69.

399 26 3
                                    

Berbeda dari malam-malam sebelumnya, Suryeon benar-benar tidak bisa tidur malam ini. Pikirannya terus menerawang pada perjanjian yang ia lakukan dengan Jong Il. Kapan pertemuannya? Kalian ingat saat Hyun Woo, Ha Jun, dan Suryeon pergi untuk melihat Dantae di penjara?

Suryeon tidak benar-benar pulang. Ada sekitar satu jam lamanya dia menunggu di dalam mobil hingga memutuskan untuk keluar dan menemui Jong Il. Semua terjadi setelah perdebatan Dantae dan Jong Il selesai hari itu.

Dengan gesit mereka sama-sama setuju, Jong Il akan mengaku dan menerima semua hukumannya. Sedangkan Suryeon akan pergi untuk menjauhi Dantae. Masih teringat dengan jelas bagaimana Jong Il begitu tidak tahu malu berkata-kata pada Suryeon.

"Kalian tidak bisa bersama. Kau tahu kenapa? Karena kalian melewati semua duka dan sakit ini bersamaan. Perasaanmu saat melihat satu sama lain akan bagaimana? Tentu saja kalian akan semakin mengingat luka lama itu."

Suryeon melihat wajah Dantae, tapi ingatan menyakitkan seperti apa yang Jong Il bilang tak terasa. Yang Suryeon temukan hanyalah sebuah perasaan sayang pada Dantae. Memori yang terputar dalam benaknya juga bukan memori buruk yang selama ini sudah mereka lalui bersama.

Tangan Suryeon terulur untuk menyentuh wajah Dantae, perlahan pipi Dantae dielus dengan hati-hati. Lalu menuju rambutnya.

"Tidak bisa tidur?"

Suryeon menarik tangannya kembali dengan canggung melihat mata Dantae terbuka dengan lemah.

"Aku memperhatikanmu dari saat di supermarket. Kau benar-benar baik-baik saja?"

Dantae balik mengelus wajah Suryeon.

"Ya, oppa. Akhir-akhir ini aku kesulitan untuk tidur cepat."

"Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Sebentar lagi kau harus berangkat ke luar negeti, kondisimu harus fit."

"Oppa, boleh kan aku memelukmu?"

"Kau tidak perlu bertanya, gadis bodoh. Kemarilah."

Dantae membuka tangannya membiarkan Suryeon masuk ke dalam pelukannya. Bau tubuh Dantae bisa menenangkan pikiran Suryeon dan membuat perasaannya nyaman. Matanya langsung terpejam saat Dantae mengelus punggungnya.

Bagaimana Suryeon bisa tidur kalau sekarang dirinya juga ketergantungan dengan Dantae?

***

"Nyonya, anda terlihat luar biasa," puji staff yang bertugas membantu memasangkan gaun Suryeon.

"Ah, terima kasih banyak."

"Tuan sudah selesai. Dia menunggu di luar. Wajahnya benar-benar terlihat segar dan ceria!!" heboh staff lain yang memberi laporan.

Hari ini lah yang sudah Dantae tunggu-tunggu. Di balik tirai putih yang tertutup itu, Dantae menunggu Suryeon. Perasaan gugup itu mendadak menghampiri Dantae. Rasanya menggeltik membayangkan akan secantik apa Suryeon dalam balutan gaun hasil tangannya sendiri. Dantae bahkan tidak bisa berhenti memuji betapa nyamannya jas yang dibuat Suryeon.

"Tuan, nyonya sudah siap."

Dantae mengubah posisi duduknya menjadi lebih serius. Tirai terbuka. Suryeon sudah selesai merias dirinya. Bahkan sebuket bunga simpel yang Dantae beli tadi pagi sudah Suryeon pegang. Sebuah mahkota yang Suryeon pilih sendiri terlihat sangat cocok diletakkan di atas kepalanya.

"Oppa, apa terlihat aneh? Kenapa kau diam saja?"

Mulut Dantae menganga saking terpesonanya dengan kecantikan Suryeon. Mata Dantae melihat pada dua staff yang berdiri di belakang Suryeon.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang