72

8.3K 1.1K 52
                                    

***

Lucas kembali bersama kedua anaknya dari acara mencuci tangan dan saat sampai sana, dia melihat sosok yang tidak ingin ia lihat saat ini.

"Daddy kenapa belhenti? Mama macih di cana" Lin menunjuk Jaemin yang sedang duduk berhadapan dengan seseorang.

"Lin dan Yoonhee, dengarkan Daddy, sekarang kalian pergi lebih dulu dengan paman penjaga ya? Jalan-jalannya kita lanjut kapan hari, ne?" Lucas memanggil dua bodyguard yang memang sejak tadi mengikuti mereka dari jauh.

"Tuan"

"Bawa Yoonhee dan Lin kembali ke mansion, aku sendiri yang akan membawa Jaemin kembali nanti." bodyguard itu mengangguk dan hendak membawa keduanya pergi, namun-

"Daddy, makan? Lin lapal" Lucas tersenyum.

"Jadi anak baik dulu ya? Nanti sampai rumah kita makan sama-sama, sekarang di rumah ada Daddy John dan Appa Lee juga Papa Yuu, kalian bisa bermain dengan mereka, oke?" Lin dan Yoonhee mengangguk kecil.

"Bawa mereka sekarang, aku akan membawa Jaemin kembali sendiri nanti." bodyguard itu mengangguk dan segera  membawa keduanya.

***

Jaemin menatap Hao Yu dengan mata penuh dendam dan amarah. Dia berusaha menepis semua rasa sakit di masa lalu dan berdiri menghadap Hao Yu.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Jaemin dengan tangan terkepal erat.

"Mudah, beri aku uang, kau punya segalanya kan sekarang? Beri aku uang agar aku bisa membayar pengacara yang sudah menolongku bebas dari penjara." wajah Hao Yu terlihat sangat serius saat menatapnya.

"Masa hukumanmu masih beberapa bulan lagi dan kau keluar lebih cepat. Kau sudah melukai anak orang dan kau sekarang keluar dengan senyum lebar, meminta uang padaku? Untuk membayar pengacaramu?" Hao Yu nampak tidak senang dengan sikap berani Jaemin.

"Bukankah keluargamu kaya? Kenapa kau mengemis uang padaku?" tidak ada jawaban dari Hao Yu.

"Tentu keluarganya sudah jatuh miskin, karena ulahnya sendiri dia membuat usaha keluarganya jatuh." Jaemin menoleh dan melihat Lucas berjalan tanpa kedua anak mereka.

"Lin? Yoonhee?" Lucas tersenyum dan merangkul Jaemin.

"Sudah pulang dengan bodyguard. Jadi, Hao Yu? jika aku memberimu uang sesuai yang kau minta, apa kau akan berhenti mengganggu Jaemin?" tanya Lucas.

"Tuan Muda Wong, bukankah kau terlalu baik, baiklah beri aku sepuluh juta won dan aku tidak akan mengganggu Jaemin ataupun kalian lagi." ujar Hao Yu, Lucas hendak menyetujuinya, tapi ditahan oleh Jaemin.

"Kau pikir aku dompet berjalanmu? Kau pikir aku akan meminta suamiku mengabulkan keinginanmu?" tanya Jaemin dengan nada tajam. Lucas hendak menahan Jaemin sebelum sebuah tamparan melayang tepat di pipi Hao Yu.

"Cari uangmu sendiri dan jangan bergantung pada orang lain! Pergi dari hidupku, jangan ganggu aku ataupun suamiku, enyah Hao Yu, ENYAH DARI HADAPANKU DAN JANGAN KEMBALI!" Lucas memeluk Jaemin dari belakang, menenangkan sang istri yang nyaris lepas kendali. Hao Yu yang tidak terima ditampar oleh Jaemin, hendak membalas namun sebuah tendangan tepat mengenai ulu hatinya. Tubuhnya terjatuh dengan keras ke tanah.

"Katakan padaku, bagian tubuh mana darimu yang ingin dilepaskan lebih dulu, Hao Yu?" Sungchan yang tadi hendak pulang dan sengaja lewat taman, tidak sengaja malah melihat istrinya berhadapan dengan pria yang paling ingin ia lenyapkan.

"Uhuk! Sialan!" Sungchan menatap tajam ke arah Hao Yu yang berusaha bangkit, namun dia harus jatuh lagi saat Lucas menendangnya, lalu melempar sebuah cek.

"Ambil itu dan jangan pernah kembali, sekali aku melihatmu kembali ke hadapan istriku, kupastikan saat itu juga dirimu menghilang dari dunia, selamanya." desis Lucas, dia menatap Sungchan.

"Bawa Jaemin ke mobilmu, aku akan bereskan ini dulu." Sungchan mengangguk dan membawa Jaemin pergi dari hadapan Hao Yu yang masih terpekur di tempat. Tidak lama Lucas ikut bergabung ke dalam mobil dan mereka kembali ke mansion.

***

"ITU UANG YANG SANGAT BANYAK HYUNG!" Jaemin berteriak marah pada Lucas saat keduanya ada di dalam kamar Jaemin.

"Itu lebih baik daripada dia mengganggumu!" Lucas tidak berteriak, namun nada yang ia gunakan begitu tegas.

"Dia akan tetap kembali, dia akan kembali saat uang itu habis, dia akan kembali dan meminta lagi, dia tidak akan pernah belajar!" tubuh Jaemin merosot jatuh, Lucas segera menghampirinya dan memeluknya.

"Itu sungguh bukan apa-apa dibanding melihatmu terluka karenanya, kalaupun dia kembali, yang lain tidak akan membiarkannya hidup. Ancaman yang kuberikan bukanlah sebuah perkataan kosong, itu benar-benar sebuah ancaman untuknya." ujar Lucas dengan nada lebih tenang. Jaemin meremat lengan Lucas yang memeluknya.

"Aku... akan menggantinya." Lucas terkejut mendengar itu.

"Tidak, kau tidak perlu mengganti itu. Sudah kukatakan, uang itu bukan masalah. Aku lebih cemas padamu. Nana sayang, kau  tidak perlu menggantinya. Kalau kau tetap ingin menggantinya, aku hanya ingin satu, hiduplah selalu bersamaku dan yang lain." Jaemin menyandarkan kepalanya pada dada bidang Lucas.

"Hyung...." Lucas mengusap kepala Jaemin dengan lembut, lalu mengangkat tubuh istrinya itu dan membaringkannya di kasur.

"Istirahat, aku ada di sini" bisik Lucas yang juga ikut berbaring dan kini sedang memeluk Jaemin.

"Maaf..." Lucas menggeleng dan mencium kening Jaemin, dia biarkan sang istri tertidur. Lucas mengusap pelan punggung Jaemin.

"Istirahatlah sayang, dan saat bangun nanti kembalilah tersenyum." bisik Lucas.

***

"Mark" Mark yang sedang membaca laporan di tangannya mendongak menatap Lucas yang berdiri di sampingnya.

"Apa?" tanya Mark.

"Minta anak buahmu, satu orang untuk mengawasi Hao Yu, kau pasti sudah dengar kan apa yang terjadi pada Jaemin tadi?" Mark melepaskan kacamatany dan meraih ponselnya.

"Hanya mengawasi?" tanya Mark, Lucas meliriknya.

"Kalau itu aku, aku akan meminta mereka untuk mengawasi dan membunuhnya saat dia melakukan sesuatu yang merepotkan kita semua." Lucas menatap Mark sebelum menyeringai.

"Kau suami Jaemin juga kan? Lakukan sesukamu." Mark mengangguk, dia segera menghubungi salah satu anak buah terbaiknya. Suasana setelah itu tenang, sebelum-

"MARK LEE! KAPAN BUGATTIKU KEMBALI SIALAN?!" teriakan Jeno membahana di ruang kerja, membuat Mark dan Lucas tersentak kaget.

"Mark, sepertinya kau masih punya satu masalah lagi."

"Sialan, aku lupa belum menemukan mobilnya."

Lucas menepuk bahu Mark, "Cepat temukan kembali bugattinya atau stok semangkamu tidak akan pernah kembali lagi ke mansion."

"MARK!!"

"DALAM PROSES LEE JENO!!!!"

Lucas memilih pergi dari sana daripada telinga sucinya mendengar umpatan yang keluar dari kedua Lee itu.

"Menemani Nana tidur lebih baik daripada terjebak bersama mereka, ah atau bermain dengan Yoonhee dan Lin, ya itu lebih baik~"

***

_72_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang