17

16K 1.8K 190
                                    

***

Senin malam, setelah menghabiskan waktu di ruang tengah bersama. Jaemin mencoba untuk tidur namun tidak berhasil. Dia pun memutuskan untuk bangun dan menyalakan komputernya. Jaemin mulai membuka youtube dan memulai kegiatan berselancar di internet. Pertama yang Jaemin lihat ada emailnya, namun masih ada email dari perusahaan penerbit yang pernah dia kirimi naskah miliknya. Karena kemungkinan besar tidak akan dipublish cerita itu, Jaemin memutuskan untuk menulis kisah anak-anak yang baru lagi, judulnya Petualangan Nana dan Nono, yang terlempar ke masa depan, dan harus menemukan jalan keluarnya, cerita-cerita klasik dengan sedikit bumbu drama ala anak-anak. Dan kali ini adalah cerita pendek, tidak terlalu panjang, dan bahasanya ringan dibaca, juga alurnya yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Selepas selesai dengan cerita pendek tersebut, Jaemin kembali membuka halaman baru lalu mengetikkan cerita untuk usia 19 ke atas. Jaemin berniat membuat kumpulan cerita pendek yang target pembacanya bukan anak-anak, melainkan untuk yang berusia 19 tahun ke atas. Dari cerita fantasy, romance, drama, komedi, action, dan lain sebagainya.

Jaemin berhasil membuat empat cerita untuk target orang dewasa.

"Sepertinya aku harus membuat cerita untuk anak-anak lagi." Gumam Jaemin. Kembali Jaemin membuka halaman baru namun dia belum dapat ide. Tapi itu tidak berlangsung lama, Jaemin sudah mendapatkan ide cerita baru, Nenek dan Kelinci. Ceritanya kali ini alurnya sedikit membuat Jaemin ingin menangis, karena isi cerita ini mengenai cucu yang tidak mau melihat neneknya, hingga neneknya meninggal, dan menitipkan kelinci kesayangan neneknya, tapi karena tidak mau merawat kelinci itu dengan baik, kelinci itu pun mati, membuatnya memiliki perasaan bersalah yang dalam, dia menangisi segala kebodohannya hingga dia mendengar suara ibunya, membuatnya terbangun dari mimpi buruk itu, setelahnya karena tidak mau kehilangan neneknya, dia mulai sering berkunjung ke rumah sang nenek dan belajar bagaimana cara merawat kelinci dengan baik. Hingga akhirnya sang nenek pun tetap pergi dan kelinci itu tetap dirawat cucunya, hanya saja kali ini tak ada rasa bersalah ataupun penyesalan seperti yang dialaminya di dalam mimpi kala itu.

"Jaemin"

"Huwaaaa!!!" Jaemin terlonjak kaget dan segera berbalik.

"Win ge ngapain sih masuk ngga bilang-bilang?" Winwin, pelaku yang membuat Jaemin terkejut itu hanya bisa nyengir.

"Bukannya tidak bilang apa-apa, gege sudah ketuk pintu tapi kau tidak menjawab, jadi gege masuk. Kau mengetik apa?" Winwin menatap layar dan membaca bagian terakhir dari cerita Jaemin.

"Woah~ menarik, tidak kau publish atau kirim ke majalah anak-anak?" Tanya Winwin, Jaemin menghela nafas, lalu menceritakan jika dia sudah pernah coba mengirim tapi belum ada balasan sama sekali.

"Data yang kau kirim ke perusahaan itu masih ada?" Jaemin mengangguk.

"File yang ini, dan filemu yang sudah kau kirim tapi tidak ada kejelasan, kirim padaku." Jaemin mengerjap.

"U-Untuk apa?" Tanya Jaemin kaget.

"Untuk dikirim ke tempat lain. Tempat publisher yang kau kirim itu memang bermasalah, mereka sudah lama tidak memproduksi buku atau menerima cerita lagi semenjak pimpinanannya korupsi." Jaemin berdecak tak percaya, pantas kalau ceritanya tidak kunjung dapat balasan, dan hanya dapat harapan palsu saja.

"Nah, lebih baik kau kumpulkan semua karyamu, dan aku akan membawanya kepada seniorku yang merupakan editor sekaligus pemilik dari sebuah perusahaan percetakaan komik dan novel. Kau tahu Periwinkle Media?" Jaemin mengangguk.

"Aku tahu karena aku hampir mengirim ke sana tapi ragu karena semua novel dan komik yang dikeluarkan dari perusahaan itu semuanya bagus, aku jadi takut ingin membawa ceritaku ke sana." Winwin tersenyum dan mengusap kepala Jaemin.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang