25

15.2K 1.7K 281
                                    

***

"Kenapa kaget begitu?" tanya Jaemin saat malah mendengar pertanyaan balik dari para Tuan Muda di hadapannya. Yuta nyaris saja salah bakar, dan Ten nyaris menjatuhkan kipas yang ia bawa. Mark saja sudah tersedak air yang dia minum.

Jaemin duduk dengan kaki kanan di atas kaki kirinya, tangan terlipat di depan dadanya, menatap para Tuan Muda yang mengalihkan pandangan mereka dari Jaemin.

"Jika aku ingat, Haechan pernah mengatakan padaku jika aku memang pantas menyandang posisi Nyonya Muda NEO, jadi katakan padaku, apa alasannya?" mereka tidak menjawab.

"Jangan bilang karena kalian semua jatuh padaku dan berniat menikahiku?"

UHUK! 

BRRUUSSHHH!!

Melihat bagaimana Dejun yang tersedak, dan bagaimana Lucas menyemburkan minumnya karena kaget, Jaemin tahu jika apa yang dia tanyakan itu benar adanya.

"Kepalaku mendadak pusing" ujar Jaemin sembari memijit pelipisnya.

"Bagaimana bisa kalian menyukaiku secara bersamaan?" tanya Jaemin.

"Tidak ada yang tahu." jawab Taeil.

"Semua terjadi begitu saja." tambah Jisung.

"Kalian yakin perasaan kalian itu cinta? Bukan hanya sekedar rasa tertarik?" tanya Jaemin. Mereka mengangguk kompak.

"Karena kami tidak pernah merasakan itu sebelumnya." jawab Kun. Hendak Jaemin bertanya lagi, tapi paman koki datang bersama dengan sayur yang sudah dibersihkan, dan daging juga bumbunya.

"Kita bicarakan nanti saja, mari nikmati barbeque hari ini." Jaemin berdiri dan mendekati Yuta dan Ten. Johnny menatap yang lain tanpa sepengetahuan Jaemin, mereka saling tukar pandangan sebelum sama-sama menatap punggung Jaemin.

"Jaeminnie, mau kubantu?" tanya Doyoung.

"Boleh, kemari hyung, tolong bantu aku memanggang sayurnya, biar aku bisa fokus memanggang dagingnya." Doyoung mendekat.

"Ah aku ingin ramyeon tiba-tiba." gumam Jaemin.

"Mau kubuatkan?" tanya Haechan yang mendengar itu.

"Apa boleh?" tanya Jaemin balik, Haechan mengangguk.

"Tolong buat untuk yang lain juga ne?" Haechan mengangguk dan segera pergi ke dapur, yang lain duduk menunggu, sembari pikiran penuh dengan banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti.

"Tidak perlu dipikirkan, kita bicarakan semua itu nanti saja, kita makan saja sekarang." ujar Jaemin seolah tahu apa yang ada di pikiran para Tuan Muda itu.

"Kemampuanmu yang bisa membaca keadaan membuat kami kagum dan takut, lama-lama terbongkar semua aib kami." Jaemin tertawa mendengar celetukkan Yangyang.

"Kan, dia memang pengamat manis sialan." gerutu Renjun, Jaemin makin tertawa dibuatnya.

"Sialan begini kau menyayangiku kan, Renjunnie?" UHUK! Renjun tersedak teh lemon madu yang diminumnya. Buru-buru Yangyang menepuk-nepuk punggung Renjun.

"Jaeminnieee!!!" Jaemin terkekeh.

***

Acara barbeque itu berjalan dengan penuh kehangatan, tidak peduli jika tadi ada pembicaraan kurang nyaman yang terjadi diantara mereka. Para Tuan Muda itu memuji daging barbeque yang Jaemin panggang, rasanya pas dan sesuai dengan selera mereka, bahkan kata Haechan daging itu melebihi ekspektasinya.

Johnny menyuapi Jaemin daging, sembari menemaninya di samping panggangan, tadinya sih Jeno, tapi si pemuda Lee satu itu meminta Johnny menggantikannya karena dia ingin makan ramyeon. Doyoung sudah selesai memanggang sayurnya, dan semuanya ludes dimakan.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang