16.

475 32 5
                                    

Akhirnya Sungjae harus mendapatkan beberapa jahitan pada perutnya. Setelah melakukan operasi dua jam yang lalu kini dirinya terbaring lemas di dalam ruang rawat.

Sudah dua puluh tahun dan ruang rawat masih sama seperti dulu. Sungjae bahkan berbaring di atas tempat tidurnya dulu. Hanya saja Suryeon tak ada di sampingnya.

Suryeon tidak diizinkan masuk. Bukan oleh para dokter atau suster dari pihak rumah sakit. Melainkan oleh para polisi.

Pada akhirnya, Sungjae meminta
pengacara pribadinya untuk mencari tahu siapa yang melukainya. Kini, setelah sadar dari pengaruh obat bius, Sungjae sedang diinterogasi.

"Apa alasannya kau berada di tempat itu?"

"Aku menunggu Suryeon keluar. Aku memberinya ruang untuk berbicara sendiri di dalam sana."

"Apa ada orang yang mencurigakan di sekitar sana?"

Sungjae terdiam dan mencoba mengingat.

"Sepertinya tidak. Beberapa mobil terparkir di sana, tapi aku tidak tahu apakah ada orang di dalamnya atau tidak."

"Baik. Bisa ceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat itu?"

Sungjae meringis pelan saat mencoba menengakkan tubuhnya. Lukanya masih basah dan terasa sangat sakit. Mungkin efek daei obat peredanya sudah mulai habis. Tapi sekuat tenaga Sungjae tetap menceritakannya.

Flashback

"Seharusnya tidak lama." Sungjae mengecek jam tangannya. Baru lima menit dia keluar dari dalam, tapi sudah tidak sabar ingin membawa Suryeon pergi.

Sungjae sebenarnya tidak masalah mengantarkan Suryeon ke mana pun. Asalkan jangan ke tempat ini. Masalahnya, Suryeon bukan sedang mengunjungi anggota keluarganya sendiri, ataupun saudaranya. Tapi Suryeon mengunjungi ibu Joo Dantae.

Sudah lima tahun lalu ia kembali bertemu dengan Suryeon. Kebetulan, Sungjae memiliki urusan di Amerika dan tidak sengaja bertemu Suryeon saat sedang berjalan santai di sana. Mereka kembali menjadi dekat. Hingga keduanya kembali ke Korea dan tempat pertama yang Suryeon ingin kunjungi adalah tempat ibu Dantae.

Selama lima tahun itu pula, dengan bantuan Sungjae, Suryeon mencoba memasuki pasaran Korea. Jakomo hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk dikenal oleh masyarakat di Korea. Dan sejak saat itu, Suryeon mulai lebih mendalami perusahaan JK Holding juga.

Setiap kali Sungjae bertanya, alasan mengapa Suryeon sangat tertarik dengan JK Holding, Suryeon hanya menjawab bahwa ia ingin bekerja sama dengan JK Holding karena dia adalah perusahaan besar. Bahkan Suryeon sudah membeli sekitar empat puluh persen saham JK Holding.

Tapi pernah Sungjae bertanya, "Kau mencari tahu JK Holding karena menyukai Joo Dantae?"

Saat itu Suryeon hanya terdiam bahkan mencoba untuk mengganti topik. Jadi Sungjae selalu berspekulasi kalau Suryeon benar-benar sudah tertarik dengan Dantae.

Oke. Kembali pada saat Sungjae berdiri menunggu di luar dengan payung dalam genggamannya.

"Park Sungjae-ssi?"

Sebuah suara berat memanggil namanya dari belakang. Sungjae berbalik.

Bugh

Seseorang memukulnya dan ia jatuh ke tanah. Pandangannya menjadi buram dan ia hanya bisa menatap sepatu pantofel hitam.

"Harusnya kau tidak macam-macam denganku, Park Sungjae-ssi."

Jleb

"AAAKH!" jerit Sungjae kesakitan saat dirasa bahwa sebilah pisau masuk mengoyak perutnya.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang