81.

582 32 4
                                    

"Kau menitipkan Boa padaku?"

"Bantu aku kali ini saja, Dantae. Malam ini akan menjadi malam ulang tahun pernikahan kami. Aku tahu ini cukup merepotkan, anggap saja ini simulasi memiliki anak."

Jun Sang mengoper Boa yang asik meminum susu formulanya pada Dantae. Dengan gerakan kaku, Dantae menggendong Boa. Rasanya sedikit aneh, karena seumur hidup, ini pertama kalinya Dantae menggendong makhluk sekecil ini.

"Di dalam tas ini sudah aku siapkan semua perlengkapan Boa. Mulai dari popok, baju ganti, dan mainan. Oh iya, tolong hangatkan makanannya nanti jam setengah enam. Pastikan dia tidur sebelum jam sembilan. Terima kasih Dantae!!"

Jun Sang memindahkan tas ranselnya pada Dantae kemudian pergi setelah menutup rak buku itu. Posisi Dantae saat ini sedang berada di kamar kerjanya. Dengan seorang bayi di tangannya. Ruangan kerjanya penuh dengan botol alkohol.

"Suryeon!" panggil Dantae setelah dirinya berhasil menyatukan kembali jiwa dan raganya dan membawa Boa mencari Suryeon.

Betapa malunya Dantae melihat ruang tamu yang berantakan. Di dapur juga banyak makanan yang tidak dimakan. Ini semua karena Dantae yang mabuk-mabukkan sepsnjang waktu membuat bibi Yang kesulitan untuk bebersih sendiri.

"Apa yang kau lakukan, Shim.Ji.Ah!" Teriak Dantae menekankan nama istrinya itu.

Dantae semakin tertekan melihat Suryeon yang malah membersihkan semua botol-botol alkohol itu ke dalam dus. Bukannya beristriahat, Suryeon malah beres-beres.

"Oppa, kau benar-benar bisa mati kalau minum sebanyak ini."

"Kau tidak boleh melakukan apa-apa. Aku sudah bilang kau harus beristirahat, tidak boleh banyak pikiran dan tidak boleh banyak gerak."

Dantae mengambil plastik di tangan Suryeon. Cukup repot karena ada Boa juga dalam gendongannya.

"Apa Jun Sang oppa menitipkan Boa?" tanya Suryeon sembari menoel-noel pipi Boa. Boa hanya tersenyum senang saat Suryeon melakukannya. Dia bahkan merentangkan tangannya meminta digendong oleh Suryeon.

Tentu saja jiwa keibuan dalam diri Suryeon muncul. Dengan senang hati Suryeon menggendong Boa dan membawanya befmain di sofa.

"Aku akan membersihkan ini dulu."

Dantae benar-benar malu. Ada beberapa dasi, jas, dan kaos kaki yang tergeletak. Kalau botol alkohol sih tidak usah ditanyakan berapa jumlahnya. Selesai beres-beres, Dantae mendekati Suryeon dan Boa yang masih asik bermain bersama.

"Kalian sedang apa?" tanya Dantae, namun Suryeon mencuekkan dirinya dan tetap bermain dengan Boa.

"Boa, kau ingin jalan-jalan? Immo bosan di sini," kata Suryeon mencoba mengajak Boa berbicara.

"Jalan-jalan? Kata siapa kau boleh jalan-jalan?"

Suryeon menggendong Boa, membawanya ke dapur untuk melihat-lihat kulkas. Sesekali menempelkan sebotol air mineral pada pipi Boa untuk melihat reaksi terkejutnya yang begitu lucu.

"Kita belum makan siang, kau mau makan apa, sayang?"

"Aku tidak mau makan. Kajja, Boa, immo tahu tempat yang menarik di dekat sini."

Suryeon bersiap-siap sendiri. Meninggalkan Dantae yang masih membeku di depan kulkas. Apa dia melakukan kesalahan? Suryeon begitu mengabaikan dirinya dan berusaha untuk terus menjauh.

"K-kau marah denganku?" tanya Dantae setelah memberanikan diri bersuara lagi pada Suryeon.

"Boa, immo mau makan tteokbokki di dekat sini. Ahjussi yang satu ini akan minum sendirian di penthouse."

Love Disorder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang