85. Support

2.4K 314 21
                                    

***


Galen masih dengan raut masamnya duduk di atas motor yang kini telah terparkir di antara kerumunan antusias penonton karena acara puncak baru saja dimulai.

Ia kehilangan jejak Anin, begitu pula dengan kedua teman yang ia bawa tanpa penjelasan apapun.

Jordi dan Aciel menikmati musik yang tengah berlangsung. Ikut mengangkat sebelah tangan dan menggoyangkannya secara bergantian dari arah kiri ke kanan.

Bahkan, sebelah tangan Aciel yang lain merangkul Jordi yang merasa tidak keberatan karena mereka tengah ikut tenggelam dalam konser musik yang berlangsung di stage berbentuk segitiga itu.

Sesekali Galen masih mengedarkan pandangannya berharap dapat menemukan Anin yang benar-benar tidak bisa ia temukan meski Galen telah mengerahkan kekuatan orang dalam yang biasa ia gunakan untuk menyelesaikan masalah tanpa harus lelah melakukannya sendirian.

Namun, kali ini nyatanya Galen telah gagal dan tidak dapat menyentuh pertahanan dari seorang pria yang selalu gadisnya puja, pria yang akrab gadis itu kenalkan kepadanya sebagai sosok lain dari Darel yang ikut menjaganya dari kejauhan.

Pria yang juga menjadi sumber kecemburuan terbesar Galen atas kepemilikannya terhadap Anin. Ia sangat tidak menyukai pria datar itu.

Waktu telah menunjukkan pukul lima sore, beberapa garis kemerahan mulai terlihat di ujung barat sana. Sekali lagi Galen menghela napas. Ia telah menunggu Anin sekitar dua sampai tiga jam di tempat yang sama.

Dimana ia yakin bahwa jika mereka pulang, tempat inilah yang akan mereka lewati.

Tap! Tap! Tap!

Kepala Galen yang semula sempat tertunduk bergerak ke atas saat tanpa sengaja melihat sepasang kaki yang tertutupi oleh sepatu hitam berkilau, berdiri tepat di hadapan Galen yang masih duduk di atas motornya.

"Lo—"

Tenggorokan Galen terasa kering. Saat kedua mata itu bertumbukan dalam satu waktu.

Raka berdiri tepat di hadapannya, memandang Galen dengan penuh aura intimidasi yang kuat.

Jordi yang ikut menyadari kehadiran pria yang diduga telah menculik kekasih sahabatnya, menepuk pundak Aciel yang masih ikut bernyanyi menikmati konser.

"Apa sih?"

Jordi hanya berbicara melalui gerakan mata yang tajam, menyorot kehadiran Raka yang telah berdiri di depan Galen. Aciel bungkam, lalu mengikuti Jordi yang sudah terlebih dahulu berjalan mendekati Galen. Keduanya ikut sigap, berdiri di belakang Raka yang tidak menghiraukan kehadiran mereka.

"Dimana Anin?" tanya Galen terus terang.

Fokusnya tetap kepada gadis yang telah pria itu bawa dan sembunyikan. Galen tidak melihat kehadiran Anin bersama Raka. Hal yang memancing Galen untuk tidak berbasa-basi di depan pria asing ini.

Raka tidak langsung menjawab pertanyaan Galen. Ia menggerakkan kepalanya ke arah kanan seolah menunjuk ke arah salah satu kursi di dekat air mancur yang terlihat lumayan sepi untuk menjauh dari kerumunan.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang