"Sekarang pakai ini dulu," kata Dantae menyerahkan dua buah penutup mata pada Eun Soo dan Yoon Seo.
"Kenapa harus pakai ini, appa? Kita 'kan bukan ingin tidur," protes Yoon Seo, meski pada akhirnya Yoon Seo menurut dan mengenakannya.
Dantae dan Suryeon memandang dengan tatapan penuh arti, Dantae menggandeng Yoon Seo, Yoon Seo menggandeng Eun Soo, dan Eun Soo menggandeng Suryeon. Di belakang mereka, Ha Jun mengikuti.
"Kita naik lift dulu," kata Dantae memberitahu agar anak-anaknya tidak merasa terlalu takut dan bisa membayangkan keberadaan mereka di mana.
"Oke sekarang kita berjalan keluar."
Dantae dan Suryeon dengan sabar menuntun kedua anaknya. Tidak lama mereka sampai di sebuah pintu besar.
"Kalian bisa buka penutup matanya."
Eun Soo dan Yoon Seo melepas penutup matanya, tapi bukannya melompat kegirangan, mereka berdua hanya memandang pintu hitam besar yang masih tertutup itu.
"Appa, kenapa kita hanya berdiri di depan pintu?" tanya Eun Soo.
"Sabar, eomma dan appa sudah siapkan sesuatu yang lebih bagus untuk kalian. Nah, pegang ini dulu."
Baik Eun Soo maupun Yoon Seo mendapatkan dompet kecil berwarna hitam dengan gambar huruf 'H' di depannya. Saat dompet itu dibuka, sebuah kunci bwrwarna emas ada di depannya.
"Bukannya ini master key seperti yang punya eomma dan appa?" Eun Soo bertanya lagi setelah mengingat bentukan kunci familiar ini.
"Sekarang bersamaan dengan Yoon Seo, tempelkan kuncinya ke pintu, seperti yang eomma sering lakukan."
Eun Soo dan Yoon Seo mengerti, mereka selalu bersemangat saat mendapat giliran membuka pintu. Sekarang mereka bisa melakukannya secara bersamaan.
Pintu terbuka, sebuah perpustakaan kecil yang menjadi pemandangan pertama mereka.
"Uwah, ada buku goblin kesukaanku, oppa!"
"Di sini juga ada Shinbi, aku baru tahu kalau ada buku komiknya."
Setelah puas mengagumi sudut baca, Eun Soo dan Yoon Seo akhirnya sadar, ada satu lantai di bawah mereka. Mereka berlari ke pembatas pagar untuk melihat.
"Wah, ada tempat untuk bermain game."
"Lihat aku punya meja untuk menggambar dan banyak alat mewarnai, oppa."
Eun Soo dan Yoon Seo tersenyum dengan lebar, duo Joo segera berlari menuruni anak tangga. Dan tiba-tiba...
Dorrr
"Selamat ulang tahun Joo Eun Soo dan Joo Yoon Seo!!!"
Eun Soo dan Yoon Seo membeku saat confetti diledakkan, balon-balon berjatuhan dari atas, dan kue cokelat yang Yoon Seo hias tadi pagi dipegang oleh Eun Byeol.
"Apa kejutannya berhasil, oppa? Mereka malah terlihat ketakutan."
"Aku juga tidak yakin. Coba kita turun."
Ha Jun turun duluan, disusul dengan Suryeon dan Dantae di belakangnya.
Karena ruangan yang cukup luas, Dantae dan Suryeon berhasil untuk mengundang semua anggota Hera Palace, bersama dengan istri dan juga anaknya.
"Yoon Seo, Eun Soo, cepat tiup lilinnya! Kuenya berat."
Si kembar langsung meniup lilin setelah membuat permohonannya. Yoon Seo mengambil alih kue kesayangannya dan menaruh kue tersebut di meja.
"Eomma, aku ingin potong kuenya."
Kata-kata polos Yoon Seo membuat semua orang yang ada di ruangan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
FanfictionGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...