Jadwal besok akan lebih siang dari hari ini. Memakan waktu yang cukup lama dari Osaka menuju Tokyo dan belum lagi kita harus beres-beres koper di hotel, baru kita bisa menikmati kota Tokyo. Rencananya besok kita akan ke Bamboo Forest, malamnya Dantae akan mentraktir kita di Yakatabune Night Cruise.
Pesan dari Tae Gyu kemarin malam membuat semua anggota berkumpul di lobi. Pagi-pagi sekali sudah ramai dengan jeritan Sang Ah dan Tae Gyu yang ribut masalah foto. Mereka rempong ingin berfoto di depan hotel untuk pamer di instagram kalau mereka menginap di hotel mahal.
"Hari ini cukup dingin. Apa mau aku batalkan saja acara makan malamnya? Sudah aku kabari dan mereka bilang airnya tidak beku dan perahu bisa beroperasi seperti biasa."
Dantae menggosokkan kedua telapak tangannya kemudian menangkup tangan Suryeon menyalurkan kehangatan. Bagaikan deja vu saat mereka hujan-hujanan dulu, Dantae melakukannya dengan cara yang persis sama.
"Jangan dibatalkan, oppa. Aku ingin menikmati pemandangan Tokyo sambil makan di atas cruise."
"Baiklah. Aku takut kau kedinginan nanti."
"Tidak juga, oppa. Di Korea lebih dingin dari udara di Jepang. Ditambah Sungjae oppa bilang kalau Korea masih cukup bersalju."
"Kau mengobrol dengan Sungjae?" tanya Dantae tidak suka. Sempat-sempatnya Suryeon membagi waktu yang harusnya untuk Dantae pada Sungjae.
"Tidak, Joon Ki oppa yang memberitahuku."
"Aku memberitahunya saat kami membeli sarapan ke minimarket tadi pagi. Mungkin kau sedang mandi atau tidur jadi tidak ikut turun," kata Joon Ki dengan tangannya yang merangkul pundak Suryeon. Lancang sekali. Padahal yang punya ada di hadapannya.
"Lepaskan tangan kotormu itu dari kekasihku!" bentak Dantae, menarik Suryeon ke pelukannya posesif.
"Santai saja, Dantae-ssi."
Joon Ki berjalan menjauh saat sudah puas membuat Dantae murka di pagi hari. Mendekati Tae Gyu dan bercanda dengannya hingga bus datang untuk mengantar mereka ke stasiun terdekat.
"Aku tahu kau terus-terusan melihat Dantae dari kemarin. Bisakah kau berhenti melakukannya dan fokus pada suamimu?"
Yoon Chul menekan genggamannya pada tangan Seo Jin kemudian menyusul naik ke dalam bus.
"Aku bawakan kopermu!" seru Dantae dan Joon Ki bersama. Mengingat mereka bertiga lah dengan bawaan teringkas, tentu saja sebagai seorang pria sejati, harus membantu wanita bukan?
"Tidak usah oppa, aku bisa sendiri."
Suryeon mencoba untuk meraih kopernya tapi Dantae langsung menarik koper itu dan segera berjalan menuruni tangga ke stasiun kereta. Joon Ki terlambat lagi tapi akhirnya dia berjalan menyusul Suryeon yang masih berusaha menolak bantuan Dantae. Suryeon juga sanggup hanya untuk membawa satu koper menuruni tangga.
Menikmati pemandangan dari dalam shinkansen sambil menikmati bento khas Jepang memang memiliki rasa yang berbeda. Benar-benar terasa seperti berada di luar negeri. Karena sedang musim dingin, tidak banyak bunga yang bermekaran, meski begitu Suryeon langsung sangat senang saat matanya dengan gesit menemukan satu atau dua jenis bunga berbeda yang mekar.
"Harusnya kau menungguku selesai mandi jadi kita bisa ke minimarket bersama."
Dantae masih saja mengingat-ngingat hal ini.
"Oppa, aku hanya membeli makan untuk kita dan tidak sengaja bertemu dengan Joon Ki oppa juga."
"Boleh aku duduk di sini? Aku merasa kesepian duduk sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
FanfictionGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...