70

9.6K 1.2K 92
                                    

***

"Lin, Yoonie, mainnya yang akur ya?" ingat Jaemin, kedua anaknya itu tengah menemaninya di kamar, para ayah ada yang keluar, ada juga yang kerja dari rumah. Karena banyak hal yang harus diurus Jaemin membiarkan kedua anak mereka bermain di kamarnya. Cidera yang dialaminya, dibagian pinggangnya memang sudah tidak separah sebelumnya, tetapi masih terasa nyeri terkadang.

Jaemin sedang duduk sembari menatap tab di tangannya, mengecek e-mail masuk dari pihak publikasi, mengenai novel kedua yang kapan dijadwalkan publish, tetapi karena dia masih belum selesai dia hanya mengatakan jika dia akan membicarakan perihal novel kedua dengan editor juga Victoria terlebih dulu.

"Mama" Jaemin mendongak, dia segera mematikan tab dan meletakkannya di samping kanannya. Dia menatap Yoonhee yang berdiri di samping kasur.

"Ada sesuatu sayang?" tanya Jaemin.

"Mama macih cakit?" tanya Yoonhee, Jaemin hanya mengangguk.

"Ada apa? Butuh sesuatu?" tanya Jaemin, Yoonhee menggeleng, tapi matanya tidak bisa berbohong. Di atas karpet tidak jauh dari kasur, Lin sedang main mobil-mobilannya sendirian.

"Yoonie tidak bisa bohong pada mama, jadi ayo coba katakan, Yoonie butuh apa?" tanya Jaemin halus.

"Yoonie mau jalan-jalan mama" lirih Yoonhee, Jaemin tersenyum kecil.

"Yoonie mau jalan-jalan kemana memangnya?" tanya Jaemin.

"Ndak tau, tapi mau jalan-jalan cama mama cama papa yang lain." Jaemin tertawa kecil.

"Mama pernah bilang pada appadeul kalau mama ingin jalan-jalan dengan kalian semua, tapi Papa Lee bilang dia masih sibuk, begitu juga yang lain, ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, jadi mau bersabar?" Jaemin memberi pengertian pada Yoonhee.

"Ndak bica cekalang?" tanya Yoonhee, Jaemin menggeleng.

"Kalau Yoonie bersabar, Yoonie akan mendapat liburan yang paling menyenangkan, mau kan sayang?" bujuk Jaemin lagi.

"Janji?" tanya Yoonhee sembari mengulurkan kelingking kecilnya, Jaemin menangkup jemari kecil menggemaskan itu dan mengangguk.

"Janji!" senyum mereka di paras manis bocah berusia dua tahun tersebut.

"Yoonie mau cabal!" Jaemin terkekeh dan mengusap kepala anak perempuannya.

"Nah, kembalilah bermain bersama Lin." Yoonie mengangguk dan segera pergi bermain kembali dengan Lin. Jaemin menatap keduanya dalam diam. Lin itu tipe anak pendiam yang penurut, tidak terlalu banyak meminta, atau merengek, tapi paling cengeng. Sedangkan Yoonhee adalah tipe yang periang, tidak bisa diam, suka sekali merengek dan banyak meminta, tetapi dia yang paling tegar dan jarang sekali menangis.

"Mereka dua sisi yang berbeda" gumam Jaemin.

CKLEK

"Dear" mereka bertiga menoleh ke arah pintu dimana ada Lucas dan Mark yang berdiri di sana.

"Bibi, bisa bawa Lin dan Yoonhee ke ruang bermain dan temani mereka sebentar?" tanya Lucas pada bibi Min yang ada tidak jauh dari kamar. Bibi Min dibantu oleh para pelayan lain segera meminta izin pada Jaemin.

"Mama?" tanya Lin.

"Diddi dan Daddy Lucas ingin bicara sesuatu pada Mama, ini pembicaraan orang dewasa, jadi Lin dan Yoonie tidak bisa ikut mendengarnya, mau kan jadi anak baik dan menuruti perkataan Daddy Lucas yang ingin kalian ke ruang bermain?" tanya Jaemin pada kedua anaknya.

"Daddy Lu dan Diddi ndak lama kan?" tanya Lin.

"Tidak sayang, nanti setelah ini Daddy Lu akan temani kalian berdua bermain, oke?" kedua anak itu mengangguk.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang