***
Jaemin berdiri sembari menatap sosok Renjun dan Jungwoo yang keduanya sama-sama menggendong batita. Renjun menggendong seorang batita berjenis kelamin perempuan, dan Jungwoo menggendong seorang batita berjenis kelamin laki-laki.
Jaemin suka anak kecil, tapi dia penasaran, darimana kedua namja ini mendapatkan kedua batita itu?
"Kalian tidak menculik anak orang kan?" tuding Jaemin.
"No way! Kami bukan orang seperti itu!!" Renjun menjawab dengan nada kesal.
"Aku menemukan bocah ini berdiri di depan butikku sembari membawa sebuah surat di tangannya, di surat itu tertulis jika ibu dari anak ini tidak sanggup merawatnya dan menyerahkan anak ini kepada siapapun yang bisa merawatnya. Usia anak ini dua tahun." ujar Jungwoo. Jaemin mendekati bocah kecil yang nampak ingin menangis itu, terlebih dia merasa asing dengan semua orang di hadapannya.
"Sini, biar kugendong." Jungwoo menyerahkan gendongan itu kepada Jaemin, bocah berusia dua tahun itu segera memeluk leher Jaemin dan terisak. Jaemin mengusap-usap punggung kecil itu dengan lembut.
"Air mata ini terbuang percuma,ayo tersenyum, tidak baik menangis terlalu lama, nanti sakit." Ujar Jaemin dengan begitu lembut.
"Hyung boleh tahu tidak nama pangeran kecil ini siapa?" Tanya Jaemin.
"Lin" jawab si kecil lirih.
"Lin?" Si kecil mengangguk.
"Little Lin, tahu kemana ibu little Lin pergi?" Si kecil menggeleng.
"Baiklah tidak apa, Little Lin tidak perlu mengingatnya, dan Little Lin pun tidak perlu tahu juga, boleh hyung bertanya, apa Little Lin suka namanya?" Si kecil diam tidak menjawab.
"Mau hyung beri nama baru?" Tanya Jaemin.
"Apa nama Lin buyuk?" Jaemin menggeleng.
"Hyung memberi nama baru agar Little Lin bisa terlahir kembali sebagai orang yang baru. Kalau tidak mau juga tidak apa-apa." Si kecil tidak menjawab dan hanya memeluk Jaemin.
"Sepertinya masih malu ya? Baiklah baiklah, ini siang hari, jadi tidurlah, istirahat ya?" Jaemin menepuk-nepuk pelan punggung kecil itu dan tak lama dengkuran kecil terdengar.
"Yang kau bawa berapa usianya, Renjunnie?" Tanya Jaemin.
"Sama dua tahunnya." Jawab Renjun. Jaemin mendekat dan melihat batita itu yang tertidur.
"Apa dia tadi menangis saat kau temukan?" Tanya Jaemin.
"Percaya atau tidak, aku menemukan anak ini di dekat mobil sudah dalam keadaan pulas." Jawab Renjun.
"Dia tidak diberi obat bius kan?" Tanya Taeyong cemas.
"Tidak tahu hyung." Jawab Renjun.
"Ada nama yang ditinggalkan?" Tanya Dejun.
"Ada, Lee Yoonhee." Jawab Renjun. Jaemin menatap batita manis itu dalam diam.
"Baringkan saja di kamarku dulu." Renjun mengangguk dan beranjak naik.
"Ten hyung dan Jungwoo hyung bisa carikan baju untuk ukuran mereka tidak?" Tanya Jaemin.
"Bisa saja sih,aku akan minta tolong pada Ma ahjumma juga, beliau kan lebih pengalaman." Ujar Ten.
"Jeno-ya, Haechannie, apa tidak bisa mencari tahu biodata orang tua dari kedua anak ini?" Tanya Jaemin.
"Bisa saja sebenarnya, tapi untuk apa kau mencarinya?" Tanya Haechan.
"Aku ingin tahu apa yang membuat mereka membuang anak mereka, apa benar hanya karena tidak sanggup merawat atau karena alasan lain. Ini juga agar aku tahu, apa aku perlu mengganti nama anak-anak ini atau tidak." Jawab Jaemin, nadanya tajam dan tak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...