"Mmmhh..." Suryeon menggeliat dari tidurnya. Badannya terasa sangat amat remuk dan berat. Belum lagi perutnya serasa seperti ditimpa sesuatu.
"Akh!" Bagian bawahnya terasa sangat sakit saat Suryeon menggerakkan sedikit badannya.
Perlahan Suryeon berusaha meraih kesadarannya. Matanya mulai mengerjap dengan polos dan kepalanya terasa sangat berat karena pengaruh alkohol semalam.
"AAAAAAAAA!!!" Suryeon menjerit saat menemukan Dantae di sampingnya tertidur lelap tanpa busana. Seluruh kamar juga sangat berantakan. Ada banyak barang bergeletakan di lantai dan onsen sudah seperti sungai yang tercemar limbah.
"Apa semalam ada hewan masuk di sini?"
Suryeon menyingkirkan tangan Dantae dari perutnya. Namun sesuatu terasa aneh di sini. Tangan Dantae ada di perut polosnya? Tangannya menyentuh perut Suryeon.
Suryeon langsung mengintip di balik selimut. Dia telanjang bulat. Sebulat-bulatnya. Langsung dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan menendang-nendang Dantae dengan keras.
Sayangnya tidak ada satu hal pun yang Suryeon ingat setelah mencium Dantae di kamar. Dia benar tidak bisa ingat apa-apa yang terjadi sehabis itu.
"Mati kau! Mati kau bajingan mesum!!!"
Dantae terbangun akibat tendangan maut Suryeon. Dia baru tidur beberapa jam dan sekarang kepalanya terasa sangat berat dan panas.
"Ada apa?" Dantae bersandar di kepala ranjang. Matanya memperhatikan dulu kondisi kamar yang mengenaskan. Semalam mereka seliar ini?
"Apa yang kau lakukan padaku, oppa!? Kau berjanji tidak akan menyentuhku, ini semua apa?" Suryeon melanjutkan tendangannya. Menghajar kaki Dantae kalau bisa jangan sampai Dantae sanggup untuk berdiri lagi.
"Aku membencimu, oppa! Aku sangat amat membencimu! Aku percaya padamu, kenapa kau lakukan ini padaku."
Suryeon memukul dada Dantae sembari menangis histeris. Dirinya merasa sangat terkhianati. Dantae sudah berjanji tidak akan melakukan hal aneh, tapi ini benar-benar terlihat sangat kotor dan menjijikan. Suryeon merasa sekarang kalau dirinya wanita murahan.
"Maafkan aku. Maaf---"
Plak!
Dantae merasa dirinya memang pantas mendapat itu. Tamparan dari tangan Suryeon mengenai pipi Dantae sangat keras hingga mengeluarkan darah. Rupanya cincin yang semalam dipasang ikut melukai pipi Dantae.
"Kenapa bisa negini? Kenapa aku tidak ingat apa pun? Mengapa aku mau disentuh olehmu? Kenapa aku sangat kotor? Aku kotor!! Aku sudah menjadi jalang sekarang."
Suryeon hilang akal. Berkali-kali rambutnya ditarik berharap bahwa semua ini hanya mimpi. Tapi yang dihadapinya srkarang adalah kenyataan pahit yang harus Suryeon terima. Bahwa semalam dia bercinta dengan Dantae di kamar ini.
"Berhenti, Suryeon. Kau menyakiti dirimu sendiri."
Dantae menarik Suryeon ke pelukannya. Meski awalnya Suryeon meronta, tapi akhirnya dia menerima dan menangis. Menangis sejadi-jadinya.
"Semalam kita berdua sangat mabuk. Maaf aku melakukannya tanpa sengaja."
Sudah jelas semuanya terencana dengan baik.
"A-aku juga tidak bisa mengingat semuanya dengan jelas."
Bohong. Meskipun mabuk dan berada di baeah pengaruh obat perangsang, Dantae masih mengingat segala hal yang terjadi semalam. Sangat ingat hingga detailnya.
"Maaf Suryeon. Aku janji akan melakukan apa pun untuk menebus semua ini. Kalau kau mau aku bertanggung jawab. Aku akan langsung menikahimu saat kita pulang dari Jepang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
FanfictionGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...