40

12.1K 1.4K 21
                                    

***

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, terlewati. Bulan lalu dia dan lainnya merayakan ulang tahun Taeyong dan bulan ini, Agustus mereka merayakan ulang tahun Mark, Dejun, dan Jaemin. Dan selama waktu berlalu tidak ada bahaya datang dari sosok bernama Hao Yu, Jaemin aman untuk saat ini.

Dan saat ini mansion sibuk karena hari ini ulang tahun dari Nyonya Muda mereka, perayaannya dijadikan satu dengan hari ulang tahun Mark dan Dejun. Ulang tahun yang hanya dirayakan dengan para pelayan, para pekerja, ditambah Seungmin dan Jeongin bersama kekasih mereka masing-masing.

"Tidak! Nyonya duduk saja! Ini biar kami yang urus!" seorang pelayan segera mengambil alih piring yang dibawa Jaemin.

"Tapi- noonaaa!!! Ini acarakuuuu!!!" kesal Jaemin, para pelayan mengabaikan rengekan Nyonya Muda mereka, bisa ditebas para Tuan Muda jika sampai mereka membiarkan si Nyonya mondar-mandir ikut membantu.

"Nyonya, untuk saat ini Anda hanya perlu duduk." ujar bibi Ma dan membantu Jaemin duduk di kursi yang tadi sudah disiapkan olehnya.

"Tapi Bibi-" Bibi Ma menggeleng kecil.

"Nyonya lebih baik duduk, terlebih Anda baru sembuh dari demam kemarin, kami tidak ingin Anda sakit kembali." Jaemin merengut dan akhirnya menurut. Iya, tiga hari kemarin dia terserang demam karena kelelahan, dia terlalu bersemangat mengurus panti asuhan, beruntungnya ada satu panti asuhan yang hampir tutup di Seoul, Jaehyun segera membeli panti asuhan itu dan merenovasinya, mengurus surat-suratnya, panti asuhan itu adalah panti asuhan atas nama Jaemin, anak-anak yang mendapat penyiksaan dari panti asuhan sebelumnya dipindahkan ke sana semua. Ten dan Jungwoo mencari baju-baju yang cocok untuk mereka bahkan merapikan semua penampilan anak-anak itu. Dejun membantu dalam pengukuran bajunya. Jaemin dibantu Sungchan dan Chenle mencari furniture dan buku-buku yang sekiranya cocok. Yang mengasuh mereka selama Jaemin tidak ada adalah tiga pelayan dari mansion NEO yang dipindahkan ke sana, untuk menjaga anak-anak tersebut. Akibat terlalu bersemangat mengurus itu semua, Jaemin demam, membuat satu mansion panik.

Demam Jaemin baru turun kemarin, maka dari itu semuanya melarang Jaemin banyak bergerak dulu, mereka tidak mau demam kembali menyerang si manis kesayangan mereka.

***

"Jaeminnie? Sudah siap baobei?" tanya Kun setelah mengetuk kamar Jaemin tiga kali.

"Sudah, sebentar gege!" Jaemin segera sekali lagi berkaca sebelum dia keluar dari kamar yang ditempatinya. 

"Menawan seperti biasa, ayo yang lain sudah menunggu." Jaemin membalas uluran tangan Kun dan keduanya berjalan bersisihan menuju halaman belakang yang sudah disulap secantik mungkin.

"Cantik" puji Jaemin akan hasil karya para Tuan Muda dan para pelayan.

"Tentu saja, untuk orang sepertimu kami harus membuatnya secantik mungkin." ujar Renjun.

"Terimakasih." ujar tulus Jaemin. Kun melepaskan genggamannya, membiarkan Jaemin berjalan ke arah Dejun dan Mark, mereka bertiga adalah pusat perhatian hari ini.

"Mhm... aku berterimakasih karena ini, ini sangat cantik, aku menyukai dekorasi yang sudah kalian buat." ujar Jaemin dengan senyuman manis di akhir.

"Ada yang ingin kau sampaikan mengingat hari ini adalah hari ulang tahunmu, my love?" tanya Taeyong, Jaemin menunduk sejenak sebelum mengangguk.

"Aku tidak pernah membayangkan selama dua puluh tiga tahun hidupku, akan datang dimana hari aku bisa merasakan apa itu kehangatan dan cinta yang tulus, aku tidak pernah membayangkan jika aku akan berakhir di mansion ini dan hidup bersama kalian. Aku yang bukan apa-apa bersanding dengan kalian yang luar biasa, itu sesuatu yang.... mungkin bisa kubanggakan?" Para Tuan Muda itu hendak protes tapi mereka memilih diam.

"Apapun itu, aku berterimakasih karena masih diberi kesempatan untuk hidup dan mengukir cerita di lembar baru, bersama dengan kalian yang menyayangiku dan kusayangi, terimakasih, dan selamat ulang tahun juga untuk Mark hyung dan Dejun ge, mari sehat selalu dan mari melangkah bersama untuk masa depan yang tidak kita ketahui, apapun itu, mari bersama selalu." CUP CUP Mark dan Dejun secara kompak memberikan kecupan di pipi Jaemin, wajah keduanya langsung merona parah.

"Kau benar, mari bersama selalu, selamat ulang tahun untuk kalian, Jaeminnie, Mark, dan Dejunnie." ujar Taeil, yang lain pun juga mengatakan hal yang sama, anak-anak panti itu memberikan Jaemin sebuah flower crown, Jaemin bahkan berjongkok agar salah seorang dari anak-anak itu bisa mengenakan itu di kepalanya.

"Jaemminie sayang, selamat ulang tahun ya, semoga di usiamu yang sekarang kau dilimpahi banyak kasih sayang. cinta dan kebahagiaan." Bibi Zhu yang diundang datang membawakan Jaemin sebuah coat rajut yang begitu hangat, Jaemin menerimanya dan mengucapkan terimakasih.

Para pelayan dan Tuan Muda itu satu per satu memberikan ucapan baik padanya, Mark, dan Dejun.

Malam ini, adalah hari ulang tahun terbaik bagi Jaemin, dia bisa merayakannya dengan orang-orang yang menyayanginya dan mencintainya. Hari ini Jaemin benar-benar sadar bahwa dia tidak lagi sendiri.

"Jaeminnie" Jaemin menoleh dan menemukan Seungmin bersama Jeongin melangkah mendekatinya, mereka membawa kotak yang lumayan besar, Jaemin menerima itu dan membukanya, di dalamnya ada tiga boneka kelinci lucu.

"Ahhh~ lucunya, terimakasih." ujar Jaemin, Seungmin dan Jeongin menghela nafas lega, karena Jaemin menyukai kado dari mereka.

"Setelah ini hyung hanya boleh bahagia tidak boleh menangis!" ujar Jeongin.

"Ne, Jeonginnie benar, kau tidak boleh menangis lagi, kau harus bahagia. Selamat ulang tahun untukmu Jaemin sayang." Jaemin meletakkan kado ke atas meja, kemudian dia dengan segera memeluk Seungmin dan Jeongin.

"Terimakasih, terimakasih." bisik Jaemin.

"Sama-sama" Jeongin dan Seungmin selalu mendoakan kebahagiaan Jaemin dan diri mereka sendiri.

"Jaemin hyunggg~ ayo makan kuenyyyaaaa!!!" Chenle dari kejauhan berteriak padanya. Jaemin segera melepaskan pelukannya dan megusap air mata yang sempat menetes.

"Neee!!!" Jaemin menoleh ke arah kedua temannya terbaiknya.

"Kajjaa!!!" 

Malam itu Jaemin berdoa pada Tuhan, dia berdoa akan umur panjang, kesehatan, dan kebahagiaan. Dia berterimakasih karena masih diberi kesempatan untuk menyicipi indahnya hidup.

'Aku berjanji, aku akan menjaga mereka, sumber kebahagiaanku dengan baik. Terimakasih telah mengirim mereka kepadaku.'

***

_40_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang