"Apa tadi ada masalah? Mukamu terlihat sedikit pucat."
Dantae menyentuh wajah Suryeon untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Setelah menghabiskan semua makanan mereka, Dantae dan Suryeon memutuskan untuk kembali ke Hera Palace karena mereka tetap harus beristirahat dan besok akan memulai kembali hari yang baru.
"Tidak, hanya ada kesalahan kecil. Tadi hanya laporan harian saja," jawab Suryeon berbohong.
Suryeon masih belum ingin Dantae tahu bahwa tadi adalah pembicaraan mengenai Joon Ki. Takut kalau tiba-tiba Dantae menjadi marah lagi dan cemburu.
Ting
Lift berdenting tapi tidak berhenti di lantai di mana penthouse Dantae berada. Pintu itu terbuka dan Ha Yoon Chul serta istri tercintanya, Cheon Seo Jin berdiri sambil saling tertawa di sana. Sepertinya mereka habis olahraga melihat kalau mereka mengenakan pakaian lengkap untuk training.
"Selamat malam, Dantae," sapa Yoon Chul ramah kemudian membawa Seo Jin yang mendadak terdiam setelah melihat Dantae. Mereka masuk dan memencet lantai di mana mereka tinggal.
"Eoh, aku melihat nona ini kemarin saat ke rumahmu."
Suryeon membungkuk memberi salam, "Anyeonghaseyo, saya Shim Suryeon dari perusahaan Jakomo. Saya dan Dantae---" perkataan Suryeon langsung dipotong oleh Dantae.
"Kami berpacaran. Shim Suryeon adalah wanitaku."
Bukan hanya Yoon Chul yang terkejut dengan pengakuan tiba-tiba itu. Tapi Suryeon dan Seo Jin lebih terkejut.
"Wah, kau sungguhan ternyata tahun ini. Kau benar-benar sudah menemui miss rightmu sepertinya, ya. Hanya tinggal menunggu tanggal dan tempat untuk saling menyematkan cincin saja."
Yoon Chul akhirnya tahu siapa wanita yang selama ini Ki Joon tunggu. Tidak lain dan tidak bukan adalah Shim Suryeon. Dari yang Yoon Chul tahu, Suryeon sekarang merupakan penerus sekaligus pemilik perusahaan Jakomo. Mereka semua pernah satu sekolah tapi tidak pernah saling berkenalan jadi tidak tahu satu sama lain dengan baik. Suryeon juga seseorang yang rajin dan wanita pekerja keras berhati lembut.
"Wanitamu sudah hampir sempurna, Ki Joon," puji Yoon Chul mengacungkan dua jempol.
"Tidak. Di mataku, dia adalah definisi sempurna itu sendiri."
Ki Joon merangkul pinggang Suryeon untuk mendekat, kemudian mengecup pucuk kepalanya.
"Oppa, jangan berlebihan! Tidak ada manusia yang sempurna," kata Suryeon malu dengan kata-kata yang Ki Joon berikan di hadapan keluarga Yoon Chul.
"Siapa tahu kau bidadari. Aku bisa melihat sayap seindah kupu-kupu di punggungmu."
Semua hal ini tidak luput dari pandangan Cheon Seo Jin yang menjadi diam saat tidak sengaja membuat kontak mata dengan Dantae saat masuk tadi. Kenangannya selama bersekolah dulu selalu teringat.
Bagaimana Dantae selalu mengabaikan kehadirannya dan menolaknya. Apalagi saat Suryeon pergi, Dantae menjadi sangat berantakan. Hampir saja Dantae menyentuh puntung rokok itu kalau Sungjae tidak segera menyiram Dantae dengan air es agar segera sadar.
Seo Jin sudah menyerah dulu terhadap rasa sukanya kepada Dantae. Beberapa tahun akhirnya ia bertemu dengan Yoon Chul, seorang pria yang mengaku bahwa dia sangat mencintai Seo Jin. Mereka menikah hingga akhirnya pindah dan menetap di Hera Palace.
Seo Jin kembali bertemu dengan Dantae saat melihat-lihat penthouse. Debaran yang dulu dikira sudah mati kembali hidup dan berdetak lagi. Bahkan sekarang saat Ki Joon hanya tersenyum untuk Suryeon, Seo Jin merasa berdebar.
Cheon Seo Jin mengakui bahwa selama dirinya pindah ke Hera Palace, dia kembali jatuh cinta pada Joo Dantae.
Ting
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
FanfictionGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...