***
"Coba kau ulangi? Berapa shots?" tanya Jaehyun yang tidak percaya dengan pendengarannya.
"Delapan shots." ujar Jaemin dengan lugunya.
"Kau bunuh diri atau apa?!" teriak Renjun shock, dia tidak percaya ada orang segila Jaemin yang meminum kopi dengan shots sebanyak itu.
"Jantungmu tidak berdetak cepat setelah meminum kopi dengan shots sebanyak itu?" tanya Taeyong.
"Tidak, aku terbiasa dengan itu." ujar Jaemin sembari masih menyeruput americano meski tidak sesuai seleranya.
"Itu- sepahit apa?" tanya Lucas, dia tak bisa bayangkan sepahit apa americano dengan shots sebanyak itu.
"Sangat pahit pastinya, empat saja sudah sangat pahit apalagi delapan." jawab Sungchan.
"Bisa kau kurangi itu mulai sekarang?" tanya Shotaro.
"Emmm... tidak bisa kurasa, tapi akan kucoba." ujar Jaemin.
"Lebih baik dikurangi, jaga kesehatanmu, tidak baik juga minum dengan shots sebanyak itu." ujar Johnny.
"Nah nah akan kudengarkan, akan kuingat." gumam Jaemin sembari menyeruput americanonya lagi.
"Kalau manis, bagaimana dengan rasa manis?" tanya Ten.
"Seratus persen."
"KURANGIIII!!!!"
***
Jaemin sedang berjalan-jalan dengan Jeno dan Mark, ketiganya sedang berjalan santai, meninggalkan yang lain di ruang rapat. Jaemin mau jalan-jalan katanya, jadi mereka berdua yang menemaninya. Baik Mark dan Jeno hanya mengenakan kemeja mereka, jas beserta dasi mereka tanggalkan di kantor.
"Jaemin hyung?" Jaemin menoleh dan menemukan Jeongin berjalan menghampirinya.
"Jeongin?! Apa yang kau lakukan di daerah sini?" tanya Jaemin heran.
"Aku sedang membeli beberapa bahan makanan, ah kenalkan ini kekasihku, namanya Hwang Hyunjin, dia seusia hyung." Jaemin dan Hyunjin berjabat tangan mengenalkan diri masing-masing.
"Ara? Hyunjin? Kau kekasih dari adik kecil Jaemin?" tanya Jeno, Hyunjin mendengus dan mengangguk.
"Aku tidak menyangka kau kenal baik dengan kakak Jeongin ini. Dan hallo untukmu Mark hyung." Jaemin dan Jeongin saling pandang.
"Kalian saling kenal?" tanya Jaemin.
"Ne, kami rekan kerja, katakan saja begitu. Dan hai juga untukmu Hyunjin." jawab Mark. Hyunjin terkekeh kecil dan mengangguk.
"Kalau begitu, aku dan Hyunjin hyung duluan ya? Lain waktu kita mengobrol lagi. Sampai jumpa lagi hyungie~" Jeongin pamit pergi, Jaemin menatap kepergian Jeongin dan berbalik menatap Jeno dan Mark.
"Ada apa?" tanya Mark.
"Apa kalian mau menemaniku ke suatu tempat?" tanya Jaemin.
"Jauh dari sini?" tanya Jeno, Jaemin menggeleng.
"Tidak, lumayan dekat, tinggal beberapa langkah lagi, mau tidak?" tanya Jaemin sekali lagi.
"Mau saja sih, lebih baik pergi sekarang sebelum hari semakin sore." ujar Mark, Jaemin dan Jeno mengangguk setuju.
"Kau yang pimpin jalannya, Jaeminnie." Jaemin mengangguk dan berjalan lebih dulu, Mark dan Jeno mengikuti dari belakang.
Jaemin menatap jejeran toko, cafe, dan rumah makan, dia membaca nama tempat-tempat itu dengan teliti, tidak membiarkan satu nama terlewat, hingga akhirnya sebuah nama rumah makan terlihat. 'Zhu Restaurant'
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...