10

18.1K 1.9K 137
                                    

***

Pagi di hari Selasa, Jaemin terbangun dengan Renjun di sisinya. Semalam pemuda itu meski dengan wajah merona merah tetap saja naik ke kasurnya dan tidur di sampingnya. Jaemin bangun dengan hati-hati, dia lantas pergi ke kamar mandi untuk mandi. Lima belas menit kemudian dia keluar dan masuk ruang wardrobe, mencari pakaian yang nyaman digunakan saat di rumah. Selesai ganti dia keluar dan menemukan Renjun duduk bersandar di kepala kasur.

"Selamat pagi, Renjunnie" Renjun menoleh dan menemukan Jaemin sudah nampak lebih segar dari sebelumnya.

"Jaeminnie" Jaemin terkekeh.

"Sudah minum air putihnya?" Tanya Jaemin, Renjun mengangguk. Jaemin melangkah untuk membuka tirai dan jendela. Dia juga mengantur suhu kamarnya.

"Apa tidurmu nyenyak?" Tanya Jaemin sembari mendekati Renjun.

"Aku bahkan tidur tanpa bermimpi." Jaemin tersenyum dan menata rambut Renjun yang nampak berantakan.

"Bangun dan segera pergi mandi, ne?" Renjun mengangguk patuh dan segera turun dari kasur Jaemin. Renjun keluar lebih dulu sebelum akhirnya disusul Jaemin, setelah pemuda manis itu menata kasurnya.

Jaemin keluar dan tempat pertama yang ia kunjungi adalah kamar Johnny. Dia melihat pemuda Seo itu belum bangun. Jaemin melangkah untuk membuka tirai dan jendelanya. Mengatur suhu kamar dan mendekati Johnny yang mengerang kesal karena cahaya matahari yang masuk ke kamar.

"Sudah pagi, ayo bangun." Jaemin mendekati Johnny dan menyentuh kening yang lebih tua.

"Benar-benar sudah turun" gumam Jaemin, lalu mengecek suhu tubuh Johnny dengan termometer.

"Hyung, ayo bangun, kau bisa bekerja hari ini." Johnny menggumam pelan sebelum akhirnya bangun juga dari tidurnya.

"Pagi Jaeminnie" Jaemin menata rambut Johnny.

"Pagi, mau kusiapkan air hangat?" Johnny menggeleng.

"Aku siapkan sendiri." Jaemin mengangguk mengerti, dia lalu meraih gelas berisi air putih.

"Minum dulu airnya" Johnny menurut, dia segera meminum air putih hingga habis, lalu menyerahkan gelasnya pada Jaemin.

"Nah, segera mandi dan bersiap, kau bisa bekerja kembali, tapi ingat, jangan forsir tubuhmu, mengerti hyung?" Johnny mengangguk.

"Aku mengerti." Jaemin tersenyum puas. Johnny segera bangun dan masuk kamar mandi, Jaemin membereskan kasur Johnny, dan menyiapkan setelan jas untuk Johnny kenakan hari ini.

***

Jaemin sedang menuang air ke gelas yang ada di meja makan saat seseorang menyodorkan dasi padanya.

"Dejun ge?" Dejun tersenyum manis.

"Pakaikan tolong, aku selalu pakai dasi pita biasanya, tapi hari ini aku mau pakai dasi yang ini." Jaemin terkekeh gemas.

"Baiklah, sebentar" Jaemin meletakkan teko kaca yang ia pegang. Diraihnya dasi Dejun dan membantunya mengenakan dasi tersebut.

"Perhatikan bagaimana aku membuat simpulnya." Dejun menunduk, menatap tangan telaten Jaemin memakaikan dasi padanya.

"Nah, sudah rapi." Jaemin menepuk simpul dasi yang sudah ia buat. Dirapikannya kembali pakaian Dejun.

"Sudah tampan, nah segera duduk." Dejun tersenyum manis.

"Aku duduk di sebelahmu nanti boleh?" Jaemin tertawa.

"Tentu saja boleh, kenapa tidak. Duduklah dimanapun ge, aku akan duduk di sebelahmu nanti, jaga tempat untukku, oke?" Jaemin mengedipkan matanya pada Dejun. Pemuda Xiao itu memalingkan wajah dan duduk di sembarang kursi.

Satu per satu dari penghuni mansion mulai muncul. Shotaro wajahnya jauh lebih berseri dari kemarin. Jaemin tersenyum melihatnya.

"Johnny hyung sudah akan masuk kerja?" Tanya Lucas.

"Ne, aku sudah akan ke kantor. Sudah bukan tahanan kamar." Ujar Johnny, Jaemin yang mendengar itu tertawa kecil.

"Bagaimana urusan kemarin, Taro-ya?" Tanya Johnny pada Shotaro.

"Hari ini manager Song sudah menemukan beberapa bukti jika tuduh-" EKHEM! Semua menatap Jaemin yang berdehem.

"Aku sarankan pagi ini tidak ada yang membicarakan masalah kantor di meja makan, mengerti?" Mereka langsung mengangguk.

"Nah, sudah siap semua, ayo duduk dan segera makan." Mereka yang berdiri segera duduk. Jaemin duduk diantara Renjun dan Dejun hari ini. Membuat Chenle kesal, karena dia ingin sekali duduk di sebelah hyung manisnya.

"Sudah, jangan ribut, hyung ayo pimpin doa sebelum makan" pinta Jaemin pada Taeil. Taeil yang mendengar itu berdehem sebelum akhirnya dia memimpin doa.

***

Jaemin merapikan dasi Jeno yang berantakan, pemuda Lee itu akan ada rapat hari ini.

"Apa kegiatanmu hari ini?" Tanya Jeno.

"Tidak tahu, mungkin mengelilingi mansiom?" Jawab Jaemin acuh.

"Nah, sudah tampan, sudah rapi. Selamat bekerja pak bos!" Jeno terkekeh dan mengacak surai Jaemin.

"Jaeminniiieeee!! Dasiku tolonggg!!!" Haechan turun dengan ribut. Jaemin menggelengkan kepala pelan dan segera membantu Haechan mengenakan dasinya.

"Kau juga ada rapat?" Tanya Jaemin, Haechan menggeleng.

"Tidak ada sebenarnya, aku hanya harus menemui appa dan eommaku, mereka memintaku tampil rapi, jadi ya begitu." Jaemin mengangguk paham.

"Sudah rapi, sana segera berangkat, Jeno juga. Hati-hati di jalan." Kedua Lee itu segera pergi.

Setelah semua penghuni mansion pergi Jaemin merenggangkan tubuhnya sembari berjalan ke arah kamar.

"Apa yang harus aku lakukan hari ini?"

***

_10_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang