Gilden Vs Basupati

1.8K 182 35
                                    


Masih ada yang nunggu kelanjutan cerita inikah?

Show me 😄

***

Pria itu terus terlihat mondar-mandir dan merasa tidak tenang.

Sesekali ia menggigit ke lima jemarinya akibat rasa gugup yang menyerang sekujur tubuh dan perasaannya sejak pukul dua siang hingga detik ia berdiri di koridor rumah sakit.

Matanya terlihat sendu tatkala melirik ke arah pintu yang tertutup rapat seolah tidak sanggup untuk ia lewati ataupun hanya sekedar menginjaknya.

Di atas ranjang berwarna putih itu, terbaring sang kekasih yang telah ia bawa sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan.

Ia melihat jam tangan yang terpasang di lengan kanannya untuk memastikan bahwa ia memiliki cukup waktu untuk membuat sebuah alibi di depan orang lain.

Baru saja ia mendorong Anin dengan kencang sampai membentur dinding cukup keras dan membuat gadis itu tak sadarkan diri.

Gilden panik!

Ia telah menghubungi keluarga Anin setelah satu jam kejadian. Beberapa kali ia membasuh kedua tangannya di atas westafel yang bisa ia temukan di rumah sakit.

Hatinya merasa sangat kacau saat tahu gadis yang ia cintai terluka karena dirinya.

Namun, ia tidak salah. Gadis itu yang tidak mau mendengarkan Gilden sampai memaksa pria itu untuk lepas kendali di depannya.

Ya, Gilden tidak pernah salah.

Dengan wajah gusar, ia terlihat menangkup kepalanya dengan kedua tangan sejajar dan saling bertaut di atas kepalanya.

"Gilden?"

Seseorang memanggil namanya. Suaranya terdengar samar tetapi mampu membuat kepala Gilden mendongak ke arah suara itu.

Seorang wanita paruh baya berlari kecil menghampirinya dengan raut khawatir. Dia adalah Miselia Basupati.

"Dimana Arabella?" tanyanya terlihat panik tetapi sedikit tertahan.

"Dia masih di dalem, Tante," jawabnya pelan. "Gilden udah mengusahakan yang terbaik," lanjutnya memulai skenario pembalikan.

"Apa yang terjadi sampai Anin di rawat? Kamu gapapa kan, Nak?"

Gilden menggeleng pelan. "Gilden gapapa, Tante. Semua terjadi begitu saja. Anin terluka karena kelalaian Gilden."

Misel terlihat terenyuh dengan sikap menyesal yang Gilden tunjukkan. Pria itu pasti merasa tidak bisa melindungi putrinya sampai wajahnya menunjukkan kesedihan yang luar biasa.

Ia mengelus pelan ujung rambut Gilden. "Tante tahu kamu pasti berusaha nyelamatin Anin. Jangan berpikir yang enggak-enggak."

Sudut bibir Gilden sedikit terangkat. "Makasih, Tante."

"Kita harus mendoakan Anin agar bisa cepat sadar. Hanya itu yang perlu kamu lakuin saat ini, paham?"

Gilden mengangguk dengan senyuman yang sedikit terpaksa.

Sadar artinya semua orang akan mengetahui apa yang telah Gilden perbuat pada kekasihnya. Apa yang harus Gilden lakukan?

***

Kepalanya terasa berputar. Ia bahkan hampir tidak bisa merasakan tangannya sendiri dengan benar. Kakinya terasa seperti jelly yang tidak memiliki pondasi kuat hanya untuk sekedar berdiri selama lima menit.

Ia menyadari bahwa dirinya tengah terbaring di atas tempat tidur asing. Ini bukan kamarnya. Lalu dimana ia berada saat ini?

Anin merasakan denyutan geli di sebelah pergelangan tangannya yang ternyata telah terpasang infus.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang