Pekerjaan kantor ditelantarkan hari ini. Meskipun satu jam sekali laporan file masuk ke kantornya, Dantae masih belum memeriksa satu file pun. Matanya sibuk memperhatikan gambar yang berhasil dikirim oleh Publae.
"Sialan kau Joo Dantae!!! Kau menyuruh seseorang untuk mengambil semua gambarnya!"
Begitulah pesan yang dikirim oleh Sungjae beberapa saat setelah Publae mengirimkan foto, usb, komputer beserta pc nya, dan laptop di saat bersamaan. Sudah cocok disebut sebagai tindakan pencurian. Sesudah Dantae menyalin gambar itu dan menyimpannya di komputer sendiri, semua file yang ada pada Sungjae disapu berhasil. Di reset berkali-kali dan dicek ulang agar tidak ada lagi file yang tercecer.
"Publae-ssi, kau bisa memulangkan semuanya."
Publae memasukkan semuanya ke dalam kotak dengan wajah yang sangat amat tidak ramah dan kusut. Tidak berbicata atau melayangkan protes seperti biasa.
"Hari ini kau jadi pendiam sekali. Sedang bertengkar dengan istrimu?"
Publae mengangguk. Untuk kedua kalinya dia harus meninggalkan istrinya di Jeju saat musim dingin seperti ini. Bagaimana mungkin nyonya besar tidak marah. Tapi maaf saja, urusannya dengan Dantae jauh lebih penting sekarang.
"Padahal ini pernikahan ke tigamu, tapi kau belum bisa bahagia juga. Carilah wanita yang tidak akan marah bila ditinggal sendiri di rumah."
"Sajangnim, mengapa jadi membahas istriku? Kemarahan wanita itu tidak jelas, jadi aku masih mencoba untuk memahaminya. Lebih baik bicarakan tentang Shim Suryeon, aku mendapat kabar bahwa Shim Suryeon sudah tinggal di penthousemu."
Semangat Dantae kembali bangkit saat mendengar nama Suryeon. Dantae meminta Publae untuk duduk di sofa dan menceritakan semua hal yang terjadi. Dimulai dari pertemuan pertama mereka, hingga mereka berpacaran, dan kasus Park Sungjae.
Selagi bercerita dengan semangat, Jun Sang masuk bergabung ke ruangan mereka. Berhubungan mereka juga sedang masuk jam istirahat. Dan banyak hal yang harus dijelaskan pada Dantae dan Publae.
"Jadi, mengapa foto ini bisa ada? Apa dia mengambil blackbox kamera mobilmu? Seharusnya posisi di mana mobilmu diparkir tidak menyorot ke gedung, dia lebih mengarah ke jalan raya. Kalau tidak ada surat penggeledahan atau pengecekan dari polisi, Park Sungjae tidak bisa seenaknya mengambil blackbox mobil orang lain."
Beberapa foto yang digunakan Sungjae untuk mengancam ada di atas meja. Mereka memperhatikan semuanya baik-baik.
"Park Sungjae tidak bersusah payah untuk mencarinya. Seseorang memberikannya langsung pada Sungjae," kata Dantae menyadari hal aneh dari foto itu.
Publae dan Jun Sang bertukar pandang. Jun Sang dengan sigap mencari artikel terbaru di kategori bisnis.
"Baek Jong Il memberikannya langsung pada Sungjae. Bayarannya adalah kontrak kerja sama satu tahun dengan Logan Corporation," ucap Dantae menunjukkan sendiri berita kerja sama antara Baek Corporation dan Logan Corporation.
Publae menggeleng tidak percaya dengan kelakuan Jong Il, "Seandainya Sungjae tahu apa perbuatan Jong Il, dia tidak akan sudi bekerja sama dengannya."
"Jangan sampai foto ini tersebar, kita jalankan dulu rencana awal kita. Dan aku harus berhati-hati agar Jong Il tidak mencium gerak-gerikku. Itulah mengapa aku membutuhkan orang lain untuk menghancurkan Jong Il."
Tidak ada rahasia di antara mereka bertiga. Semua hal selalu dibagi, baik itu menyenangkan, sedih, menyeramkan, dan menyakitkan. Hingga perjanjian dan masa lalu Dantae tidak ada yang tidak diketahui mereka.
"Jadwal minggu ini bagaimana?"
Mengubah topik agar mereka bisa sedikit bersantai. Jun Sang menyerahkan tablet dengan jadwal terbaru pada Dantae.
"Hari ini rapat dengan tim yang kemarin sempat diundur. Besok pertemuan pertama dengan Dawn Fabric, mereka mencoba untuk menyewa tempat di Flower Field Mall. Dawn Fabric selain menjual bahan-bahan utnuk pakaiannya, tapi mereka juga menjual pakaian hasil kolaborasi dengan Jakomo. Pakaian bergaya trendy yang baru dirilis beberapa hari lalu."
"Mereka sempat menjadi brand pertama yang sangat dicari dalam situs pencarian. Harganya yang tergolong standar, kualitas premium, dan sangat diminati oleh golongan remaja. Kalau kita menaruh toko mereka di Flower Field Mall, kita bisa meningkatkan jumlah pengunjung. Tempat di Flower Field semakin terisi dan kita menjadi mall pertama yang bekerja sama dengan Jakomo dan Dawn Fabric."
Dantae cukup tertarik dengan kerja sama itu. Sayang sekali, ada satu masalah di antara Dawn Fabric dan JK Holding. Bukan hanya karena Dawn Fabric x Jakomo yang berarti Joon Ki melakukan kerja sama dengan Suryeon, tapi...
"Baek Joon Ki, pemilik dari Dawn Fabric adalah orang yang anda sambut dengan pukulan. Tapi dia berbaik hati dan bersikap profesional untuk bekerja sama dengan JK Holding," ucap Publae yang sudah mengetahui juga soal kejadian itu.
"Sebenarnya aku sangat enggan melihat wajahnya. Tapi demi Flower Field Mall dan sebagai tanda permintaan maaf, aku coba lakukan."
Dantae mengecek ponselnya yang sudah ribut bergetar karena pesan masuk berkali-kali. Ruang obrolan Hera Club jadi heboh karena Bong Tae Gyu.
"Apa waktunya sudah datang?" tanya Jun Sang setelah tahu bahwa itu pembicaraan antara anggota Hera Club.
"Kali ini Jepang destinasi kita. Publae yang akan mencari tahu soal hal menarik di Jepang yang bisa dilakukan selama lima hari empat malam. Aku akan ikut trip hari ini."
Jun Sang dan Publae terkejut, untuk pertama kalinya Dantae mau mengurusi acara liburan seperti ini. Jadi di Hera Club ada acara untuk berlibur bersama setiap enam bulan sekali. Karena tahun ini sudah mau berakhir, piknik dengan anggota Hera Club menjadi kewajiban. Menutup tahun dengan penuh kehangatan.
"Ini pertama kalinya kau mau mengikuti acara rempong Bong Tae Gyu itu. Kenapa?"
"Karena Suryeon."
Dantae tersenyum-senyum membayangkan liburan nanti dengan Suryeon. Bisakah itu menjadi bulan madu mereka? Menikah saja belum tapi Dantae sudah berpikiran sudah terlalu jauh.
"Perjanjian kalau aku akan ikut setelah memiliki pasangan, aku setuju untuk pergi bersama. Aku juga harus mentraktir mereka."
Jun Sang dan Publae hanya geleng-geleng saja. Tidak percaya di tengah-tengah pembicaraan seperti ini, Dantae masih sempat menjadi bucin.
"Jun Sang hyung, karena rapatnya untuk nanti malam, siang ini aku akan bertemu dengan Cheon Seo Jin di Blossom Cafe. Semua ini karena Bong sialan Tae Gyu."
Benci membayangkan harus bertemu dengan wanita lain. Kalau bisa Dantae pulang dan memeluk Suryeon seharian. Urusannya dengan Bibi Yang juga harus diselesaikan. Malah ditambah Cheon Seo Jin yang tiba-tiba ingin bertemu dengannya tanpa alasan jelas.
"Jangan sampai oleng pada milik orang lain. Bertemu dan berbicara normal saja," komen Publae mengingatkan.
"Hyungnim, mata dan hatiku hanya tertuju pada Suryeon saja. Wanita lain sudah kasat mata bagiku. Sudah tidak menarik. Publae hyungnim, kalimatmu lebih cocok untuk dirimu sendiri yang beristri tiga."
Publae mencibir karena perkataannya malah menusuk diri sendiri.
"Kami bahkan berpikiran kalau kau homo karena tidak ada wanita yang sama sekali menarik perhatianmu selama ini. Ternyata kau jantan juga ya saat Suryeon datang," goda Jun Sang.
"Liburan nanti mungkin bisa aku tunjukkan seberapa jantannya aku di atas ranjang."
"YAK! TIDAK ADA YANG MEMBAHAS MASALAH RANJANG DI SINI!" teriak Publae dan Jun Sang bersama.
"Jantan itu masalah ranjang, hyung."
Apa ini efek menjomblo tiga puluh tahunan? Seseorang menjadi sangat jantan kalau mereka bertemu dengan betinanya. Sudah siapkah dia bereproduksi sebelum kawin? Dantae mungkin berpikir mereka adalah ayam.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
FanfictionGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...