***
Mark membawa masuk Jaemin yang sejak tadi diam. Mark menggendong Jaemin dan membiarkan mobilnya diurus oleh pekerjanya.
"Hyung" Mark menunduk.
"Ada apa sayang?" tanya Mark, Jaemin meremat perutnya.
"Perutku sakit" ujar Jaemin lirih.
"Kita masuk dulu ya, hyung bawa kau ke kamar." Mark berujar dan melangkah cepat, sedangkan Jaemin memeluk leher Mark dengan erat. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba perutnya terasa sakit. Sejak melihat Hao Yu di cafe tadi, perutnya terasa sakit.
"Apa yang terjadi pada Jaemin?" tanya Renjun yang melihat Mark tergesa membawa Jaemin ke kamar.
"Panggilkan dokter!" Renjun segera melakukan apa yang dititahkan oleh Mark. Mark membaringkan Jaemin perlahan di kasur, penghuni lain yang masih di rumah merasa heran pun mengikuti Mark memasuki kamar Jaemin.
Sedangkan Taeyong, Jeno, dan Yuta memilih untuk membawa Seungmin dan kekasihnya yang ternyata salah satu kolega mereka ke mansion NEO, mereka ingin mendengarkan semuanya. Jeno yang menyetir meremat kuat stir mobilnya.
"Tidak hanya dirusak, tapi dihamili, dan anaknya digugurkan bahkan belum menjadi janin sempurna, apakah ada manusia lebih buruk dari Hao Yu?" tanya Taeyong yang sejak tadi menatap keluar jendela dan mengepalkan tangannya. Yuta yang duduk di kursi belakang memilih diam.
"Aku tidak akan terkejut kenapa dia begitu takut pada Hao Yu." ujar Jeno menimpali. Di belakang mereka ada mobil kekasih Seungmin mengikuti.
Tak lama kemudian mereka memasuki area mansion. Mereka kemudian keluar dari mobil, Taeyong mengatakan untuk memparkir mobil kekasih Seungmin di parkiran mobil khusus tamu.
"Mari masuk." ajak Yuta, Seungmin dan kekasihnya menurut dan masuk ke dalam mansion. Mereka dibuat takjub dengan kemegahan mansion ini.
"Bibi Ma, tolong siapkan minum untuk kedua tamu kita dan kami semua." Bibi Ma mengangguki ucapan Taeyong, namun kemudian dia berhenti dan berbalik.
"Tuan Muda Taeyong" Taeyong, Yuta, Jeno, Seungmin, dan kekasih Seungmin yang bernama Bangchan berhenti di tempatnya.
"Ada apa?" tanya Taeyong.
"Saya tidak mengerti tapi dokter datang dan masuk ke dalam kamar Tuan Muda Jaemin." mendengar itu mereka pergi setelah mengucap terimakasih. Taeyong, Yuta, dan Jeno masuk ke dalam kamar Jaemin dimana yang lain sudah ada di sana. Bangchan dan Seungmin menunggu di luar.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Taeil.
"Sepertinya pernah terjadi hal buruk padanya, tidak terjadi apa-apa dengan perutnya, ini masalah psikologis pada masa lalu, tapi tidak memungkiri jika Tuan Muda Na saat ini kondisinya lemah, saya sudah berikan resep vitamin yang bisa ditebus nanti. Tuan Muda Na lebih baik istirahat untuk beberapa hari ke depan, dan tolong bantu Tuan Muda Na lepas dari sesuatu yang mengganggunya." ujar dokter.
"Kami mengerti, terimakasih." ujar Doyoung, dia mengambil resep obat dari tangan dokter. Setelah itu sang dokter pamit pergi. Bangchan dan Seungmin membungkuk kecil pada sang dokter yang juga membalas bungkukan tersebut sebelum pergi diantar oleh pelayan.
"Tolong tebuskan vitamin Jaemin sesuai yang ada di resep dokter ini." pinta Doyoung kepada salah satu pelayan pria di sana.
"Baik Tuan, segera saya laksanakan." Doyoung mengangguk dan pelayan itu segera mengambil kertas dari tangan Doyoung dan pergi dari sana.
"Untuk saat ini lebih baik kita keluar dari kamar Jaemin hyung dan bicara di luar." ujar Chenle, mereka semua mengangguk.
"Lucas masih belum kembali dari cafe?" tanya Kun bertanya pada Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...