22.

442 27 3
                                    

"Sial, Suryeon. Jadwalku hari ini hancur semua karenamu."

Dantae menatap marah pantulan dirinya pada cermin. Melihat bagaimana tangannya yang berotot mengangkat beban dua puluh kilogram di setiap tangan.

Awalnya Dantae sudah merencanakan perjalanan singkat untuk hari Minggu ini, tapi Suryeon pergi begitu saja dan tidak ada yang bisa Dantae lakukan dengan itu.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke gym khusus para penghuni di Hera Palace. Dia butuh sesuatu untuk menenangkan pikirannya. Untuk membuat dirinya sibuk sehingga tidak memikirkan Suryeon.

"Aish! Aku tidak bisa berhenti membayangkan ciuman itu!"

Dantae menjatuhkan barbel hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring. Untungnya tidak ada orang sama sekali di gym ini. Dantae tidak mengusir mereka atau sengaja membayar agar semua orang mengosongkan gym. Gym jarang digunakan terutama pada akhir pekan seperti ini.

Kebanyakan ada yang memilih beristirahat di kamar, jalan berdua dengan pasangan, atau pergi berlibur bersama dengan keluarganya. Dantae jadi ingin cepat-cepat menikah. Tapi sayang, pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan seorang diri. Dantae sudah menyendiri begitu lama karena penantian panjangnya terhadap Suryeon yang hingga kini masih belum terbalaskan.

"Dia membuatku bingung! Untuk apa dia membalas ciumanku kalau dia tidak menyukaiku!"

Dantae mengelap keringatnya lalu berjalan ke treadmill yang diletakkan menghadal ke luar jendela dengan pemandangan yang cukup menyegarkan, terutama jam-jam segini.

"Kau bisa patah kaki jika lari secepat itu."

Dantae tersandung tapi dia masih menjaga keseimbangannya dengan baik dan langsung mematikan mesin untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Jangan sampai wajahnya tergerus alas dari mesin lari ini.

"Ha Yoon Chul, apa kau baru keluar dari gua atau bagaimana? Aku tidak melihatmu kurang lebih satu bulan ini."

Dantae dan Yoon Chul bersalaman ala pria. Mereka sama-sama naik di treadmill masing-masing dan berjalan santai.

"Aku dan Seo Jin baru saja ke luar negeri."

"Kalian berlibur?"

"Kali ini bukan hanya libur biasa."

Dantae dan Yoon Chul sama-sama tersenyum jahil. Sudah terlalu tua untuk berpura-pura polos di usia mereka sekarang.

"Jadi kapan kalian akan memiliki anak? Tae Gyu sudah memasukkan anaknya ke taman kanak-kanak." Dantae menaikkan sedikit kecepatan pada treadmill, kemudian Yoon Chul ikut menambahkan.

"Kami masih berusaha," ucap Yoon Chul malu-malu.

"Khawatirkan saja dirimu sendiri! Setiap tahun kau selalu bilang akan segera menikah. Tapi tidak satu pun dari kita mendengar bahwa kau dekat dengan seorang gadis," ucap Yoon Chul menyinggung kehidupan asmara Dantae.

"Yoon Chul, tahun ini aku pasti akan menikah."

"Kami sudah tidak percaya lagi denganmu."

Dantae berdecak kesal, dia menikmati pemandangan sembari menonton acara variety show di tv kecil yang disediakan.

"Apa mungkin kau penyuka sesama jenis?"

"APA KAU GILA!? KAU INGIN MATI DI TANGANKU YOON CHUL! Aku masih normal! Aku masih menyukai wanita, dasar sinting," kata Dantae terbakar emosi.

Yoon Chul mengabaikan Dantae yang terus mengomel. Tayangan pada TV kecil di depan Dantae menarik perhatiannya sejenak.

"Sejak kapan kau menyukai variety show?" tanya Yoon Chul heran.

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang