Little Monster coming to Adara, Welcome back, Rival!
HAPPY READING
_____VMV_____
Anin menekuk wajahnya merasa bosan melihat demo dari atlet terbaik karate se antero Adara. Beladiri sama sekali bukan fashion hidupnya. Ia lebih tertarik menonton Doraemon atau mungkin acara komedi Mr. Bean. Ia adalah satu-satunya siswi yang sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada kuatnya karisma yang dimiliki sang ahli karate, Revan.
Jika perempuan lain tak hentinya mengatakan wah, Anin dengan santainya menguap di antara keramaian tersebut. Hal tersebut membuat seluruh perhatian tertuju padanya.
Galen bahkan tak bisa berhenti tersenyum melihat ekspresi bodoh yang dikeluarkan Anin ketika semua mata melihat ke arahnya.
"Ada yang berani maju buat ulang teknik dasar yang gue lakuin tadi?" tanya Revan sambil mengedarkan pandangannya pada murid-murid yang telah menonton demi karatenya.
Semua terdiam, tak ada yang berniat menyahut. Pada dasarnya, kelas yang dianggap superior karena rata-rata peringkat sepuluh besar selalu ada di kelas ini, ternyata terlalu payah jika berkaitan dengan olahraga.
Begitupun dengan Anin yang hanya termenung di tempat duduknya. Di dalam otak Anin, ia sedang menyusun rencana untuk menggagalkan rencana kencan kakaknya. Karena kemarin ia gagal total, maka ia semakin tertantang untuk melakukan hal lain. Begitulah Anin, otak jenius yang ia punya hanya ia gunakan untuk kesenangan dirinya menghantui Darel.
"Cewek yang pake jepit merah," tunjuk Revan. Dia menunjuk Anin yang memang mengenakan jepit merah kecil menyamping agar rambut depan tidak menghalangi pandangannya.
"Maju. Ulangi yang gue praktekin tadi."
Tentu saja Anin hanya mengerjapkan mata. Dalam pikirannya ia berusaha mengingat adegan mana yang harus ia ulangi. Sekali lagi ia mengerjapkan matanya dengan lucu lalu tersenyum layaknya anak kecil yang merasa bersalah tidak mendengarkan perkataan orang tuanya.
"Gue gak inget," jawabnya pelan, lalu ia kembali menambahkan, "Karena gak semua orang bisa langsung inget dalam satu tangkapan. Gue udah berusaha sekuat tenaga buat inget tapi apadaya, otak gue gak mempersiapkan memori buat nyimpen apa yang lo lakuin tadi."
Sontak semua orang terkekeh geli dengan jawaban absurd Anin. Siswa mana yang berani menjawab Revan seperti itu? Dilihat dari raut muka galaknya saja, mereka takkan berani berucap sepanjang itu apalagi meremehkan.
Anin bohong ketika menjawab tantangan Revan. Ia bisa mengingat apapun yang ia lihat dalam sekali pandang. Untuk kasus ini, Anin benar-benar tidak tertarik maka dari itu ia sama sekali tidak memperhatikan.
"Lo kesini cuma buat ngeliat wajah tampan gue, iya?" tanya Revan mulai geram dengan gadis kecil ini.
Anin berdecih pelan, memangnya siapa dia? Sampai Anin harus memujanya.
"Lo ngerasa ganteng?" tanya Anin balik. Entah sadar atau tidak tetapi percikan api begitu terasa di antara keduanya.
Galen yang sedari tadi hanya menjadi penonton begitu bersemangat melihat perdebatan di depannya. Revan Marcelio Adrian adalah salah satu sahabat Galen yang diketahui begitu dingin dan congkak. Ia memiliki sifat kasar dan juga tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez? ✔️
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) SELESAI-104 CHAPTER+EXTRA PART Season 2 Available (Sudah tersedia) Ada dua pandangan tentang orang jenius : Pertama, pendiam dan misterius. Kedua, berwawasan tinggi dan tidak memiliki banyak...