55.

374 20 4
                                    

Berita mengenai dana-dana busuk yang selama ini disembunyikan Baek Jong Il meledak begitu saja setelah pesannya terkirim pada Dantae.

"KASUS KORUPSI BAEK JONG IL MELEDAK"

Judul berita itu jelas terpampang hampir di seluruh saluran berita saat ini. Para pengusaha yang bekerja sama dengan Baek Corporation mulai ketakutan dan berusaha menarik semua modal dan investasi mereka. Tidak ada merek dagang yang berani untuk membuat kontrak.

"Sialan. Dasar sialan."

Dong Kyu yang memang ada di villa juga menjadi sasaran empuk kemarahan Baek Jong Il.

"Bagaimana bisa ini terjadi? Data-data itu hanya ada di antara kita. Tidak mungkin seorang pun bisa tahu tentang uang-uang itu. Kau membocorkannya?"

"Tentu saja tidak, Baek daepyonim. Aku tidak mungkin melakukannya."

"Sialan!"

Bugh

Satu pukulan mendarat di perut Dong Kyu. Bersamaan dengan itu telepon keduanya berbunyi. Sudah pasti itu protes dari semua orang yang memiliki hubungan dengan Baek Corp. Sahamnya menurun drastis. Diberi sentilan sedikit Baek Corporation bisa segera terhempas dari dunia bisnis.

Ting Nong

Di tengah semua keributan dan keramaian. Seseorang membunyikan bel.

"Hubungi pengacaraku dan minta dia datang kemari."

"Baik, daepyonim."

Jong Il menuruni tangga tergesa-gesa, "Ini gila! Bagaimana bisa ini tersebar!! Siapa!??"

Ceklek

"Bagaimana kau bisa tahu kalau aku ada di villa? Apa kau memata-mataiku karena sangat ingin melakukan kerja sama."

Suryeon dengan penampilan rapih berada di depan pintu rumah villa Jong Il.

"Kelihatannya kau sedang dalam keadaan mendesak."

"Apa aku boleh masuk?"

"Aku tahu kita seharusnya membahas kontrak. Tapi sayang sekali, aku sedikit sibuk sekarang. Aku akan menghubungimu lewat asistenku."

Jong Il sudah mulai menutup pintu sebelum akhirnya Suryeon menahan dengan tangannya.

"Mari bicara sekarang," kata Suryeon tegas.

"Aku bilang akan meneleponmu."

Tidak mungkin Jong Il menunjukkan seberapa kacaunya ruang tamu dia yang dipenuhi kertas-kertas berserakan. Semua ini karena berita tiba-tiba yang datang di setiap saluran berita. Mungkin besok pagi wajahnya tercetak di halaman depan koran

"Aku tidak akan melakukannya."

Baek Jong Il terdiam. Tidak terlalu terkejut juga sih. Pasti Suryeon sudah melihat berita itu dan memutuskan untuk tidak ambil resiko.

"Kita bisa membicarakannya saat masalah ini selesai. Bekerja sama dengan perusahaan Jakomo sudah menjadi salah satu impian terbesarku."

"Aku tidak mau hanya karena ingin mewujudkan impian anda, perusahaanku harus jatuh. Tidak, terima kasih. Hanya ini yang ingin aku sampaikan. Selamat malam, Baek daepyonim."

Suryeon membungkuk sebagai sikap sopan santun terakhirnya pada Jong Il.

"Wanita sialan!"

Jong Il mengambil salah satu batu yang ada di taman lalu mengejar Suryeon. Bersiap untuk menghajar kepala Suryeon dengan batu besar itu.

"Mati kau!!!"

Batu itu jatuh ke tanah. Kepala seseorang berdarah akibat perbuatan Baek Jong Il.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang