37. Bukti

2.8K 306 23
                                    

***

Jaden dan Jordi tengah menunggu hasil dari pemeriksaan sidik jari yang akan mereka gunakan sebagai alat bukti bahwa Haikal adalah orang yang telah melemparkan pot itu kepada Anin.

Pria itu mengaku tidak pernah mengetahui apa-apa tentang pot yang ada di Adara. Jika mereka bisa membuktikan adanya sidik jari Haikal di sana, maka tamatlah riwayat pria yang telah ditandai sebagai pecundang dan wajib untuk Galen hilangkan dari pandangannya.

Selama menunggu, mereka terus memantau perkembangan kasus lewat grup chat yang berisi lima anggota yaitu Galen, Jaden, Jordi, Revan dan Aciel.

Aciel
Udah jomblo, kena skors lagi. Nasib. —Anabel 2021

Jaden
Aciel mulai menikung

Jordi
HAHA, REVAN?
Tiati, Gal. Temen jadi demen, ngelunjak emang.

Aciel
Pangeran tempurnya squad kitaaah

Berisik! Gak usah percaya mereka, Gal.

Jordi
Sok kecakepan lu, Van. Pangeran dari mananya.

Berapa hari?

Galen
Dua hari

Aciel
Eh? Kang bucin dateng. Gue ditinggal sendirian. Tanggung jawab lo, Gal. Dimana lo sekarang?

Galen
Drama

Jordi
Babat, Gal!

Revan
Gue yang pertama membabat itu bocah.

Aciel meninggalkan grup

Sontak, Jaden dan Jordi saling bertatapan lalu tertawa terbahak-bahak melihat Aciel keluar dari grup atas kemauannya sendiri.

Lagipula, salah siapa memancing Galen dan Revan yang notabenenya adalah dua pria kasar dan suka pertarungan.

Seseorang keluar dari ruangan pemeriksaan membawa sebuah dokumen dan juga serpihan pot yang telah selesai diperiksa.

"Ini hasilnya. Berdasarkan pemerikaaan, sidik jari yang ada di pot tersebut memang milik orang yang kalian sebutkan sejak awal."

"Hanya sidik jari miliknya yang terlihat sangat jelas dan berbentuk."

Jaden mengangguk seraya mengucapkan terima kasih kepada staf yang telah membantu mereka melakukan pemeriksaan.

"Time to revenge!"

***

Anin berlari ke arah toilet karena tidak kuat menahan rasa ingin buang air kecil setelah ia meminum satu botol air mineral yang Clara berikan padanya.

"Hah!"

Anin mencuci tangannya dengan sabun yang menempel di westafel lalu kembali membasuhnya dengan air. Ia menyempatkan diri merapikan beberapa helai rambut yang terlihat menghalangi pandangannya.

Jarinya ia gunakan sebagai sisir manual untuk kembali mempercantik penampilannya sebelum ia keluar dari toilet.

Setelah merasa cukup, Anin bergegas untuk kembali ke ruang sains karena kelasnya tengah melakukan praktikum.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang