63. Cemburu

2.8K 318 33
                                    

***

Benar seperti apa yang Anin duga sebelumnya, gadis itu datang, menyempil di antara teman-teman Galen yang sok sempurna.

Kecuali Jaden. Karena pria itu telah datang jauh sebelum Anin membuka mata dan tersadar dari mimpi indahnya.

Di awali dengan masuknya Jordi yang memberikan kode bahwa mereka telah datang untuk menjenguk Galen.

Semuanya berpakaian dengan rapi dan terlihat fresh, tidak seperti Anin dan Jordi yang masih mengenakan pakaian pesta semalam. Oh ralat, hanya Anin karena Jordi telah berganti pakaian dengan hoddie cadangan Galen sementara Galen sendiri mengenakan pakaian rumah sakit.

Siapa yang membantu Galen berganti pakaian? Kalian tidak boleh salah paham. Tidak ada satupun perempuan yang bisa melihat Galen di balik pakaian yang ia kenalan termasuk pacarnya sendiri, Anindira.

Pria itu secara mandiri mengganti bajunya sebelum mata Anin terbuka. Galen memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan meminimalisir akan adanya perdebatan kecil jika sampai Anin terbangun.

Anin terlihat sangat kesal saat Gabriel menempatkan Kania di sebelah ranjang Galen, seakan mendorong Anin untuk menjauhi pria yang sedang sakit itu.

Tak apa. Anin sungguh baik-baik saja. Karena disaat ia terusik makan habislah pria sombong itu termakan permainannya sendiri. Anin mengalah karena ia masih terlihat sangat lelah dan kurang istirahat.

"Jangan sakit lama-lama, Gal. Bisa-bisa si Prada naik jadi nomer satu di arena."

Revan tertawa cukup keras meremehkan kekhawatiran temannya, Aciel.

"Lo mau bandingin Prada sama Galen disaat cowok itu babak belur sekali hantaman? Itu baru satu tangan Galen loh, belum sampe dua tangan sama kaki."

"Eh iya. Lupa gue kalo dia pernah babak belur. Abis dari info yang gue denger dari Jeremy, dia mulai buat ulah sana-sini dan sok berkuasa lagi. Amnesia kali ya dia?"

"Muka tembok aja itu mah," sahut Jordi. "Lagian, kalo bukan karena Prada nyulik Anin juga, mereka pasti bakal K.O. di tempat," lanjutnya.

"Anin pernah diculik Prada?" tanya Kania tidak percaya. Mengapa Prada sampai menculik Anin hanya untuk menjatuhkan Galen? Anin tidak se istimewa itu, atau Kania yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa tempatnya telah digantikan oleh orang lain.

"Iya, dulu banget. Pas dia masih abu-abu hubungannya sama Galen. Pas PDKT gak sih?" tanya Jordi kepada teman-temannya.

Anin sendiri tidak ikut ke dalam pembicaraan. Ia mengingat kejadian itu dengan sangat jelas. Akan tetapi termasuk kejadian yang sangat ingin Anin lupakan.

Ibaratnya, penculikan oleh sekelompok geng motor yang tak lain adalah musuh Galen hanya mengundang kembali rasa parno dan trauma yang pernah ia alami waktu kecil. Ia tidak menyukai cerita tentang penyekapan dan pembullyan.

"Enggak lah. Udah pacaran mereka," balas Aciel yang juga mungkin sedikit samar mengingat kapan kejadian itu pernah berlangsung.

Galen yang sama sekali tidak tertarik dengan nostalgia, malah menyibukkan diri menangkap segala emosi dari wajah seorang gadis yang sepertinya semakin mundur menjauhi kerumunan teman-teman Galen.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang