12. Fall in Luv?

4.1K 417 42
                                    

"Jangan jatuh jika tidak ingin mengukir luka"

Vous Me Voyez 2020

HAPPY READING

----VMV----

Galen baru saja menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah mewah bertuliskan "Basupati". Anin segera membuka seatbelt nya seraya mengucap terima kasih kepada Galen.

Sebelum Anin benar-benar turun dari mobil Galen, pria itu berbisik pelan padanya. "Jangan pernah jatuh."

Kening Anin berkerut mendengar pernyataan mendadak Galen. "Hah?"

Galen menoleh ke arahnya. "Karena jatuh sama gue cuma bisa menimbulkan luka," tuturnya. Pria itu tersenyum tipis lalu menjalankan mobilnya meninggalkan Anin dengan keterdiamannya.

Beberapa detik kemudian Anin bereaksi. "Gak berminat sama sekali," ujarnya pelan sambil tertawa. Lalu Anin memasuki gerbang rumahnya yang sudah terbuka karena security melihat kedatangannya.

Begitu sampai di dalam, Anin dikejutkan dengan kehadiran dua orang pria yang selalu menjadi polisi dalam hidupnya.

"Berdiri yang bener!"

Aish! Kenapa Darel di rumah. Seharusnya ia malam mingguan dengan aliennya. Anin membatin.

Lagipula kenapa Aldi datang kemari? Apa mereka bersekutu untuk menjatuhkan keberanian Anin? Tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Anin mulai membaca situasi dan mencari celah jalan keluar.

Pertanyaan pertama, mengapa Darel pulang cepat? Jawabannya adalah Aldi. Pria itu pasti menghubungi Darel perihal kepergiannya hingga malam hari.

Kedua, mengapa Darel dan Aldi bersekutu? Memangnya Anin punya salah apa kepada mereka berdua? Melihat senyum Aldi yang begitu lebar, ia memastikan akan mendapat semprotan kasih sayang dari tuan muda Basupati di depannya.

Ketiga, Bagaimana cara Anin melarikan diri dari situasi ini? Apa ia harus pura-pura pingsan? Menangis karena putus cinta? Atau bercerita bahwa dia hampir kecopetan?

Otaknya terus berputar hingga Darel mengeluarkan aura setan yang tersembunyi di dalam wajah ganteng itu.

"Dari mana lo?"

"Taman kota," cicitnya tak berani menatap Darel.

Pria itu bersedekap berusaha menahan amarah yang sudah ada di ubun-ubun. Sementara Aldi hanya menjadi penonton di antara keduanya. Ia tahu jika berkali-kali Anin meminta tolong lewat matanya. Salah sendiri telepon Aldi tidak diangkat olehnya. Darel itu orangnya pemarah. Bahkan pada Aldi sekalipun. Jika ia tahu bahwa Aldi lah yang membiarkan Adiknya pergi ke taman kota pasti Darel akan membuat perhitungan dengan Aldi. Ia akan berubah menjadi binatang buas ketika terjadi sesuatu kepada orang yang ia lindungi terutama ... ya adiknya ini.

Hanya saja, si gadis mungil ini tidak memahami kasih sayang yang besar dimiliki oleh Darel untuknya.

"Kenapa gak jawab telepon?" tanya Darel sekali lagi. Anin melirik pria di depannya sebentar berusaha membaca ekspresi Darel.

"HP nya mati," jawab Anin pelan, lalu mengeluarkan ponselnya menunjukkan jika benar-benar mati.

"Gak bisa pinjem sama temen lo buat hubungi rumah?"

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang