***
Malam harinya, saat makan malam, Jaemin melihat Shotaro yang banyak diamnya di sebelah Yuta. Biasanya Shotaro saat makan itu sesekali akan bercanda dengan Yuta atau Haechan. Tapi tidak hari ini, Taeyong pun nampak berwajah keruh. Yang terlihat ceria hari ini adalah Jungwoo dan Chenle.
'Nanti sajalah tanyanya.' batin Jaemin.
"Hyung" Jaemin menoleh pada Sungchan yang hari ini duduk di sebelahnya.
"Ne? Ada sesuatu?" tanya Jaemin.
"Kau sakit? Kenapa sejak tadi aku lihat kau nampak banyak diamnya?" Jaemin yang mendengar itu langsung menggeleng.
"Aku tidak apa, hanya kepikiran sesuatu saja kok." ujar Jaemin. Sungchan mengangguk kecil sebelum lanjut makan.
"Bibi, aku minta tambah air." pinta Lucas, Bibi yang ada di dekat Lucas segera mengisi kembali gelas Lucas.
"Shotaro" yang dipanggil Shotaro, tapi yang tegang adalah semuanya, karena aura Taeyong nampak begitu buruk saat ini. Taeyong terlihat tidak dalam mood yang baik saat ini.
"N-ne hyung?" TAK Taeyong meletakkan sumpitnya dan mengambil tisu, membersihkan mulutnya.
"Temui hyung di ruang kerja hyung setelah makanmu selesai." Taeyong segera pergi setelah mengucapkan itu, tanpa menunggu respon dari Shotaro. Melihat ekspresi Taeyong membuat yang lain jadi tidak bisa bicara, bahkan Lucas tidak bisa menelan makanannya dengan baik, kebetulan Jaemin sendiri ada di sebelah Lucas, tepatnya Jaemin duduk diantara Sungchan dan Lucas, dia mengusap punggung Lucas dan pemuda itu bisa menelan makanannya perlahan.
"Minum air putihnya hyung" ujar Jaemin, Lucas menurut.
"Aku sudah selesai, kalian lanjutkan saja makannya, dan tolong dihabiskan, hargai usaha koki yang sudah memasak ini untuk kalian." ujar Jaemin, dia membawa alat makan yang ia gunakan ke dapur, pelayan segera mengambilnya dan mencucinya.
"Bisa berikan aku cangkir Taeyong hyung, aku akan membuatkan coklat panas untuknya." ujar Jaemin. Pelayan tadi segera mencarikan cangkir milik Taeyong dan memberikannya pada Jaemin.
"Jaeminnie, bibi tadi buat churros dan baru saja selesai, apa kau mau? Churros bisa dimakan bersama dengan coklat panas." Jaemin mengangguk.
"Tolong siapkan ya bibi" Bibi mengangguk dan segera menyiapkan churrosnya.
***
"Hyung, aku boleh masuk?" tanya Jaemin dari balik pintu ruang kerja yang ditempati Taeyong saat ini.
"Masuk saja." Jaemin membuka pintu dan melangkah masuk membawa nampan berisi secangkir coklat panas dan sepiring kecil churros. Dia melihat Taeyong mengenakan kacamata sembari membaca laporan di komputer.
"Apa Shotaro sudah selesai makan?" tanya Taeyong.
"Dia bahkan susah menelan makanannya karena auramu." jawab Jaemin jujur. Taeyong mendongak.
"Untukmu" Jaemin menghidangkan churros dan coklat panas pada Taeyong.
"Duduklah" Jaemin mengambil kursi dan duduk di depan meja Taeyong. Jaemin bisa melihat posisi ruang kerja itu, Taeyong berada di tengah, di kanannya ada meja Johnny, di kirinya ada meja Yuta, terlihat dari nama yang terpasang di mejanya. Bentuk posisi meja kerja itu adalah U-shape.
"Hyung, minum coklat panasnya, setidaknya itu akan menenangkan pikiranmu. Kau nampak begitu stres." ujar Jaemin, Taeyong menurut dan meminum coklat panas buatan Jaemin, dan saat hangat melingkupinya, Taeyong meraskan bebannya sedikit demi sedikit terangkat, dia merasakan bagaimana bahunya yang tegang menjadi lebih rileks.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...