"Appa dan eomma pulang!"
Krik krik krik
Tidak ada satu pun suara riuh anak kecil yang menyambut kedatangan mereka. Padahal waktu masih jam dua siang. Seharusnya mereka ada di meja makan atau sekedar bermain di ruang tamu seperti biasa.
"Anak-anak? Eomma dan appa sudah datang loh!" teriak Suryeon sekali lagi memanggil anak-anaknya.
Dantae menepuk tangan Suryeon beberapa kali. Dia menunjuk sesuatu berwarna kuning yang bergerak di balik meja dapur. Sepertinya itu ujung topi milik si kembar.
"Kalau begitu kita kencan saja. Bagaimana Joo appa? Karanya di dekat sini ada yang membuka toko stroberi dilumuri cokelat."
"Ide yang bagus, sayang. Kita pergi ke sana saja sambil menunggu anak-anak kembali."
Dantae dan Suryeon tersenyum penuh arti. Menunggu beberapa detik hingga suara dua orany yang berlari semakin dekat. Mereka berlari sembari meneriakkan kata...
"TIDAKKKKK! AKU IKUT!"
"Ahahaha tertangkap kalian!" Dantae langsung memeluk Eun Soo dan Yoon Seo. Anak-anaknya mengenakan pakaian yang lucu lagi siang ini.
Selera Ha Jun dalam berpakaian sama baiknya seperti Suryeon. Shim harabeoji mendandani kedua cucunya dengan baik.
"Kok appa tahu kita ada di sini?" tanya Eun Soo bingung. Padahal tadi mereka sudah sembunyi dengan baik.
"Kalian jelas tidak akan ke mana-mana sendiri. Pasti selalu bersama dengan eomma dan appa, kadang juga dengan harabeoji. Sekarang beri pelukan untuk eomma!"
Eun Soo dan Yoon Seo pindah untuk memeluk Suryeon sangat erat. Sosok hangat di rumah yang paling si kembar rindukan.
"Eomma dan appa bawakan hadiah untuk anak-anak yang menepati janjinya. Sekarang baris ke samping! Eomma ingin cek apa kalian menepati janji."
Yang Suryeon lakukan hanyalah memandang kedua anaknya yang bersandar di tembok bergantian.
Keduanya tidak ada yang menghindari tatapan Suryeon. Hidungnya tidak ada yang berair dan tidak ada yang bersuara bindeng.
"Siapa yang berani cium eomma?"
"Eun Soo!"
"Yoon Seo!"
"Appa!"
Dantae juga malah ikut merespon begitu Suryeon menanyakan soal hal-hal untuk orang dewasa. Padahal ciuman yang Suryeon maksud di sini adalah ciuman kasih sayang antara seorang ibu dengan anaknya.
"Kemarilah," kata Suryeon ditujukan pada Eun Soo dan Yoon Seo. Kedua anaknya mencium pipi Suryeon dan tidak ada tanda-tanda mau lepas.
"Sudah jangan lama-lama." Dantae mengangkat Eun Soo dan Yoon Seo menjauh dari Suryeon.
"Appa mah begitu!" Eun Soo sedikit kesal karena harus menyudahi kecupannya di pipi Suryeon.
"Kalian tidak mau hadiah?"
Yoon Seo tersenyum kikuk sementara Eun Soo tidak berani menatap Dantae. Kalimat Dantae sebelumnya terasa seperti mengancam mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Disorder ✔
Fiksi PenggemarGejala Love Disorder dialami oleh Joo Dantae saat dirinya mulai merasa tertarik terhadap Shim Suryeon, gadis yang ditaksirnya sejak dua puluh tahun lalu. Shim Suryeon yang memiliki senyum mempesona dengan mudah diakui Dantae bahwa Suryeon adalah mil...