90. She's Coming

2K 255 45
                                    


Show your enthusiast!

Jangan siders dong 🥲

***

"Ayra hilang."

"Gadis itu dikabarkan telah meninggal dunia. Papa gak bisa biarin kamu tetap tinggal sendirian."

Galen hanya menatap Albert dengan wajah datarnya. Ini adalah rumor kesekian kali yang telah Galen dengar membuat dirinya merasa yakin jika kabar burung tersebut hanya datang untuk menakuti keluarganya.

"Papa percaya?" tanya Galen berbalik kepada Albert.

"Menurut kamu bagaimana? Kamu sendiri yang telah mengusir adik sepupumu secara terang-terangan dari rumah."

"Dia maling, Pa. Masa Galen biarin."

"Setidaknya kamu tetep pastiin dia gak kembali ke tangan papanya."

"Ck! Orang tuanya masih lengkap kok malah bikin pusing keluarga orang lain."

"Galen!"

Albert mencoba memberikan peringatan. Bagaimanapun juga Ayra adalah anak yang seharusnya tidak dilibatkan dalam permasalahan internal keluarga mereka. Gadis itu terlalu baik untuk dijadikan tameng oleh orang tuanya.

"Apa? Coba aja dia mau dengerin Galen. Galen itu udah bersumpah ngasih perlindungan sama dia. Dia sendiri yang matahin rasa percaya Galen sama dia. Dia lebih takut sama papanya dibandingkan berdiri di sisi orang yang pegang kebenaran."

John sedari tadi hanya terdiam di kursinya. Ia mendengarkan perdebatan alot dari anak dan cucu kesayangannya.

Ayra adalah salah satu cucu yang John sempat andalkan menjadi salah satu pewaris perusahaan yang menaungi lembaga sosial di Jerman. Ia cukup dekat dengan cucu perempuannya. Hanya saja gadis itu sedikit tidak beruntung karena memiliki ayah seperti Loius. Entah darimana sikap mengekang Loius berasal.

Ia dan Albert sama-sama dididik untuk tumbuh dalam dunia bisnis yang telah John persiapkan sejak dini. Rasa iri terhadap saudaranya sendiri membutakan pandangan Loius sampai memusuhi ia dan juga saudaranya sendiri.

"Galen gak mau kalo disuruh pindah sekolah cuma gara-gara rumor gak jelas yang belum tentu bener."

"Galen, Loius bisa aja ngincer nyawa kamu karena dia kehilangan putrinya."

"Pa, sejak kapan Papa khawatir sama Om Loius sebesar ini? Dari dulu juga Galen udah tinggal sendirian. Dia kalo mau bunuh Galen harusnya dari dulu aja ngincernya. Kan Galen masih kecil."

Sepertinya anak muda ini sedang tak ingin di debat. Ia terlihat keras kepala dan menolak semua saran dan juga perintah meski Albert sendiri yang berbicara langsung.

Bagaimana tidak?

Ia bahkan rela meninggalkan kekasihnya yang tengah sakit dan berada dalam bahaya besar sampai mendapatkan pengawasan ketat dari keluarganya.

Sedangkan Galen malah dibawa seenak hati orangtuanya tanpa persetujuan Galen untuk datang ke rumah keduanya. Ia masih menghormati dan mengikuti Vio sampai Amerika. Galen masih bersabar dan berbaik hati.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang