara, begitu tergila-gila kepadanya.
Namun tidak untuk Anin. Ia merasa ngeri memiliki pasangan seperti Jaden. Ada perbedaan besar antara Galen dan Jaden meski keduanya sama-sama pemikir dan pejuang.
Jaden terlalu ambisius dan tidak suka kalah sedangkan Galen hanya akan bergerak saat seseorang mengusik wilayah pribadinya saja. Di luar itu, Galen tidak mau ikut campur.
"Samperin sana!" kata Jaden kembali berbicara.
"Udah gak mood."
Sudut bibir Jaden terangkat merasa telah berhasil dan mempengaruhi jalan pikiran gadis yang kini mengubah raut wajahnya menjadi lebih datar.
"Jadi, perkiraan gue emang bener, ya. Hubungan kalian cuma sekedar bisnis. Gak heran kalo Kania sendiri berani maju buat balikan sama Galen."
Dari sekian kalimat menyebalkan yang dikeluarkan oleh Jaden, yang satu ini sepertinya tidak bisa Anin biarkan.
"Jangan bawa-bawa orang asing kalo lo mau nyeritain kisah hidup gue. Kania gak akan pernah tertuang dalam sejarah hidup gue sekecil titik dan koma sekalipun."
"Lo harus belajar terima fakta, Anin. Gue cuma bantu lo berpikir kenapa selama ini Galen masih buka peluang buat Kania yang jelas-jelas cewek itu tahu semua hal tentang kehidupan Galen jauh sebelum lo," jelas Jaden kembali mengusik pemikiran Anin.
"Lo salah," bisik Anin menatap lurus ke arah Galen yang tengah dikerumuni oleh beberapa sorot media dan rekan timnya yang sibuk melindungi Galen dari sorot kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...