***
Bulan telah berganti, usia kandungan Jaemin sudah masuk enam bulan. Di bulan ini, pengadilan telah resmi mengatakan jika orang tua Jeno resmi bercerai dan sudah tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Beberapa bulan terakhir ini Jaemin merasa, emosi Jeno yang paling banyak terkuras, namun kini suaminya itu sudah terlihat lebih baik.
Hari ini, Jaemin entah mengapa ingin sekali menghabiskan waktu dengan Taeyong, Johnny, dan Mark, hanya berempat tanpa kedua anak mereka atau suaminya yang lain. Jaemin pikir, mungkin karena tiga anak di dalam kandungannya ini ingin lebih dekat dengan ayah mereka.
"Kau tidak menginginkan seharian denganku begitu?" tanya Yangyang.
"Kapan-kapan saja, hari ini mau dengan ayahnya anak-anak di sini." ujar Jaemin sembari mengusap perutnya. Yangyang geleng kepala sendiri.
"Baiklah, tapi lain kali ayo pergi denganku." Jaemin mengangguk, ia mencium pipi Yangyang lalu berjalan mendekati Taeyong yang sudah menunggunya.
"Hati-hati di jalan kalian, John, jangan mengebut!" ingat Taeil.
"Iyaaaa~" sahut Johnny. Taeyong membantu Jaemin berjalan, sedangkan Mark membawa keperluan mereka. Hari ini mereka akan ke pantai Haeundae.
"Yangie, biarkan Jaemin memilih dengan siapa, nanti kita juga dapat bagiannya kok." ujar Shotaro yang ada di dekat Yangyang.
"Ah ne, aku tahu, hanya saja aku selalu ingin bersamanya." ujar Yangyang.
"Kami juga ge, tidak kau saja." celetuk Chenle.
"Tenang saja hyung, hari ini biarkan Jaemin hyung pergi dengan ayah dari ketiga bayi di kandungannya. Besok pasti juga dia memilih menghabsikan waktu dengan yang lain." sahut Sungchan.
"Papiiiiiii!!!!!" Yoonhee berlari mendekati Winwin yang tengah meminum air putih.
"Ada apa? Kenapa berlari begitu? Nanti jatuh bagaimana?" Winwin meletakkan gelasnya dan mengangkat tubuh kecil tersebut.
"Papi, baju Yoonie ada cat!" Yoonhee menunjukkan bagian bawah gaunnya yang kena cat warna merah.
"Kenapa bisa?" tanya Winwin.
"Mewalna cama Papa Bel, teluc Yoonie ndak tau ada cat, teluc Yoonie gelak, teluc gaunnya jadi ada cat." jawab Yoonhee lucu.
"Ini dari Papi Sicheng kan? Gaunnya?" Yoonhee mengangguk.
"Maaf Papi, Yoonie melucaknya." Winwin terkekeh dan menggeleng.
"Tidak apa, ayo kita ganti baju dulu. Ini biar bibi yang bersihkan." Yoonhee mengangguk.
"Ne!" para ayah yang lain hanya geleng kepala melihatnya, gemas sekali pada bocah cilik satu itu.
"Huwaaaaaaa Daddddddyyyyyy!!!" Lin berlari ke arah Lucas dan memeluk kaki pria bertubuh tinggi besar tersebut.
"W-Wae?" Tanya Lucas sembari menggendong tubuh kecil tersebut.
"Papa Bel jahattttttt!!!! Gambal beluang Lin diwalna melah muda!!!" Lucas dan lainnya menghela nafas.
"Lalu Papa Bearnya dimana?" Tanya Lucas.
"Dimalahi Papa Jen cama Baba Len." Jawab Lin, senggukan kecil masih keluar dari celah bibir kecil tersebut.
"Sudah, jangan menangis lagi, nanti kita mewarnai lagi beruangnya dengan warna yang benar ya?" Lucas membawa Lin keluar ruang tengah dan menenangkannya di halaman belakang.
"Ada-ada saja Haechan ini" gumam Shotaro, tidak habis pikir dengan pria Lee satu itu.
***
Taeyong membantu Jaemin berjalan, Mark ada di belakang membawa barang, dan Johnny berjalan di sebelah Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...