36

12.1K 1.4K 55
                                    

***

Sepulang dari panti asuhan itu, Jaemin jadi lebih banyak diam, dia sedang memikirkan nasib anak-anak panti itu. Akan dimana mereka tinggal nantinya?

"Kau belum mengobati tanganmu" Jungwoo masuk ke dalam kamarnya, Jungwoo lah yang mengobati tangan Jaemin, yang memerah terkena teh tadi.

"Terimakasih" ujar Jaemin pelan, Jungwoo mengangguk.

"Kau baik-baik saja?" Jaemin menggeleng kecil.

"Aku kepikiran anak-anak tadi, bagaimana nasib mereka nanti? Dimana mereka akan tinggal nanti?" Jungwoo duduk di sebelah Jaemin dan memeluk si manis dari samping, dia mengusap lengan si manis dengan perlahan.

"Kita pikirkan nanti, setidaknya anak-anak itu sekarang sudah mendapatkan perawatan yang layak saat ini." Jaemin menutup matanya, menikmati usapan Jungwoo.

"Tidurlah, aku tahu kau lelah, atau kau lapar? Aku bisa katakan pada Taeyong hyung atau Doyoung hyung supaya mereka bisa memasakkan makanan untukmu." Jaemin menggeleng.

"Bisa peluk aku sampai aku tidur, hyung?" Pinta Jaemin, Jungwoo mengangguk kecil.

"Terimakasih, aku akan ganti baju dulu." Jaemin bangun dari duduknya dan mengambil baju ganti, yang lebih nyaman dipakai untuk tidur. Jungwoo duduk manis menunggu di kasur. Tak lama kemudian, Jaemin keluar dari kamar mandi, dia menggantungkan pakaian yang bisa dikatakan masih bersih itu ke gantungan baju, lalu dia mendekati Jungwoo.

"Berbaringlah" ujar Jungwoo, Jaemin menurut, dia segera berbaring, dan pemuda Kim itu ikut berbaring kemudian. Jungwoo memeluk Jaemin di pinggang, dia rentangkan tangannya untuk menjadi bantal Jaemin.

"Tidurlah, aku di sini sampai kau tidur" Jungwoo mengusap pinggang Jaemin dengan lembut. Jaemin sendiri menyamankan diri dalam pelukan Jungwoo. Tidak lama setelahnya dengkuran halus terdengar, Jungwoo tersenyum melihatnya, dia cium kening Jaemin dengan perlahan, agar tidak membangunkan si manis.

"Selamat tidur, istirahatlah"

***

"Dia mengkhawatirkan anak-anak itu." Ujar Jungwoo yang sudah ada di ruang tengah bersama yang lain, dia pergi dari kamar Jaemin setelah si manis benar-benar terlelap.

"Anak-anak itu dalam pantauan dokter saat ini, dokter yang menangani mereka mengatakan padaku jika beberapa mengalami luka dan infeksi, juga kesulitan benafas, mereka juga ada yang kekurangan gizi. Aku mengatakan pada dokter agar memantau mereka sampai keadaan mereka membaik." Ujar Taeyong.

"Bagaimana dengan mendirikan panti asuhan atas nama Jaemin?" Tanya Shotaro.

"Aku tidak terpikirkan itu, tapi mungkin bisa kita coba, tapi jika kita mendirikan panti asuhan harus ada pengasuhnya kan?" Tanya Yangyang.

"Siapa yang akan jadi pengasuhnya?" Tanya Sungchan.

"Haechan-ah, bukankah mereka memohon pekerjaan padamu?" Tanya Jeno, membuat semua yang ada di sana menatap Haechan dan Jeno bingung.

"Mereka siapa?" Tanya Kun.

"Ah, itu, temanku, mereka pernah menghinaku sih dulu, katanya aku tidak akan bisa sukses, eh tidak tahunya, sebulan lalu mereka minta pekerjaan padaku, katanya apapun akan dilakukan oleh mereka. Tapi sampai sekarang aku tidak memberi kabar apapun, terakhir yang aku dengar mereka kerja jadi kasir. Tapi- kalau aku beri tugas menjadi pengasuh, apa mereka mau? Aku tidak terlalu percaya pada mereka." Ujar Haechan.

"Kalau tidak yakin, tidak usah saja, usaha kita malah terbuang percuma nanti, malah kalau terjadi apa-apa, Jaemin yang akan kena masalah nanti, karena nama panti asuhannya atas nama Jaemin." Ujar Yuta.

"Untuk saat ini lebih baik bangun dulu panti asuhannya, Jaehyun-ah, apa kau bisa temukan lahan kosong yang bisa kita bangun panti asuhan?" Tanya Taeyong.

"Aku tidak tahu pasti, tapi nanti aku carikan, kalau tidak ada bagaimana? Lahan di Korea sangat sedikit." Ujar Jaehyun.

"Panti Asuhan Cheon akan kita rombak ulang kalau memang sampai tidak ada lahan kosong lagi." Ujar Taeil final.

***

Esok hari datang, hari keenam ini Jaemin enggan melakukan apapun. Dia ingin di mansion saja, kejadian kemarin benar-benar membuat moodnya hancur.

"Jaeminnie, ayo keluar! Kita bersepeda!" Ajak Lucas yang masuk ke dalam kamarnya. Hendery tak lama kemudian memunculkan wajahnya juga.

"Jaeminnie, kajjaaa!!!! Kita bersepeda bersama, nanti dibonceng deh, bagaimana?" Bujuk Hendery. Jaemin berpikir sejenak.

"Baiklah, bonceng tapi!" Hendery dan Lucas mengangguk.

"Hendery yang akan memboncengmu." Ujar Lucas.

"Heh, aku sudah harus membonceng Renjun, kau saja." Lucas mendengus lalu mengangguk.

"Kajja!!! Gunakan pakaian yang menyerap panas, sayang, aku tunggu di luar, oke?" Jaemin mengangguk. Lucas dan Hendery melangkah pergi kemudian. Jaemin segera berganti baju dengan kaos putih dan celana pendek.

Jaemin keluar mansion, penjaga mansion sudah datang, beliau bertugas menjaga mansion selama mereka pergi.

"Lucas geeee~" Lucas terkekeh dan melambai padanya. Sebuah sepeda dengan boncengan belakang adalah pilihan Lucas.

"Kajjjaaaa!!!!" Dan mereka pun pergi bersepeda bersama. Ada beberapa yang mengenakan sepeda sendirian, ada yang juga berboncengan. Seperti Johnny yang membonceng Jisung, Winwin membonceng Ten, Kun membonceng Chenle, Doyoung membonceng Taeyong tapi dua orang itu nampak saling debat, terlihat Taeyong yang beberapa kali memukul punggung Doyoung dan pemuda Kim itu akan berteriak kesal, Taeyong hanya tertawa. Yang berboncengan lagi ada Hendery yang membonceng Renjun, dan Dejun yang membonceng Yangyang, terakhir Yuta yang membonceng Taeil, sisanya naik sepeda sendiri-sendiri.

"Uwaaaaa~ anginnyaaaa seeggggaaaaarrrrrr!!!" Haechan berteriak sembari mengayuh sepedanya.

"LEE TAEYONG!!! KUTURUNKAN KAU DI TENGAH JALAN SIALAN!!" teriak Doyoung kesal karena Taeyong yang terus menjahilinya.

"Pegangan yang erat Jaeminnieeeee!!!!" Lucas mengayuh sepeda sedikit lebih kencang, Jaemin harus memeluk Lucas erat, dia takut jatuh. Kalau naik sendiri Jaemin tidak akan khawatir, karena dia mengendarai sepedanya sendiri, tapi hari ini dia sedang malas mau dibonceng, dan karena tidak terbiasa dia harus memeluk Lucas erat.

"Wwoooohhhoooooooo!!!!" Yuta berteriak senang.

"Puppy annyyeoonggggg!!!!" Jungwoo menyapa seekor anak anjing dengan semangat.

"KUN-GE LEBIH CEPATTTT!!!! JANGAN KALAH DENGAN SUNGCHAN DAN JENO HYUNGGG!!!" teriak Chenle.

Benar-benar acara bersepeda yang rusuh.

***

_36_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang