24

15.5K 1.7K 193
                                    

***

Hari berikutnya, di hari Selasa, Jaemin menghabiskan waktu untuk bermain bersama para kelinci, setelah bosan dia akan bermain dengan Nono, saat waktu menjelang sore dia akan menghabiskan waktu bersama para Tuan Muda yang benar-benar berniat membolos entah sampai kapan.

Seperti saat ini, mereka bermalas-malasan di depan tv yang menanyangkan acara musik, tapi hanya Kun dan Renjun yang menonton, sisanya fokus pada ponsel atau buku masing-masing, termasuk Jaemin yang kini sibuk melihat-lihat berbagai jenis resep cupcake. Biasanya penghuni lain yang menidurkan kepalanya di paha Jaemin, saat ini giliran Jaemin yang meletakkan kepalanya di paha Chenle, si Tuan Muda satu itu tidak peduli sama sekali dan membiarkan kakinya menjadi bantal Jaemin.

"Mau barbequean tidak?" tanya Jaemin tiba-tiba, mereka semua menghentikkan kegiatan masing-masing dan menatap ke arah Jaemin yang kini bangun dari posisi berbaringnya.

"Boleh, untuk makan malam ini?" tanya Mark, Jaemin mengangguk.

"Tidak masalah." jawab Yuta.

"Kalau begitu ayo temani aku beli daging dan hal lainnya." ajak Jaemin.

"Bukannya semua sudah tersedia?" tanya Johnny.

"Percaya padaku, membeli sendiri semua bahan untuk barbeque itu lebih menyenangkan daripada langsung terima jadi. Kalian juga bisa memilih makanan lain yang kalian inginkan." ujar Jaemin.

"Aku ingin ikut!" ujar Renjun semangat.

"Aku juga!" ujar Haechan, Taeyong, dan Jaehyun kompak.

"Jadi mau ikut juga." gumam Jisung.

"Jangan banyak-banyak, nanti malah disangka mau merampok lagi, yang tadi mau ikut saja yang berangkat, kajja bersiap, sisanya siapkan saja alat untuk barbeque." mereka mengangguk, Jaemin, Renjun, Taeyong, Haechan, dan Jaehyun segera bangun dari posisi mereka dan pergi untuk berganti pakaian.

***

Jaehyun yang menyetir, di sebelahnya ada Jaemin, di belakang ada Taeyong, Haechan, dan Renjun.

"Aku akan memasak daging yang enak untuk kalian nanti." ujar Jaemin.

"Waahh~ aku jadi tidak sabar mendengar itu." ujar Haechan semangat, dia jadi membayangkan daging yang akan dibuat oleh Jaemin.

"Oh, Taeil hyung mengirim list titipan yang lain." ujar Taeyong.

"Ah iya benar, aku tidak punya uang." gumam Jaemin, dia jadi lupa kalau dia belum ada uang.

"Pakai uang kami saja nanti, lagipula tadi Doyoung memberiku kartu yang dikhususkan untuk hal-hal seperti ini, jadi ini uang bersama." ujar Taeyong.

"Apa tidak apa hyung?" Taeyong mengangguk. Jaemin jadi ingat sesuatu saat mendengar kata Doyoung dan kartu.

"Hey, boleh aku bertanya?" tanya Jaemin.

"Tanya saja." ujar Jaehyun.

"Uang untuk kebutuhan dapur, gaji pelayan dan pekerja, uang untuk biaya listrik dan air, semua uang itu tidak menjadi satu kan?" tanya Jaemin.

"Setahuku tidak, Doyoung dan Kun yang mengurus masalah keuangan itu, mereka lebih teliti daripada kami." jawab Taeyong.

"Jika aku tidak salah ingat, Doyoung hyung dan Kun ge memang sudah memisahkan semua uang itu, tidak mencampurnya, bahkan uang untuk hal-hal seperti ini sudah mereka sisihkan sendiri." sambung Haechan.

"Uang-uang itu darimana?" tanya Jaemin.

"Perputaran uang dari kami, kami sisihkan, keuntungan dari perusahaan, restaurant, cafe, butik, salon, dan lainnya kami sisihkan dan kami bagi. Itu juga dari uang-uang kami, kami akan menyalurkan uang secara berkala untuk mengisi uang-uang tersebut. Tapi tentu saja uang untuk rumah dan kebutuhan pekerjaan seperti kantor dan pabrik itu jelas sudah disisihkan." jelas Jaehyun.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang