29.

410 28 5
                                    

Flashback

"Appa! Eomma! Aku pulang!!"

Suryeon melepaskan kedua sepatunya lalu meletakkannya di atas rak. Langkah Suryeon terhenti saat melihat kedua orang tua mereka sibuk berjalan ke sana kemari merapihkan barang-barang.

"Suryeon, kita akan berangkat hari ini, bereskan barangmu ke dalam koper ini ya," kata Kim Min Ji, ibu Suryeon memberikan sebuah koper kosong untuk Suryeon.

"Nee eomma," ucap Suryeon antusias sambil menarik koper besar itu ke kamarnya di lantai dua.

Sambil bersenandung, Suryeon memasukkan baju-baju dan beberapa buku juga mainan.

"Ah, aku harus menulis diary hari ini!" sahut Suryeon setelah mengingat kegiatan jalan-jalannya tadi.

"Dantae oppa ternyata keren juga," gumam Suryeon mengingat Dantae saat menggunakan kacamata.

"Suryeon, kenapa kau hanya duduk di situ? Kita bisa ketinggalan pesawat!" teriak appa Suryeon, Shim Ha Jun sambil memasukkan beberapa barang Suryeon ke dalam kardus. Lalu dengan cepat menarik koper Suryeon dan kardus itu menuruni tangga.

"Sebentar, appa!" Suryeon memakai jaket kemudian tas gendongnya, dia bahkan lupa menutup dan membawa buku diarynya.

Tidak lama setemah kepergian keluarga Suryeon menuju bandara, Dantae berhasil masuk dan menemukan diary di meja Suryeon. Dantae juga menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto di kamar Suryeon. Sebelum akhirnya Sungjae menghubunginya dan memberitahu kalau Suryeon ada di bandara.

"Appa, kenapa kita tinggal di apartemen? Biasanya kita tinggal di rumah Sungjae oppa."

Ha Jun menaruh kardus di atas meja, kemudian berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Suryeon.

"Mulai hari ini, kita akan tinggal di sini, putri kesayangan appa. Maaf karena tidak bisa menjagamu dengan baik. Maaf karena appa tidak bisa menjaga perusahaan kita. Maaf karena appa tidak bisa memberikan kalian keadaan yang sama seperti dulu."

Ha Jun memeluk Suryeon sambil menangis, Suryeon yang masih kurang paham dengan situasinya, hanya memeluk kembali sang ayah. Disusul oleh ibunya yang ikut memeluk berdua.

"Tidak apa-apa, appa. Appa masih punya eomma dan aku. Kita semua akan baik-baik saja saat bersama. Aku percaya dengan eomma dan appa."

"Terimakasih, kupu-kupu appa."

"Jadi, ayo kita mulai beres-beres!" seru Min Ji memberi semangat kepada keduanya.

Suryeon mengangguk kemudian berlari mendorong kopernya menuju kamar baru di rumah baru dan negara barunya. Dengan sekolah, teman, dan budaya yang tentunya akan terasa asing bagi Suryeon kelak. Tapi hidup itu tetap harus dijalani apa pun keadaannya.

"Kita jalani saja yeobo, kita harus menerima semuanya. Kalau kau masih belum bisa men eritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, tidak apa-apa," ucap Min Ji kepada suaminya yang terlihat pucat dan putus asa.

Ha Jun melihat sekilas putrinya yang begitu senang membongkar barang-barangnya. Ha Jun mengajak Min Ji untuk duduk di sofa yang masih tertutupi kain putih.

"Sebenarnya, Jakomo tidak bangkrut. Perusahaan kita masih ada bahkan masih dalam kondisi yang baik-baik saja."

Min Ji terkejut dengan ucapan Ha Jun. Padahal sekarang bukan tanggal 1 April, jika Ha Jun ingin bercanda. Bukankah ini berlebihan?

"Maksudmu, yeobo? Apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku berusaha menjauhkan Suryeon dari anak Baek Jong Il."

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang