***
Semalaman para ayah itu tidak ada yang tidur. Lin dan Yoonhee menangis, rasa takut jelas masih melingkupi kedua bocah tersebut. Bahkan Lucas sampai meminta pelayan segera menyingkirkan semua benda tajam di kamar kedua bocah tersebut.
Di sisi lain, Areum, Luca, dan Aquila yang seolah tahu hal buruk terjadi pada mama dan saudara mereka menangis. Membuat Mark, Taeyong, dan Johnny harus menenangkan ketiga bayi mereka.
Dan pagi ini, mereka tepar di ruang tengah, masih dengan Lucas yang menggendong Lin, dan Jeno yang menggendong Yoonhee. Juga ada Mark yang menggendong Aquila, Taeyong menggendong Areum, dan Johnny menggendong Luca.
"Astaga mataku berat sekali" gumam Haechan, dia bangun dari posisinya dan pergi untuk mandi. Siapa tahu nanti setelah mandi matanya bisa segar kembali.
"Eungh~ mama" Jeno segera membuka matanya saat mendengar lenguhan si kecil Yoonhee.
"Maa~" suara kecil Luca yang mencari mamanya terdengar, Johnny menegakkan badannya.
"Ung~ maa?" Aquila digendongan Mark terbangun dan menatap sekitar, namun tidak melihat wajah Mamanya.
"Maa? Maa? Ddi... Maa?" Aquila menatap Mark yang kini menatapnya.
"Nanti ya ketemu Mama, sama Diddi dulu ya?" Aquila menatap Diddinya tak senang, dia mau Mamanya.
"Maa maaa au maa" ujar si kecil berontak, Mark segera bangun dari posisinya dan membawa anaknya ke kamar menenangkannya.
"Mereka semua butuh Jaemin" gumam Yangyang.
"Pelukan dari ibu mereka adalah yang mereka butuhkan saat ini, terutama Lin dan Yoonhee." Shotaro berujar sembari merenggangkan badannya.
"Tapi anak-anak tidak bisa dibawa ke rumah sakit terlalu lama." Ujar Taeyong.
"Lebih baik sekarang kita mandi dulu" ujar Taeil yang diangguki mereka semua.
***
Jaemin cukup terkejut saat pertama kali membuka mata, ia melihat Baekhyun duduk di samping bangkarnya.
"Anakku bagaimana hyung?" Tanya Jaemin. Dia ingat, dia mengalami pendarahan hebat karena penyerangan yang terjadi padanya.
"Ketiga bayimu masih ada di inkubator, Jongin masih di sana mengawasi keadaan ketiga bayimu. Jika Lin dan Yoonhee, aku sudah dengar apa yang terjadi pada mereka, saat ini keduanya sudah aman bersama ayah mereka." Jawab Baekhyun, dia menggenggam jemari Jaemin.
"Mereka mencarimu, tapi karena kau masih di rumah sakit, jadi mereka harus sedikit bersabar." Ujar Baekhyun.
"Hyung, anak-anakku pasti mengalami trauma. Hyung mimpiku menjadi kenyataan." Lirih Jaemin.
"Mereka anak-anak yang kuat, benar mereka trauma, tapi mereka berhasil bertahan, demi kembali pada Mama mereka. Saat ini fokuslah dulu pada kesembuhanmu, agar kau bisa segera kembali pada anak-anak dan suami-suamimu." Baekhyun berujar menenangkan Jaemin, meski dia tahu ibu muda di hadapannya pasti sangat khawatir. Dia pun kalau jadi Jaemin juga pasti khawatir, tapi saat ini kesembuhan Jaemin adalah yang utama, semakin ia cepat sembuh, semakin cepat ia kembali pada keluarganya.
TOK TOK TOK
CKLEK
"Permisi, waktunya pemeriksaan." Jaemin mengernyit, meski keadaannya nyaris bisa dikatakan sekarat, ia ingat, dokternya bukan ini.
"Dokter yang sebelumnya kemana?" Tanya Jaemin.
"Saya tidak tahu, saya hanya diberitahu untuk menggantikan beliau memeriksa Anda." Ujar dokter pengganti tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...