***
Malam selepas perayaan ulang tahun Taeil dan Haechan, suasana mansion berubah menjadi lebih cerah dan hangat. Para Tuan Muda sudah mulai bisa melunak pada para pelayan dan pekerja mereka, setidaknya mereka sudah mulai bisa mengucapkan 'terima kasih' dan 'tolong' pada mereka, membuat para pelayan dan pekerja menjadi lebih dihargai usaha mereka selama ini juga merasa keberadaan mereka lebih berarti untuk tuan mereka.
Terimakasih kepada Jaemin yang benar-benar membawa pengaruh baik kepada para Tuan Muda yang dulu hanya bisa menitah dan menghukum.
Hari Sabtu berjalan seperti biasa, tidak ada hal besar terjadi, karena mereka menghabiskan waktu di rumah, bersenang-senang dengan Jaemin, meski hanya bersantai di halaman belakang bersama peliharaan mereka, atau berenang atau bahkan melakukan olahraga ringan, itu sudah lebih dari cukup bagi mereka menikmati hari Sabtu.
Dan kini hari berganti menjadi hari Minggu, hari ini Jaemin berencana untuk jalan-jalan dengan Seungmin.
"Boleh ya? Aku sudah janji dengan Seungmin." ujar Jaemin memohon izin pada Johnny.
"Tidak mau salah satu dari kami temani?" tanya Johnny, Jaemin menggeleng.
"Aku ingin pergi dengan Seungmin, sudah lama aku tidak jalan-jalan dengannya, boleh ne?" Johnny menghela nafas.
"Aku akan mengizinkanmu kalau kau bawa salah satu dari kami untuk menemanimu, aku takut terjadi sesuatu padamu, apalagi kakimu baru saja sembuh." ujar Johnny, Jaemin merengut kecil.
"Yasudah aku bawa Mark hyung saja, boleh tidak?" tanya Jaemin, Johnny mengangguk.
"Katakan pada Mark, jika dia setuju kau bisa keluar." Jaemin menurut, dia segera pergi ke kamar Mark, dia mengetuk pintu kamar Mark dan terdengar suara 'masuk' dari dalam. Jaemin pun membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam kamar pemuda Lee itu.
"Mark hyung, hari ini sibuk?" tanya Jaemin saat melihat Mark sedang duduk di sofa panjang sembari membaca beberapa laporan di tangannya, kacamata terpasang dengan apik pada wajah pria itu. Jaemin sempat terpesona sesaat sebelum dia sadar tujuannya menemui Mark.
"Tidak terlalu, ada apa?" tanya Mark balik sembari meletakkan laporannya dan melepas kacamata yang ia kenakan. Jaemin berjalan mendekat dan duduk di sebelah Mark.
"Mau menemaniku keluar tidak? Johnny hyung tidak mengizinkanku keluar jika aku tidak membawa satu dari kalian." ujar Jaemin mengadu, Mark terkekeh dan mengusap kepala Jaemin sayang.
"Kakimu kan baru sembuh, memangnya mau keluar kemana, hm?" tanya Mark dengan lembut.
"Aku sudah janji dengan Seungmin, hari Minggu ini kami ingin jalan-jalan, mau menemaniku tidak?" tanya Jaemin, Mark mengangguk.
"Baiklah tungu sebentar, aku akan ganti baju lalu kita pergi." Jaemin memekik senang, dia lalu memeluk Mark dan mencium pipi si pria yang lebih tua setahun darinya.
CUP!
Mark yang terkejut dengan tindakan Jaemin hanya bisa terdiam. Jaemin mengerjap dan menepuk pipi Mark.
"Mark hyung!" Mark segera tersadar dan menatap Jaemin.
"A-Ah ne, aku ganti baju dulu." Mark segera berdiri dan berjalan pergi ke walk-in-closet miliknya. Jaemin duduk manis menunggu Mark. Tidak butuh waktu lama bagi Mark untuk bersiap.
"Aku sudah selesai, kajja!" Jaemin mengangguk, dia berdiri dari duduknya dan menyusul Mark. Mark sendiri tidak lupa mengambil kunci mobil, dompet dan ponsel.
"Mau kemana?" tanya Hendery yang tidak sengaja melihat mereka berdua nampak rapi.
"Menemani Jaemin keluar, Johnny hyung tidak mengizinkannya keluar sendiri." Hendery mengangguk mengerti, dia mendekati Jaemin dan mengusap kepala si manis sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...