65.

379 24 2
                                    

"Aku kesiangan!!"

Suryeon melompat turun dari sofa dan merapihkan penampilannya di kamar mandi ruang kerjanya. Matanya sedikit sembab karena menangis semalam. Rambutnya juga berantakan dan dirinya memutuskan untuk mandi. Untungnya Suryeon selalu menyimpan cadangan baju di kantor.

"Kenapa semalam aku merasa ada yang mengikutiku, ya?"

Selesai mandi, Suryeon melipat selimut yang ia gunakan kemudian menaruhnya di dalam rak. Mengingat pesan yang semalam ia kirim pada Dantae, Suryeon kembali menyalakan ponselnya. Hanya ada pesan dari Sang Yun kalau hari ini dia harus ke JK Holdings untuk membicarakan pembukaan Jakomo.

"Apa Dantae oppa baik-baik saja? Tidak ada pesan lagi darinya."

Dantae berlari menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari Jakomo. Bahkan hampir jatuh saat berusaha menggunakan sepatunya.

"Aku kesiangan. Sial. Sial. Sial."

"Tidak biasanya kau terlambat, sajangnim."

"Siapkan pakaianku, hari ini akan ada pertemuan dengan Jakomo bukan?"

"Nee."

"Panggil Publae hyung kemari. Aku membutuhkannya!"

Dantae berlari kembali ke kamar mandi sementara Jun Sang menyiapkan pakaian kerja yanh Dantae minta. Tentu saja semua orang dicegah masuk ke dalam ruang kerja Dantae.

"Kenapa Dantae memanggilku?"

"Bersiap untuk akting. Dantae akan memukulmu. Bersikaplah seolah-olah kau benar-benar kesakitan."

"Ha? Kenapa aku harus melakukan itu?"

"Aku belum tahu. Hari ini aku juga terpaksa datang karena mendadak mendapat telepon dari Dantae. Padahal aku sedang membereskan semua popok yang dia kirim ke rumah."

Publae berbisik pada Jun Sang, "Semalam aku melihat Suryeon di hotel dengan Joon Ki. Lalu melaporkannya pada Joo sajangnim seperti biasa. Sepertinya dia akan mengamuk karena itu."

"Sepertinya kau akan benar-benar dihajar."

"Kau tidak terkejut? Bahkan Dantae mengikutinya seperti orang gila semalam."

"Tidak. Aku tahu Suryeon ada di sana dari appa. Appa sedang menceritakan segalanya pada Suryeon dan Dantae."

Jun Sang mengecek jam tangannya. Lima belas menit lagi Sang Yun dan Suryeon harusnya tiba di sini.

"Suryeon sudah tahu semuanya? Bagaimana dengan Dantae? Bukankah ini di luar rencana?"

"Kalau appa tidak menceritakan semuanya, Suryeon akan beranggapan kalau Dantae yang membunuh Min Ho dan mungkin saja hubungan mereka akan merenggang karena itu."

"Jun Sang-ssi, selamat atas kelahiran Boa."

Sang Yun memberikan sebuah bingkisan pada Jun Sang. Tiba-tiba saja dirinya muncul di depan Jun Sang dan Publae.

"Terima kasih banyak, hyung. Bagaimana dengan Lee sajangnim?"

"Sedang dalam perjalanannya dari Jakomo."

"Tidak. Aku sudah di sini," kata Suryeon dengan nafas terputus-putus. Dirinya berlari menaiki tangga sampai ke sini.

"Hyung! Aku butuh pengering rambut."

Jun Sang dan Publae segera mendorong Dantae masuk saat dia keluar bertelanjang dada. Sang Yun menutupi pintu sedangkan Suryeon menutup matanya.

Rapat dimulai setelah Dantae memakai atasannya dan mengeringkan rambut. Hal pertama yang ingin Dantae bahas mengenai perjalanan bisnis Suryeon ke Amerika.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang