65. Peserta

2.8K 340 41
                                    

***

"Ini beneran daftarnya?"

Clara dan Sherly masih menatap papan pengumuman dengan tidak percaya.

Siapa yang menyangka jika mereka akan berada dalam satu baris daftar dan kelompok yang sama padahal berbeda kelas?

Ada.

Dan orang itu tengah bersedekap dengan senyuman kebanggaannya. Pria itu memenuhi syarat kencan dalam sekejap mata. Meski sepertinya agak berlebihan.

"Ini yang dimaksud pakai orang dalem ya, Nin?" tanya Clara memandang Anin dengan serius. Ia mengingat kembali perkataan sahabat aktifnya itu untuk menemukan jalan keluar agar mereka satu wilayah dan tidak terpisahkan.

"Hebat kan, gue? Orang dalem yang deket sama gue hebat banget loh."

Detik itu juga Sherly berdecih pelan seraya menyandarkan diri di samping papan pengumuman alias mading resmi milik anggota OSIS.

"Orang dalem lo itu kan pasti pacar lo sendiri. Gak aneh."

"Di Adara, power Galen gak bisa diganggu gugat. Gue jadi gak aneh lagi liat daftar peserta kemah yang ternyata ada udang di balik batu."

"Sherly, itu gak gratis. Galen minta bayaran yang sepadan sama permintaan gue yang satu ini. Jadi, gue tetep memiliki andil yang kuat dalam mewujudkan keinginan persahabatan kita."

Sherly dan Clara menertawakan Anin dengan jawaban anehnya. Bayaran apa yang Anin maksudkan sampai gadis itu sangat bangga ketika memamerkannya?

"Galen minta apa emangnya sama lo? Keluarga dia udah tajir melintir gitu. Galen gak pernah kekurangan uang, Anin."

Bibir Anin mengerucut lucu seolah tidak menerima ejekan dari kedua temannya ini.

"Kalian berdua ini kayak gak menganggap perjuangan gue sama sekali. Kecewa banget!"

"Loh, kan gue nanya. Galen minta apa sama lo sampe dia mau ngurusin hal sepele kayak gini?"

Sherly menambahkan. "Asal lo tahu ya, Nin. Sebenernya, Galen sama temen-temennya itu gak pernah ikut acara yang kayak gini. Tapi lo liat daftarnya sekarang. Gak cuma kita yang ada di bus yang sama, nama mereka juga ada di bus kita."

Clara mengangguk mengiyakan penjelasan Sherly. "Iya, aku juga pernah denger tentang hal itu. Selama setahun terakhir, cuma mereka yang gak pernah ikut-ikutan acara fieldtrip sekolah. Sekalipun ikut, kayak kemaren, bawa mobil pribadi."

Mata Anin berkedip beberapa kali. Ia tidak tahu soal itu sama sekali. Tetapi, saat ia mendengar bahwa mereka akan satu bus dengan Galen dan teman-temannya, apakah itu tidak berlebihan?

Pucuk dicinta ulam pun tiba, gerombolan orang populer itu ikut berhenti di depan mading untuk melihat pengumuman peserta kemah. Meski rasanya sangat aneh bagi mereka untuk melihat hal seperti ini.

Aciel yang pertama maju ke depan untuk melihat. Ia menyenggol bahu Anin sampai gadis itu tergeser ke sebelah. Untung saja, Galen berdiri tepat di belakang Anin. Ia menghentikan pergerakan kaki Anin yang kehilangan keseimbangan dengan memeluk sisi kiri Anin.

"Aciel, hati-hati!" gerutu Anin kepada Aciel. Melupakan terimakasih kepada orang yang telah menolongnya.

"Sorry, Bel. Gak sengaja!" elaknya menolak untuk menjadi yang tertuduh.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang