***
"Ukhhh" Jaemin terbangun dari tidur lelapnya. Dia merasa tubuhnya remuk redam, lelah melandanya, tapi di satu sisi juga senang, bisa melayani lima suaminya, meski dia tahu, dia masih harus melayani sisa yang lain.
"Sudah bangun, Jaeminnie?" Jaemin mendongak dan menemukan Jeno berdiri bersama Renjun.
"Ah-" suara Jaemin serak, Renjun segera menghampirinya dan membantunya duduk. Renjun memberikan segelas air pada Jaemin, dan segera diminum oleh si manis.
"Suaramu sampai hilang begitu" ujar Jeno yang mengambil duduk di sisi yang lain.
"Tubuhmu sakit?" tanya Jeno lagi.
"Remuk tapi tidak apa, hanya butuh istirahat." Jeno mengangguk kecil.
"Mau kami bantu mandi lagi? Meski kami yakin kau sudah dimandikan oleh hyungdeul." Jaemin menatap Renjun lalu menatap tubuhnya sendiri.
"Bisa bantu aku mandi lagi?" tanya Jaemin, Renjun mengangguk.
"Biar aku siapkan airnya dulu." Jeno pergi ke kamar mandi Jaemin dan menyiapkan air untuk Jaemin mandi.
"Sekarang jam berapa?" tanya Jaemin.
"Pukul sembilan pagi, kau benar-benar lelap, kami tidak tega membangunkanmu, jadi kami biarkan sampai kau bangun sendiri." jawab Renjun. Jaemin mengangguk kecil lalu memeluk Renjun, mendusalkan kepalanya di leher Renjun.
"Ada masalah?" tanya Renjun, Jaemin menggeleng.
"Airnya sudah siap, mau mandi sekarang, Jaeminnie?" tanya Jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi. Jaemin melepaskan pelukannya pada Renjun, Jeno segera mengangkat tubuh si manis dan membawanya ke kamar mandi. Renjun memilih untuk masuk ke ruang wardrobe dan mengambil pakaian yang akan Jaemin kenakan hari ini.
Jeno di kamar mandi melepaskan seluruh pakaian Jaemin dan setelahnya dia meletakkan tubuh Jaemin secara perlahan di bak mandi.
"Shhhh" ringis Jaemin saat bagian bawahnya bersentuhan dengan air dan bagian dasar bak mandi.
"Mandinya tidak lama, bisa menahannya kan?" Jaemin mengangguk. Jeno pun segera membersihkan tubuh Jaemin, dengan lembut dan hati-hati Jeno melakukannya.
"RENJUN HANDUKK!" teriak Jeno dari dalam kamar mandi, Renjun yang sedang bersantai segera bangun dan menyambar handuk yang ada di sana, lalu masuk ke kamar mandi, dia melihat Jeno yang baru saja selesai memandikan Jaemin. Jeno membantu Jaemin berdiri, Renjun segera menyampirkan handuk ke tubuh Jaemin, membalut tubuh ramping tersebut dan selesainya itu Jeno segera membawa Jaemin keluar dari kamar mandi.
Giliran Renjun yang memanjakan Jaemin, Jeno pergi ke kamar mandi Jaemin untuk membersihkan air bekas sang istri mandi.
Di luar, Renjun membaluri tubuh Jaemin dengan bedak dan minyak telon, tidak lupa dia mengoleskan salep di lubang Jaemin, muka Jaemin sudah merah sendiri melihat Renjun begitu santai mengoleskan salep pada bagian terprivatenya.
"Nah tinggal pakai pakaian." Renjun membantu Jaemin memakai pakaiannya, dia mengambilkan pakaian longgar sehingga tidak akan menyakiti bagian bawah Jaemin yang semalam baru saja dihajar lima 'hewan' buas.
"Mau sarapan dimana? Di kamar?" tanya Renjun sembari membantu Jaemin duduk bersandar di kepala kasur.
"Ne, apa boleh?" Renjun mengangguk.
"Aku keluar dulu" Jaemin mengangguk dan membiarkan Renjun keluar, Jeno tak lama kemudian keluar dari kamar mandi Jaemin, dia menarik kursi dan duduk di samping kasur sang istri.
"Maaf, tapi sepertinya lusa aku baru bisa melayani kalian lagi." lirih Jaemin, Jeno terkekeh dan menggeleng kecil.
"Tidak masalah sayang, kami tahu itu. Jangan terlalu mengkhawatirkan itu." ujar Jeno.
"Kalian tidak akan bermain dengan wanita atau pria lain kan?" Jeno mengerjap, dia terkejut Jaemin punya pikiran seperti itu.
"Tentu saja tidak, kau dapat pikiran itu darimana?" tanya Jeno.
"Drama yang aku tonton." Jeno mendengus, dia harus menghapus semua drama yang pernah ditonton Jaemin, pengaruhnya tidak baik.
"Kami tidak berpikiran seperti itu, lagipula kami tidak segila dan sehaus itu dalam hal birahi, tenang saja, kami juga tidak terburu, waktumu dengan kami sangat banyak." Jaemin mulai tenang dan mengangguk kecil.
CKLEK
"Makanan untukmu sudah tiba, My Queen." Jaehyun masuk dengan membawa senampan menu sarapan pagi untuk Jaemin.
"My King, terimakasih" Jaehyun tersenyum dia mencium kening Jaemin.
"Selamat pagi, queen, dan segera makan, aku tidak mau kau kelaparan setelah melayani mereka berlima, apa kau baik-baik saja?" Jaemin mengangguk. Jaehyun meletakkan nampan di meja nakas setelah memindahkan gelas kosong ke atas nampan.
"Mau disuapi?" tanya Jaehyun, Jaemin mengangguk kecil. Jeno pun pamit keluar karena harus mengangkat telpon. Dan waktu dihabiskan Jaehyun dengan menyuapi Jaemin.
***
"Sudah merasa lebih baik?" Kun bertanya pada Jaemin yang kini tengah bersandar padanya.
"Ne, lebih baik dari sebelumnya, oh ya, kemana Taeil hyung, Taeyong hyung, Yuta hyung, Johnny hyung, dan Mark hyung?" tanya Jaemin, kepalanya mendongak menatap Kun, pemuda Qian itu mencium kening sang istri sebelum menjawab pertanyaannya.
"Mereka selepas sarapan pergi keluar, Taeil hyung pergi bersama Winwin karena ada urusan di sekolah seni mereka, Mark pergi ke tempat kemarin dia pergi, Taeyong hyung dan Johnny hyung harus pergi karena ada rapat dengan kolega, lalu Yuta hyung pergi karena katanya ada sedikit masalah di mall." jawab Kun.
"Pantas sudah tidak ada sejak pagi, Kun ge, aku mau cupcake, mau buatkan tidak?" tanya Jaemin.
"Aku tidak ahli buat kue, tapi aku akan tanya bibi, mau menunggu, baobei?" tanya Kun, Jaemin mengangguk.
"Kami juga mau!" trio maknae datang merusuh, Kun mendengus dan mengangguk saja.
"Jaga baobei kalau begitu." Kun pergi dari ruang tengah, menyisakan Jaemin bersama tiga suami mudanya.
"Hyung nampak lemas begitu, apa hyung sakit?" tanya Jisung.
"Tidak, hanya lemas." jawab Jaemin sembari meletakkan kepalanya di pangkuan Chenle.
"Chenle-ya, aku sudah lama tidak lihat daegal, kemana anjing kecil itu?" tanya Jaemin.
"Aku meninggalkannya di rumah, beberapa hari lalu, sebelum hari pernikahan kita, dia sakit, jadi aku meminta mama untuk membawanya ke rumah sakit hewan." jawab Chenle.
"Lalu apa dia baik-baik saja?" Chenle mengangguk.
"Tapi aku belum ada niat membawanya kembali kemari." lanjut Chenle.
"Hyung, mau aku pijat kakinya?" tanya Sungchan.
"Jika tidak merepotkanmu." jawab Jaemin yang tentu saja dijawab gelengan oleh Sungchan. Kaki Jaemin diangkat perlahan dan dipijat oleh Sungchan.
"Giliran malam hyung dengan kami masih lama ya?" tanya Jisung.
"Yang lain terlalu buas, jadi setidaknya butuh dua hari sampai aku bisa melayani lainnya." jawab Jaemin, membuat Chenle, Jisung, dan Sungchan menghela nafas.
"Tapi setidaknya begini lebih baik, jadi hyung tidak harus merasa sakit dan lemas, ini baru lima pertama, belum lainnya." ujar Chenle, Jaemin terkekeh mendengarnya.
"Kalian harus belajar sabar, oke?"
"Neeeee~"
Dan selama satu hari itu Jaemin dimanjakan oleh para suaminya dan memanjakan dirinya sendiri. Hingga dua hari terlewati tanpa terasa-
"Araa~ sudah harus melayani yang lainnya ya?" mata Jaemin berkilat menatap Doyoung, Kun, Jaehyun, Winwin, dan Jungwoo.
"Are you ready, Jaeminnie?"
"Of course~"
***
_63_
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...