48

11.1K 1.4K 92
                                    

***

Jaemin duduk diam di kasurnya, Jongin duduk di depannya, tepat menghadapnya. Sehun sendiri berjalan mengamati tatanan kamar Jaemin. Para Tuan Muda yang lain menunggu di luar dengan cemas, tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran Sehun dan Jongin.

Sehun adalah kakak angkat Jaehyun, Sehun adalah anak dari mendiang tangan kanan Kepala Keluarga Jung, ayah Jaehyun mengangkat Sehun sebagai anak dan menjadi kakak laki-laki Jaehyun. Sehun menggunakan marga Oh miliknya, tidak menggunakan marga Jung yang sama dengan Jaehyun. Namun, hubungan Jaehyun dan Sehun bisa dikatakan baik-baik saja. Terlebih dengan kehadiran Sehun, bisnis keluarga Jung juga terbantu. Sehun menangangi perusahaan mainan milik keluarga Jung, perusahaan mainan terbesar di Korea dan Asia saat ini, JO Toy Comp.

Jongin adalah pasangan Sehun, teman dekat Taeil dan teman satu tempat les menari bersama Taeyong dulu. Jongin mungkin tidak datang dari keluarga terpandang, tapi keluarganya dikenal keluarga baik-baik. Keluarganya memiliki usaha toko kue yang sudah mulai besar dan cabangnya ada di beberapa kota di Korea Selatan. Jongin sendiri adalah seorang guru tari yang di usia mudanya pernah menyabet gelar juara dari berbagai macam kompetisi, baik tingkat sekolah, kota, provinsi, bahkan menjadi perwakilan negara untuk mengikuti sebuah kompetisi tari tingkat internasional.

Sehun dan Jongin adalah dua orang yang mengetahui letak mansion NEO, karena merekalah yang membantu Taeil juga lainnya mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan mansion. Tidak hanya menemukan lokasi tapi mereka juga membantu mendesain beberapa ruang kamar dan sisi bangunan, salah satu yang dibuat oleh mereka adalah-

"Desain kamar yang kami buat ternyata ditempati olehmu ya?" Sehun berucap, Jaemin mendongak dan menatap tidak mengerti, namun kepalanya mengangguk kecil.

"Aku dulu berpikir kenapa mereka ingin kami mendesain satu kamar kosong, dengan desain sederhana namun masih meninggalkan kesan berkelas. Hingga beberapa hari lalu kami bertemu dengan Chanyeol hyung, dia menceritakan seorang namja manis yang berhasil membuat dua puluh dua tuan muda yang susah diatur menjadi penurut. Seorang namja manis yang mampu meluluhkan hatip mereka semua. Sekarang kami paham fungsi kamar ini." ujar Jongin saat melihat Jaemin kebingungan.

"Kami cukup terkejut saat mendengar mereka ternyata hanya ingin menikahi satu orang yang sama. Kami masih tidak percaya bahwa ada satu orang yang bisa membuat mereka jatuh hati. Kami pikir Chanyeol hyung bercanda, tapi melihat bagaimana interaksi kalian saat makan malam tadi, kami mulai paham dan mengerti." lanjut Jongin. Sehun duduk di sebelah sang 'istri'.

"Kau siap menjadi pasangan mereka?" tanya Sehun tiba-tiba.

"NE?!" kaget Jaemin, dia tidak siap mendengar pertanyaan ini yang muncul secara tiba-tiba.

"Jika kau siap, kau berarti sudah tahu benar apa resiko menjadi pasangan mereka. Mereka mencari pasangan bukan hanya untuk menjadi pendamping tapi juga sebagai tempat dimana mereka bisa berkeluh kesah dan tempat mereka bisa untuk pulang. Mereka tidak main-main dalam memilih pasangan. Semua orang yang dekat dengan mereka hanya ingin harta dan nama. Itulah alasan kenapa mereka sepakat ingin menikahi satu orang yang sama. Jika sampai tua mereka tidak mendapat pasangan, maka berarti mereka tidak akan menikah." ujar Sehun, Jaemin hanya diam mendengarkan.

"Kau sudah tahu mengenai ini, Jaeminnie?" tanya Jongin.

"Aku tidak tahu alasan dibalik kenapa mereka mau menikahiku." jawab Jaemin, seingatnya para Tuan Muda ini tidak pernah memberitahunya selain mereka mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya.

"Tapi melihat latar belakang mereka, aku mengerti kenapa mereka hanya ingin satu orang yang sama yang menikahi mereka. Selama aku tinggal di sini, aku menemukan beberapa fakta, mereka adalah orang yang pekerja keras, tidak peduli sakit atau ada halangan kecil, mereka tetap akan berangkat untuk meninjau langsung bisnis mereka. Mereka memang terlihat seperti keluarga, tapi bagiku mereka hanya orang yang peduli karena orang itu tinggal di tempat yang sama. Maksudku, ada kejadian saat masalah terjadi di toko perhiasan Shotaro, Shotaro pulang dan mengatakan masalahnya pada Johnny hyung saat itu ada di rumah bersamaku, tidak lama Jeno pun datang, mereka membicarakan masalah di toko Shotaro. Saat makan malam, Taeyong hyung tiba-tiba memanggil Shotaro, namun sebelum Shotaro menemui Taeyong hyung, aku duluan yang menemuinya." Sehun dan Jongin diam mendengarkan.

"Kenapa kau menemuinya?" tanya Sehun.

"Karena aku merasa apa yang dilakukan Taeyong hyung tidak akan menghasilkan apapun. Benar, Taeyong hyung akan memberi teguran pada Shotaro, tapi Taeyong hyung tidak akan memberitahu Shotaro cara bagaimana menyelesaikan sebuah masalah. Shotaro sama denganku, tidak punya asal-usul yang jelas, kami hanya orang yang beruntung yang bertemu dengan para Tuan Muda ini dan diangkat menjadi salah satu anggota keluarga. Taeyong hyung mengatakan jika dia ingin Shotaro belajar, iya memang benar Shotaro belajar, tapi tidak semua, Shotaro tidak belajar bagaimana cara menangani masalah dengan baik. Itu lah kenapa aku mengatakan mereka hanya orang yang peduli karena orang itu tinggal di tempat yang sama." baik Jongin dan Sehun dibuat terdiam oleh itu.

"Para Tuan Muda ini adalah orang yang keras kepala, saat sakit mereka tidak mau terbaring sebentar, tidak masuk sehari dua hari tidak akan membuat perusahaan bangkrut, jika mereka memang merekrut orang yang kompeten, perusahaan akan aman-aman saja. Tapi para Tuan Muda ini membuatku sakit kepala dengan sifat mereka yang satu ini, aku bahkan perlu mengawasi Johnny hyung lima hari penuh, dia tumbang karena kelelahan, terserang demam tinggi tapi dia masih ngotot ingin kerja." Jaemin jadi ingat saat dia masih baru di sini, tapi dia sudah harus menangani kekeras kepalaan Johnny.

"Chenle, Sungchan, dan Jisung, usia mereka masih muda, tetapi mereka sudah harus memegang bisnis masing-masing. Chenle dengan produk winenya, Sungchan dengan produk olahraganya, dan Jisung dengan cafenya yang dijalankan bersama Lucas ge. Padahal diusia mereka yang masih muda, mereka masih bisa bersenang-senang, tapi semua mereka habiskan untuk berkutat dengan naik turunnya pemasukan bisnis yang mereka jalani." Jaemin menghembuskan nafas pelan.

"Saat pertama kali datang kemari, aku dalam posisi sudah tidak punya pekerjaan dan uang tabunganku menipis, aku selalu berpikir aku harus mencari pekerjaan. Pekerjaan awalku adalah guru TK. Kun ge dan Mark hyung membawaku ke TK dibawah naungan NEO, aku ingin mengajar di sana, tapi saat melihat para Tuan Muda itu yang tidak memiliki arah dan hanya mengikuti arus, bersikap begitu keras kepala, tidak peduli pada tubuh sendiri, aku pikir, mungkin tidak sekarang aku bekerja. Beberapa hari pertama yang aku lakukan adalah mengelilingi mansion, memasak, bermain dengan para hewan peliharaan, dan mengamati para tuan muda. Oh iya bermain alat musik." Jaemin menatap pasangan di depannya.

"Saat ada di Busan, berlibur, aku jadi paham sebenarnya apa peran yang mereka butuhkan dariku. Seperti yang hyung katakan, mereka butuh orang yang menyambut mereka saat pulang, memeluk mereka saat gundah, menenangkan mereka saat ketakutan, mendengarkan mereka saat mereka kalut dan resah, tertawa dan tersenyum bersama mereka saat senang, dan menjadi orang pertama yang tidak boleh menangis saat mereka sedih." Sehun dan Jongin mendongak menatap Jaemin.

"Maksudmu dengan yang terakhir?" tanya Sehun.

"Jika mereka menangis dan aku menangis, siapa yang akan menenangkan? Jadi, saat mereka menangis aku akan menjadi orang terakhir yang menangis dan menjadi yang pertama yang menenangkan mereka." ujar Jaemin.

"Apa kau bekerja sekarang?" tanya Jongin.

"Aku bekerja sebagai penulis saat ini, menulis novel untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, juga jika aku tidak ada ide untuk menulis novel, aku akan menulis kumpulan cerpen. Uangku kudapat dari sana, meski Taeyong hyung sudah memberiku satu kartu. Aku jarang menggunakannya." ujar Jaemin.

"Biasanya orang jika sudah mendapat black card akan kalap dan membeli apapun yang dia inginkan." Jaemin tertawa kecil mendengar itu.

"Daripada menghabiskan uang untuk hal tidak berguna, aku lebih memilih untuk menabungnya, menjadikannya uang untuk keperluan anak di masa mendatang, uang sekolah, uang tabungan di masa tua." Sehun dan Jongin mengerjap mendengar itu.

"Aku dengar keuangan mansion mulai tertata kembali, apa itu karenamu?" tanya Sehun.

"Tidak juga, aku hanya memberitahu dan mereka sendiri yang melakukannya. Kun ge dan Doyoung hyung pandai dalam mengatur keuangan." ujar Jaemin.

"Saat kau mengatakan anak, apa kau sanggup mengandung anak dari mereka semua?" tanya Jongin.

"Kita lihat ke depannya saja ya hyung." ujar Jaemin dengan senyum kecil.

"Jadi, bisa dikatakan kau siap untuk menjadi pasangan mereka bukan?" 

"Ne."

***

_48_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang