105.

285 26 1
                                    

Matahari menyinari pulau Maldives, laut yang semalam hanya terlihat berwarna hitam gelap kini sudah menunjukkan gambar aslinya. Warna biru muda lautan bercampur pasir putih, serta ikan-ikan yang berenang di dalamnya.

Banyak pasangan yang sudah menaiki perahu pagi-pagi untuk melihat makhluk air itu berenang-renang. Tapi tidak dengan Dantae dan Suryeon.

Yang satu masih tertidur begitu lelap di balik selimut, sedangkan yang satunya lagi sedang menumpu kepala lada satu lengan sembari memperhatikan istrinya.

"Aku tidak bisa berhenti mengagumi Suryeon," kata-kata yang Dantae ucapkan pertama kali pagi ini setelah bangun.

Sudah lima belas menit tapi kerjaannya hanya tersenyum-senyum melihat Suryeon.

"Bagaimana ya? Aku bisa semakin jatuh cinta kalau terlalu lama melihatmu."

Dantae kembali berbaring, tangannya merambat naik memeluk Suryeon dari belakang.

"Oppa... kalau terlalu sering bicara sendiri bisa cepat gila."

"Selamat pagi, sayang. Tidurmu nyenyak?"

Cup

Akhirnya. Setelah sekian tahun. Dantae berhasil cuddling lagi bersama Suryeon di pagi hari. Sangat senang karena bisa mencium Suryeon dengan tenang.

"Tidak terlalu. Aku memikirkan Eun Soo dan Yoon Seo, kita tidak menelepon mereka semalam."

"Berarti mereka baik-baik saja. Pasti mereka senang karena ada harabeoji nya di sana."

Suryeon mengelus tangan Dantae yang semakin erat memeluk dirinya. "Oppa, kita harus sarapan."

"Aku bisa telepon dan minta mereka antar ke kamar. Kau mau apa? Akan aku pesankan."

Suryeon menggelengkan kepala, dia membalikkan badan dan menindih Dantae. Baru bangun tapi Suryeon sudah menjadi cukup liar dengan duduk di atas pangkuan Dantae dan balik memeluk suaminya.

"Aku ingin lihat tempat sarapan paginya, sambil kita berjalan-jalan menikmati pemandangan."

"Aku ingin kau yang menjadi sarapanku di kamar."

Dantae berusaha mencium Suryeon, tapi dengan sengaja Suryeon menghindar.

"Aku tidak ingin disantap oleh oppa."

Suryeon mengedipkan sebelah mata lalu beranjak dari kasur. Dantae masih bengong memperhatikan Suryeon yang sedang merenggangkan badan di depan jendela.

Padahal dia tidak memberikan obat perangsang pada Suryeon, tapi istrinya bisa seksi alami di pagi hari. Dengan gaun tidur yang cukup terbuka, Suryeon berhasil menggoda Dantae.

"Kalau begitu kenapa tidak bersiap? Ayo kita sarapan."

Setelah menghampiri Suryeon dan memberi pelukan dari belakang, Dantae menambahkan kecupan-kecupan ringan di area leher hingga pundak Suryeon.

"Aku mandi dulu kalau begitu, oppa."

Dantae memutar badan Suryeon menghadapnya. "Kita bisa mandiri bersama untuk menghemat waktu."

"Sepertinya nanti bukan hanya sekedar mandi."

Dantae tersenyum menyeringai, perlahan dia menghimpit Suryeon hingga punggung Suryeon menyentuh jendela. Kepalanya dimiringkan dan semakin didekatkan ke arah Suryeon. Bibir mereka sudah sedikit menyentuh...

Tringgg tringgg tringgg

Suryeon langsung menatap ponselnya yang berdering di atas nakas. Sementara Dantae bukannya menatap Suryeon, malah menatap hamparan laut dari balik jendela. Dantae tersenyum kesal kemudian menghantam dengan lembut jendela di depannya.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang