***
Senin kembali datang, masalah hari Minggu kemarin berusaha sebisa mungkin untuk tidak mereka bahas. Jaemin hari ini bangun siang, benar-benar siang, biasanya dia jam lima pagi sudah bangun, hari ini Jaemin bangun pukul delapan pagi. Para pelayan khawatir karena tidak kunjung melihat Jaemin saat sarapan, tapi Taeyong melarang mereka untuk membangunkan Jaemin sampai Jaemin bangun sendiri.
Sampai para Tuan Muda itu berangkat, Jaemin belum bangun. Baru bangun jam delapan dan pergi mandi kemudian. Jaemin merasa lelah luar biasa hanya gara-gara memikirkan Hao Yu.
Jaemin baru keluar kamar pukul sepuluh. Dia langsung menuju dapur dan meminta tolong untuk dibuatkan sarapan. Para koki segera berlari menyiapkan sarapan untuk Tuan Muda Na mereka.
"Tuan Muda, Anda baik-baik saja?" tanya Bibi Ma, wanita paruh baya itu cemas saat melihat Jaemin yang nampak lemas.
"Aku baik Bibi Ma, apa sarapanku sudah siap?" tanya Jaemin.
"Sebentar lagi selesai, akan saya cek kembali ke dapur." Jaemin mengangguk kecil dengan senyuman. Tak lama kemudian Bibi Ma datang membawa sarapan untuknya.
Selesai sarapan Jaemin masuk ke ruang musik, di sana dia melihat grand piano yang sempat ia mainkan beberapa hari lalu.
"Aku jadi ingin memainkan sesuatu" gumam Jaemin.
Jemari Jaemin pun perlahan mulai mengecek tutsnya sebelum akhirnya dia memainkan sebuah lagu, original soundtrack dari drama china 'The Untamed', berjudul Wu Ji. Selesai dari lagu itu, Jaemin terdiam sesaat.
"Hahh~ sudah, jangan pikirkan orang itu lagi, nikmati saja hidupmu sekarang Na Jaemin." jemarinya kembali bergerak lincah dengan memainkan Rondo Alla Turca (Turksih March) dari Mozart. Senyum perlahan hadir di bibir Jaemin.
Seseorang yang ada di depan pintu ruang musik tersenyum melihat bagaimana Jaemin bisa kembali menarik senyum.
"Tuan Muda Renjun, apa yang Anda lakukan di depan sini?" seorang pelayan bertanya karena sejak tadi Tuan Mudanya hanya diam saja di depan pintu ruang musik tanpa ada niat untuk masuk ke dalam.
"Tidak ada, aku hanya mengecek keadaan Jaemin, ah ne, apa dia sudah makan?" pelayan tadi mengangguk.
"Baguslah, ingat pesan Taeyong hyung, jangan izinkan orang lain masuk ke dalam mansion. Aku akan kembali ke toko parfum milikku, jaga Jaemin." pelayan tadi mengangguk. Renjun sekali lagi melihat ke dalam sebelum akhirnya pergi dari sana. Dia tadi niatnya ingin mengambil barang yang ketinggalan, tapi kemudian setelah dapat barangnya dia berniat keadaan Jaemin.
Renjun mengirim pesan kepada Taeil dan Taeyong, mengatakan jika Jaemin baik-baik saja di mansion, dan setelah itu Renjun kembali memasuki mobil.
***
Jaemin yang sudah puas menyalurkan perasaannya lewat musik, dia segera keluar ruang musik dan pergi ke taman belakang. Di pergi ke tempat para hewan peliharaan di sana berada, memberi makan dan minum, lalu mengeluarkan Nono.
Jaemin cukup lama bermain dengan Nono, sampai jam makan siang tiba. Para pelayan mengatakan sudah menyiapkan makan siang untuk Jaemin, dan pemuda manis itu segera memasukkan Nono kembali ke dalam tempatnya, tapi ekspresi anjing itu nampak sedih saat harus berpisah dengan Jaemin, membuatnya tak tega sendiri.
"Bibi, apa aku bisa membawanya masuk ke dalam kamar?" tanya Jaemin, Bibi Ma mengangguk.
"Bisa Tuan Muda." Jaemin pun mengeluarkan kembali anjing tersebut dan membawanya masuk. Saat Jaemin makan, Nono duduk manis di dekat kakinya, menunggu Tuannya selesai makan sembari memakan makanannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...