‼️⚠️102⚠️‼️

13.2K 855 76
                                    

⚠️

⚠️

⚠️

BUGH BUGH BUGH BUGH

Tendangan bertubi-tubi dilayangkan Renjun pada tubuh Tuan Shin. Jisung hanya duduk sembari menonton hyungnya yang mengamuk. Jungwoo menjambak rambut Tuan Shin, dan menghantamnya dengan siku sangat keras.

"Aku mau lepaskan ikatan tangannya dulu." Shotaro berjalan ke belakang Tuan Shin dan melepaskan ikatan tali di tangan tersebut.

"Apa tangan ini tadi yang melukai Lin dan Yoonhee? Apa saja yang kau lakukan pada kedua anakku?" tanya Shotaro. Tidak ada jawaban, Tuan Shin tidak bisa menjawab pertanyaan Shotaro karena dia sudah tidak mampu menjawab. Hanya rintihan yang bisa ia keluarkan.

"Apa kau memukul anak-anakku? Menamparnya? Hey, apa kau juga mengatakan pada anak buahmu untuk mencelakai istri kami? Mendorong seorang pria yang tengah hamil besar dengan keras ke tanah? Kau kemanakan otakmu, Tuan?!" DUAGH! Shotaro menendang kepala Tuan Shin, yang tadi posisinya duduk menjadi kembali terbaring dengan darah yang keluar dari mulutnya.

"Kau sudah mencuri, menipu, sekarang menculik. Kau pikir kami semua tidak tahu? Tuan Shin, kami semua tahu, bahkan kami tahu siapa-siapa saja yang berkhianat dari kami, kami tahu siapa-siapa saja yang berusaha menjatuhkan kami. Selain kau, kami punya list yang lain. Mungkin kematianmu ini bisa jadi peringatan terbuka untuk mereka para penjilat tua yang ingin mengais harta kami." ujar Dejun.

"Tuan Shin, saat ini aku dan Jungwoo hyung sangat marah, selain menculik dua malaikat kecil kami, kau membuat istri kami harus melahirkan di saat belum waktunya lahir, kau membuat tiga malaikat kecil harus berjuang hidup di inkubator dan kau membuat istri kami kritis." Renjun mencengkram kerah yang sudah memiliki noda darah itu dengan erat.

"Hey, Tuan Shin, apa kau masih belum puas dengan semua kekayaanmu selama ini?" Tanya Jungwoo, dia mengguncang-guncang kepala Tuan Shin.

"M-Maaf kkkh-" tawa menggelegar keluar dari mulut Dejun.

"Maaf? Apa dengan maafmu trauma anakku hilang? Ketiga malaikatku yang lain keluar dari inkubator? Dan istriku langsung sehat? Maafmu terlambat, Tuan." BUAGH!! Dejun memberikan pukulan tepat di wajah yang sudah hampir tidak bisa dikenali lagi.

"Hey, hyungdeul, tangannya tadi nyaris menusukkan pisau pada Lin, mau memutuskannya? Aku ambilkan gergaji sekarang." Jisung bangun dari tempatnya.

"Ambilkan, biar kubuat ia menjadi jasad tanpa lengan." Ujar Renjun.

"Mau digantung?" Tanya Shotaro.

"Gantung? Lebih baik begitu, agar mudah juga." Setuju Jungwoo.

***

"Wahh? Lihat ini? Apa kalian pusing?" Tanya Taeil pada sepuluh badan yang kini berposisi terbalik.

"Pastinya pusing sekali bukan?" Taeil mendorong tubuh salah satu dari mereka, membuat tubuhnya terayun. Sungchan masih menahan rantai pengikatnya.

"Kau tidak mau menghantamkannya ke lantai?" Tanya Yuta.

"Hyung mau? Kalau mau aku lepas lalu aku tarik dan akan kuulangi sampai kalian puas." Jawab Sungchan.

"Lakukan saja, Sungchan, mereka pantas mendapatkannya." Ujar Doyoung.

"Ahh~ okayy~"

SRRUKKK CLANG

BRAKK!! KRAK!

Suara tulang kepala dan teriakan kesakitan terdengar. Tapi para Tuan Muda ini tidak peduli, mereka bahkan tidak bergeming sama sekali. Ten berjongkok dan melihat darah mengucur dari kepala-kepala itu.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang